Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
"Aku Keitarou."
Sakura mengernyit bingung.
Pria bernama 'Keitarou' ini tersenyum. Senyuman yang terlihat aneh di mata Sakura. "Kau sudah lupa denganku, Haruno Sakura?"
Sakura tersentak kaget. Tunggu, darimana pria ini tahu nama asli marga nya?
"Haruno Sakura, kau sudah tumbuh dewasa, ya?" Keitarou terkekeh kecil. Memandangi tubuh mungil Sakura dari atas hingga bawah. "Kau terlihat berbeda."
Tangan Sakura terkepal kuat. "Si-siapa kau?" Tanya Sakura tajam.
"Kalau kau punya banyak waktu, tentunya kita bisa mengobrol lebih lama, Sakura." Bukannya menjawab pertanyaan Sakura, Keitarou malah berjalan mendekati gadis itu.
"Oh, apa kau... akan memanggilku dengan sebutan 'Keitalou' lagi? Seperti dulu?"
Deg!
Wajah Sakura pias. Tubuhnya menegang. Pria ini-
"Aku tertarik. Bocah cadel sepertimu kini sudah menjadi gadis yang sangat cantik." Keitarou tersenyum manis. Sakura yang mendengarnya lagi-lagi hanya bisa terdiam membisu. Begitu banyak pertanyaan yang tiba-tiba berputar di kepalanya.
"Kenapa diam?" Keitarou terkekeh. Tangannya terulur- berniat menyentuh ujung dagu Sakura, namun secara tiba-tiba,
Bugh!
Sebuah tangan meluncurkan kepalan kuatnya- tepat mengenai pipi kiri Keitarou hingga pria itu jatuh tersungkur di atas lantai.
"Jangan menyentuh istriku dengan tangan kotormu, Brengs*k."
Istri?
Keitarou meringis, merasakan ngilu di bagian pipi kirinya. Namun dengan cepat ia mendongak, menatap seseorang yang baru saja meninjunya sekaligus- orang yang mengaku telah menjadi suami Sakura.
Deg!
Pupil mata Keitarou mengecil. Merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat. "Sa-Sasuke?"
Keitarou melihat Sasuke berdiri di hadapannya. Tangan kiri pria bungsu Uchiha itu memegang sepotong kue, sedangkan tangan kanannya masih mengepal- setelah meninju kuat pipi Keitarou tadi.
"K-kau... apa maksudmu?" Alis Keitarou bertaut heran. Rasa sakit di rahangnya tak begitu ia pedulikan sekarang.
"Kalian..." Keitarou menjeda kalimatnya sesaat. Kedua bola mata milik pria bersurai hijau itu kian melebar kala Sasuke menggenggam tangan Sakura,
