"Enggghh mmmphh Shikaahhh!"
Naruto terus mendesah saat Shikamaru melesatkan juniornya ke dalam lubang Naruto dengan kasar, sedikit perih tapi anehnya Naruto justru menyukai perbuatan sahabatnya tersebut. Ia merasa sakit hatinya sedikit mereda saat Shikamaru menggagahinya dengan kasar, Naruto meraih leher Shikamaru lalu menariknya mendekat tak lama bibirnya pun mencium bibir milik sahabatnya dengan airmata yang mengalir, ia tahu perbuatannya salah dimana ia telah memiliki suami namun justru bercinta dengan orang lain tapi hatinya terlanjur kecewa dengan suaminya yang menghilang entah kemana tapi nyatanya sang suami justru bersama seorang wanita disebuah hotel.
"Naruuuh aku hampir sampai...aaahhh!"
"Bersama Shika.... aku mohon keluarkan didalam!"
Shikamaru sedikit terkejut dengan permintaan Naruto, bukankah Naruto bisa hamil lalu mengapa Naruto memintanya untuk mengeluarkannya di dalam, bagaimana jika Naruto hamil? Bukannya Shikamaru tidak mau bertanggung jawab hanya saja ia takut orang orang akan menghujat Naruto karena hamil disaat suami sahabatnya tersebut pergi entah kemana.
Tapi bukankah ini kesempatannya untuk memilik Naruto.
"Naruuhh/Shikaaahh!" Ucap keduanya saat merasakan klimaks.
Nafas keduanya terengah ada pancaran kepuasan dimata keduanya, Shikamaru merebahkan tubuhnya disamping Naruto sehingga tautan tubuh mereka pun terlepas. Naruto menangis dalam diam dia tak jauh berbeda dengan jalang.
"Kau menyesal Naru?" Tanya Shikamaru ada kekecewaan dalam suaranya.
"Tidak hiks...!" Naruto menggeleng pelan. "Aku tidak menyesal tapi hiks... maafkan aku Shika hiks... aku melibatmu dalam masalahku!" Lanjutnya.
Shikamaru membawa Naruto dalam dekapannya mengelus punggung Naruto dengan lembut sembari mengecup kening Naruto.
"Aku tidak keberatan jika kau melibatkanku dalam masalahmu Naru! Aku justru bahagia saat kau mengingatku ketika kau membutuhkan seseorang!"
"Shika?"
"Percayalah aku akan selalu bersama mu apa pun yang terjadi!"
Naruto terdiam menatap wajah tampan sahabatnya, Naruto ingat jika Shikamaru selalu bersamanya ketika ia membutuhkan seseorang untuk bersandar, Shikamaru selalu mengutamakan dirinya diatas segalanya, Naruto bersyukur mempunyai sahabat seperti Shikamaru tapi masih pantaskah mereka disebut sahabat jika nyatanya hubungan mereka lebih dari sekedar persahabatan.
"Terima kasih!" Ucap Naruto tulus.
"Hm!" Shikamaru tersenyum. "Sekarang tidurlah! Tidak perlu cemas aku akan memelukmu sepanjang malam!" Lanjutnya seraya mengecup kening Naruto.
Dua minggu kemudian
Sejak kejadian itu Naruto dan Shikamaru semakin dekat, pria bersurai pirang itu bahkan tidak ragu bersikap manja kepada sahabatnya meskipun statusnya masih sah sebagai istri Sasuke namun Naruto tak peduli lagi toh suaminya juga bersenang senang dengan orang lain tanpa mempedulikan istrinya yang menunggu tanpa kepastian.
Jujur saja Naruto masih mencintai Sasuke namun rasa kecewa membuatnya sedikit demi sedikit melupakan suaminya tersebut. Berita tentang Sasuke dan Ino sudah menyebar kemana mana, dari pihak Ino sudah melalukan konferensi pers yang mengatakan bahwa berita tersebut tidak ada benarnya sedangkan pihak Sasuke tak melakukan apa pun hal ini membuat Naruto kecewa karena intinya Sasuke tidak peduli jika dirinya sakit hati saat mendengar berita benar atau tidaknya tentang perselingkuhan itu.
"Kenapa diam hm?" Tanya Shikamaru yang heran melihat Naruto yang saat ini bergelanjut manja padanya malah melamun.
"Hmm!" Naruto menggeleng imut lalu menyanderkan kepala dilengan Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Fanfiction"Aku menitipkan istriku padamu untuk kau jaga tapi mengapa kau malah merebutnya dariku! " Uchiha Sasuke. "Jangan salahkan aku jika aku mencintai istrimu! Aku selalu melihatnya menangis menunggumu yang pada akhirnya membuatku jatuh dalam pesonanya!"...