Chapter 4 : Melihat
.
.
.
.
."Aku ingin kita cerai."
"Ap-apa?"
"Aku merasa tak cocok hidup denganmu. Aku bosan. Aku ingin cerai."
"K-kau! Baiklah!! Aku juga tidak masalah! Lagipula saat kita hidup bersama, kau selalu memulai pertengkaran denganku! Kita memang tak cocok dari awal."
"Hn, aku akan pergi sekalian mengurus surat perceraian kita."
"K-kau jahat, Sas!!! Aku ti-"
Pip!
"Berhenti menonton film aneh seperti itu, Sakura."
Sakura tersentak kaget. Kepalanya menoleh memandang Sasuke yang tiba-tiba muncul di sampingnya, dan duduk di atas sofa bersamanya. "Sasuke-kun?! Aku ingin melihat filmnya! Tolong kembalikan remote itu padaku." Protes Sakura mengernyit kesal.
Sasuke menggeleng pelan, "film seperti itu bisa membuat otakmu tercemari. Jujur, aku lebih rela kau menonton anime Dor*emon daripada film tak jelas seperti itu."
Sakura terperangah tak percaya, "aku tidak mau. Aku hanya ingin menonton kelanjutan film yang kutonton tadi! Kumohon."
"Tidak."
"Ayolah, karakter Saseiko tadi benar-benar tampan. Sedari kemarin aku sangat ingin melihat wajahnya muncul di layar televisi." Mohon Sakura mengatupkan kedua tangannya dengan ekspresi memelas.
Sasuke menajamkan matanya, "aku tambah tak mengizinkanmu."
Sakura merenggut kesal dan berniat meluncurkan kembali protesnya, tapi Sasuke malah mengabaikannya dengan santai sembari menyalakan televisi dan mencari channel berita faforitnya.
"Sasuke, kau menyebalkan sekali."
Sasuke hanya menanggapi geraman rendah Sakura dengan wajah datar, "kau salah memanggil namaku, Sayang." Sasuke memperingatkan, kalau Sakura seharusnya menambahkan suffiks 'kun' pada namanya.
"Jangan mengalihkan pembicaraan!" Kesal Sakura. "Tadi malam kau sengaja mengambil kesempatan memelukku, dan sekarang kau menggangguku menonton televisi."
Sasuke menaikkan sebelah alisnya, "mengambil kesempatan?" Sasuke terkekeh sinis menertawakan Sakura. "Jangan bercanda. Kau saja tadi malam juga membalas pelukanku."
Blush!
"K-kau membual lagi! Aku tidak mungkin melakukan itu." Elak Sakura membuang muka, menyembunyikan wajahnya yang memerah bagai kepiting rebus.
"Terserahmu saja."
Yap! Memang benar tadi pagi Sakura di kejutkan oleh tubuh Sasuke yang merapat padanya. Ugh! Mengingat hal itu sontak membuat pipi Sakura kembali memanas lagi. Gara-gara insiden tadi pagi, rencana Sakura untuk tidur selama satu harian penuh pupus sudah. Akhirnya Sakura memutuskan untuk menghabiskan waktu paginya dengan menonton televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Possessive
Fanfiction[sasusaku fanfiksi] Sakura pikir, menjadi istri dari si bungsu Uchiha adalah hal yang mudah. Tapi nyatanya, ia kesulitan menghadapi sifat diktator pria itu. Over protektif, posesif, dan selalu bersikap seenaknya. Ini semua seperti mimpi buruk! ©LiaT...