LINE 4

5.9K 420 65
                                    


Naruto menyerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang memasuki penglihatannya, ia merasa asing dengan kamar yang tempati lalu ia pun ingat saat ini ia berada di kamar Shikamaru.

Naruto menyanderkan bahu pada headboard, ia memperhatikan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang. Naruto masih ingat betul bagaimana ia mendesah hebat saat Shikamaru menyentuhnya hingga memasukinya.

"Apa sekarang aku menjadi jalang hahaahaha?" Tawanya miris.

"Hiks.... Suke kau dimana hiks...? Kenapa kau pergi tanpa mengatakan apa pun hiks...? Apa kau bosan padaku hiks....? Suke... aku kini hiks... tidak ada bedanya dengan jalang hiks...!" Isak Naruto tanpa menyadari jika pria yang tidur disamping mendengar semua ucapannya dengan mata berkilat marah.

"Kau menyesal Naru tapi aku tidak akan melepaskanmu lagi! Kau milikku!" Batin Shikamaru.

"Enggh!" Mendengar lenguhan Shikamaru membuat Naruto menghapus airmatanya.

"Pagi sayang!" Sapa Shikamaru ia pun mengecup kening Naruto.

"Apa masih sakit? Maaf aku terlalu kasar semalam!" Ucap Shikamaru cemas.

"Tidak apa, aku baik baik saja!" Jawab Naruto.

"Kau ingin mandi? Aku akan membantu mu mandi jika kau tidak keberatan?" Tawar Shikamaru.

"Hhmm boleh!" Angguk Naruto.

Shikamaru pun menggendong Naruto ala bridal style lalu memasuki kamar mandi.

Skip

Naruto menuruni tangga bersama Shikamaru mereka tampak bercanda tawa bersama tanpa menyadari seseorang yang menatap mereka dengan tatapan sendu.

"Kau terlihat bahagia saat bersamanya Shika! Apa kau tidak pernah merasa bahagia saat bersama ku?" Batin seseorang yang tak lain adalah Kiba.

"Ah Kiba kun ohayou!" Sapa Naruto tersenyum ramah, Kiba sebenarnya enggan membalas sapaan rivalnya namun ia tidak ingin membuat Shikamaru membencinya jika ia bersikap kurang sopan kepada Naruto.

"O...Ohayou Naruto san!" Balas Kiba.

"Shika aku ingin ramen!" Rengek Naruto saat mereka sudah duduk dimeja makan.

"Tidak!" Tolak Shikamaru. "Makanan berlemak itu akan membuatmu tambah gendut, aku akan kesusahan jika harus menggendongmu!" Lanjutnya kalem tanpa menyadari jika rubah kuning mulai menampakan tanduknya.

"Kau menyebalkan!" Pekik Naruto sembari memukul punggung Shikamaru, bukannya merasa kesal Shikamaru justru tersenyum lebar.

"Sudah! Sudah! Pagi pagi kalian sudah bertengkar!" Ucap Yoshino sembari membawa semangkuk besar berisi nasi goreng.

"Ohayou bibi, maaf Naru tidak membantu bibi membuat sarapan!"

"Tidak apa nak lagipula ada Kiba yang membantu!"

Kiba tersenyum simpul setidaknya ia berhasil mengambil hati Yoshino dengan membantu wanita itu memasak, ia berharap Shikamaru setidaknya melihatnya walau sedikit.

"Makan yang banyak Naru!" Ucap Shikamaru seraya mengambilkan nasi goreng untuk Naruto.

"Kau aneh Shika tadi kau bilang aku tambah gendut sekarang kau justru menyuruhku makan banyak!" Pout Naruto.

"Aku hanya bercanda Naru astaga hahahaha jangan marah donk!"

"Ayah tidak pernah melihatmu seperti Shika!" Ucap Shikaku yang sejak tadi hanya diam memperhatikan keusilan Shikamaru kepada Naruto.

"Tousanmu benar nak bahkan Kaasan seperti tidak mengenalmu!" Imbuh Yoshino.

"Memangnya Shikamaru dulu seperti apa Bi?" Tanya Naruto penasaran.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang