Chapter 18

10.3K 668 90
                                    

Chapter 18 : Segalanya

Chapter 18 : Segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Sakura melihat gadis di hadapannya dengan pandangan yang sulit di artikan. Dia Uzumaki Karin, yang duduk di hadapannya sekarang, adalah seseorang yang akan bekerja sebagai sekretaris Sasuke- sekaligus 'teman dekat' suaminya.

Sakura tak mengerti. Hal yang pertama berkesan di hatinya saat melihat perempuan ini- yah, dia menarik. Uzumaki Karin punya selera fashion yang luar biasa. Penampilannya cantik dan terlihat dewasa. Sesuai perkiraannya.

Sebenarnya tak ingin jujur, namun wanita ini punya daya tarik dan pesona yang memikat. Jika di bandingkan dengan dirinya, mereka jelas berbeda. Uzumaki Karin memiliki tubuh yang sangat ideal, tinggi tubuh, dan juga kaki jenjang. Rambutnya berwarna merah menyala, sangat berkilau dan terlihat lembut saat di terpa oleh angin.

Perlu di catat, Karin memiliki umur yang cukup jauh di atasnya. Jadi wajar saja jika wanita itu punya aura mempesona yang mengagumkan. Hmm, Sakura sama sekali tak mengerti. Benarkah wanita ini dan Sasuke hanya berteman? Serius! Karin terlihat sangat cantik- seperti model yang berbakat. Sekarang Sakura meragukan jika Sasuke akan tahan dengan pesona wanita ini.

"Kau melamun." Suara Sasuke berhasil menarik Sakura kembali dalam kehidupan nyata. Gadis itu menoleh, menatap sang suami yang tengah menatapnya datar.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Haha, tidak ada, Sasuke-kun." Sakura tertawa sebentar lalu menunduk. Memang sih, sedikit tidak sopan jika melamun di saat-saat seperti ini.

Kedua netra teduh milik Sakura bergerak, melirik Karin yang masih sibuk dengan cangkirnya. Wanita itu terlihat menikmati teh di tempat ini- tak menghiraukan Sasuke dan Sakura di hadapannya. Ya, Karin mengajak mereka bertemu di sini. Dengan alasan ingin berkenalan secara langsung dengan Sakura, tentu saja.

"Bisa katakan padaku, sudah berapa lama kalian menikah?" Karin mulai bertanya sambil tersenyum manis. Yang di pikirkan Sakura hanyalah suara wanita itu. Karin juga memiliki suara yang bagus.

"Tidak lama," Sasuke menjawab datar. Mengangkat cangkirnya, dan meminum kopi hitam kesukaannya dengan wajah tenang.

Karin terdiam, mengalihkan pandangannya ke arah Sakura. Meneliti wajah gadis itu dengan seksama. "Wajahmu manis." Pujinya tersenyum miring. Sakura tak tahu apa maksud dari senyuman itu.

"Terima kasih."

Sasuke mengangguk setuju, lalu kembali menikmati kopinya. "Wajah Sakura memang segalanya. Kau tahu, aku tidak terlalu suka manis, tapi dia pengecualian."

Karin menatap Sasuke datar, merasa malas dengan perkataan pria itu. "Sebaliknya, wajahmu pahit."

"Dan wajahmu lebih buruk dari itu,"

My Husband is PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang