Hanna melangkahkan kakinya dengan berat menuju lobi rumah sakit. Ini masih pagi buta tapi badannya terasa lemah dan lelah sekali.
Tentu saja, semuanya karena keributan yang dibuat oleh Jangmi si biang kerok. Hanna bahkan tidak bisa tidur sampai pagi karena khawatir. Namun hari ini ia ada rapat penting dengan kepala rumah sakit.
Ia memasuki lift dan menekan lantai 6, Departemen Spesialis Jiwa. Di dalam lift itu sepi, hanya ada seorang perempuan separuh baya yang nampak muda dan stylist. Wanita itu memakai heels tinggi dan kacamata hitam.
Hanna hanya tersenyum 'Apakah dia mau pemotretan di rumah sakit? Kekekeke lucu sekali penampilanya bahkan seperti mau ke klab malam'
Hanna kembali menunggu pintu lift terbuka.
"Ahhhhhh, aku lelah" Ia menutup mulutnya yang menguap.
Ting...
Pintu lift terbuka. Terlihat Jun yang melambai sambil tersenyum."Morning Service?" ujarnya melambaikan tangannya yang memegang bungkusan berisi 4 roti sandwich dan 2 gelas kopi.
"Wuah" Hanna tersenyum dan menghampirinya. Lelaki itu tau saja kalau Hanna memang belum sarapan.
"Terima kasih Dokter Junhui, anda yang terbaik"Hanna mengacungkan jempolnya dan langsung meminumnya kopi yang diberikan Jun "Ah panas"
"Bodoh, itu baru dibeli. Kenapa tidak bisa pelan-pelan sih? "
"Maaf, menganggu kalian anak muda. Aku mau bertanya, apakah kalian tau dimana ruangan Dokter Jeon Hanna ?" tanya wanita tadi.
"Ne? Jeon Hanna? Diaa-" Hanna menyikut perut jun. Menghentikannya untuk bicara."Dokter Hanna sedang bertugas keluar Rumah Sakit."potong Hanna cepat.
Wajahnya tampak kecewa" Ah sayang sekali"
"Maaf, kalau boleh tau ada keperluan apa ya dengan Dokter Hanna?" tanya Hanna curiga.
Wanita itu tersenyum sumringah mendengar pertanyaan itu. Ia menautkan kedua tangannya."Dia calon menantuku, tidak lama lagi."
"WHAT!!!" Jun tersedak dengan kopinya. Hanna pun terkejut sampai kehabisan kata-kata.
"Ap-aa menantu??"
"Ne. Ah, maaf ya. Tapi tolong jangan beritahu dia aku datang kesini. Aku hanya ingin melihat wajahnya secara langsung. Aku bahkan jauh-jauh datang dari Los Angeles untuk langsung bertemu dia."
"Kalau begitu aku permisi dulu" wanita itu kembali melangkahkan kakinya pergi. Meninggalkan Jun dan Hanna yang masih melongo disana.
"Yaa Jeon Hanna! Apa maksudnya itu?! Kau- mau menikah??" Jun benar-benar tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Namun Hanna hanya diam, dia masih shock.
Flashback On
"Perhatian semuanya!" seketika menjadi hening. Presdir Jeon sedang berbicara di depan meja.
"Aku akan mengatakan sesuatu yang penting. Bulan depan aku akan membentuk kerja sama dengan SJ grup, ini adalah proyek besar dan akan dapat menguntungkan perusahaan kita sekalian. Presdir Lee Jaewon dan aku sudah sepakat untuk menikahkan anak sulungnya dengan cucu perempuanku satu satunya. "
'Cucu perempuan?? berarti?!' Wonwoo menatap Hanna yang terlihat begitu Shock. Ia terlalu terkejut sampai tidak bisa berbicara.
"Jeon Hanna, Kau akan menikah. Tapi tidak sekarang. Kita akan ikuti keputusan dari keluarga Presdir Lee"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF 13TH
Teen Fiction[ PRIVATE ] Apa jadinya bila 13 gadis dengan kepribadian berbeda-beda tinggal dalam satu rumah ? Menemukan jati diri yang sebenarnya,mendapatkan pelajaran dan arti kehidupan, serta belajar untuk saling menyanyangi serta merawat satu sama lain. Namu...