Eps 2

126 16 3
                                    


Tetes kecil air hujan terus turun walaupun hari masih begitu pagi. Hanna yang sedang menikmati hari liburnya bahkan telah terjaga di pagi yang buta ini. Ia pergi ke supermarket untuk berbelanja bahan makanan, sendirian. Benar sendirian, ia kan hidup sendirian.

Setelah selesai berbelanja di supermarket, ia segera pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, ia langsung mengeluarkan setiap belanjaan yang telah ia beli tadi.

Ia memasak sup kentang kesukaannya untuk sarapan pagi ini, karena menurutnya cuaca dingin seperti ini sangat cocok makan makanan yang hangat.

Hanna mematikan kompor dan mengangkat panci ke atas meja makan, dengan semangat ia membuka tutup panci yang mengeluarkan kukusan uap beraroma sedap.

"Wuahh, masakanku memang nomor satu" pujinya membanggakan diri sendiri. Buru-buru ia mengambil sendok, ia tidak sabar mencicipi makanan itu. "Mari kita coba "

Tinggal beberapa senti lagi kuah sup yang hampir masuk ke mulutnya itu, terdengar suara bel.

'Siapa sih sepagi ini sudah bertamu' batinya.

Ia kembali meletakan sendok itu ke dalam panci. Buru-buru Hanna melepaskan sarung tangannya dan berlari kecil untuk mengecek siapa yang bertamu di pagi buta ini.

Ia menekan monitor bell dan tampak seseorang gadis berbadan kecil yang sedang membelakangi pintu pagar.

Hanna pun segera keluar dari rumah untuk melihat siapa itu.

"Nugu-??" tanya Hanna yang muncul dibalik pagar. Ia memperhatikan gadis itu dari atas kepala sampai ujung kakinya. Dia membawa sebuah koper dan dua buah tas berukuran besar.

"Uwah, yeppo" komentar pertama yang muncul dari mulut gadis itu.

"Eh?" ucap Hanna bingung.

Gadis itu kembali tersenyum. "Ah, aniyo aku hanya terpesona hihi. Apakah eonni adalah temannya Mingyu Oppa? Jeon Hanna?" Tanya gadis itu

Hanna ingat sekarang "Ah, kau adiknya Mingyu? Nama mu... Siapa itu? Eum Soo-??" ucap Hanna sembari mencoba mengingat nama adiknya Mingyu ini.

"Syukurlah, akhirnya aku menemukan rumah Eonni. Majayo, naneun Soorim-ie, Kim Soorim. Mohon jaga aku dengan baik Eonni" Soorim membungkuk 90 derajat dihadapan Hana.

❤❤

Hanna masih berjalan mondar-mandir di ruang tamu, ia bahkan belum melepaskan celemek biru muda yang masih menempel di badannya. Hanya satu hal yang dilakukannya sekarang, menelpon Kim Mingyu.

"Wah si bodoh ini benar-benar, ia bahkan tidak mengangkat telponku" gerutunya.

Hanna kembali menatap Soorim yang sedari tadi duduk memerhatikannya bingung.

"Begini... kenapa Mingyu tidak memberi tahu aku dan langsung menyuruhmu kesini? Bagaimana jika aku tidak di rumah atau aku sedang bekerja?"

Air wajah Soorim berubah gelap "Maaf, aku tidak tau, ia hanya mengatakan bahwa aku akan tinggal di rumah Eonni"

"Ah aku hampir lupa, Oppa menyuruhku memberikan amplop ini pada Eonni" Soorim mengeluarkan sebuah amplop berwarna putih dari kantong mantelnya. Menyerahkannya pada Hanna dan Hanna segera membukanya.

Seoul, 22 September

Aku Jeon Hanna berjanji akan menerima dan mengurus Kim Soorim tinggal di rumahku dan memperlakukannya dengan sangat baik

Jeon Hanna

"Ini apa?? Kapan aku menulis ini?"

Kring...
Ponsel Hanna berbunyi, Mingyu menelponnya balik.

HOUSE OF 13THTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang