Chapter 14 : Kepercayaan
.
.
.
.
.Suasana terlihat cerah di kota Tokyo pagi ini. Mentari orange terbit dari celah-celah awan, menerangi sudut-sudut kota dengan kilau bersinar nya.
Sama seperti matahari pagi yang sudah terbit, Uchiha Sasuke juga sudah membuka matanya sejak tadi. Pria itu mulai melakukan aktivitas paginya dengan membersihkan diri, dan mempersiapkan barang yang akan ia bawa ke kantor pagi ini.
Sasuke membuka jendela kamarnya, hingga sinar matahari masuk menerangi kamar yang sebelumnya masih gelap itu. Sasuke menghirup udara pagi yang masih terasa segar.
Pria bungsu Uchiha itu menoleh, memandang seorang gadis yang masih nyaman bergelung dalam selimutnya sambil mendengkur pulas. Sadar atau tidak, Sasuke selalu tersenyum melihat wajah polos Sakura saat tidur.
Ingin sekali ia tak mengganggu tidur Sakura. Namun-
Sasuke mengecek jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Bibir pria itu mulai mengeluarkan helaan napas berat,
"Sakura, bangun." Sasuke menyentuh lengan Sakura dan menggoyangkan nya secara perlahan agar sang istri membuka matanya. Namun respon yang ia dapat hanyalah lenguhan malas Sakura.
"Hei, bangun. Kau harus masuk kuliah hari ini." Sekali lagi Sasuke menggoyangkan lengan Sakura- kali ini sedikit keras namun tetap tak di gubris oleh gadis itu.
"Sakura, bangun sekarang." Tangan Sasuke mencubit pipi chubby Sakura sedikit keras- membuat gadis itu melenguh kesakitan.
"Ugh, jangan menggangguku, Sasuke-kun." Sakura berbicara kesal dalam keadaan setengah sadar.
"Aku bisa terlambat karenamu. Cepat bangun!" Perempatan siku-siku mulai muncul di sisi kening Sasuke pertanda pria itu mulai kesal. Oh ayolah, kenapa Sakura malas sekali pagi ini?
Kelopak mata Sakura terbuka sedikit, "kau berangkat saja. Tidak perlu mengantarku."
Sasuke menggeleng tegas. "Aku akan tetap mengantarmu. Sekarang cepat bangun dan bersiap-bersiap."
"Aish! Aku masih mengantuk~" Sakura merengek. Sungguh ia merasa berat untuk bangun dari tidur. Sakura masih ingin berbaring. Menikmati ranjang empuk, AC dingin, dan mendengkur sepuasnya. Hah, ini menyebalkan. Padahal Sakura berharap hari ini adalah hari libur.
"Masih mengantuk?" Sasuke menaikkan sebelah alisnya, "aku tak peduli. Kau tidak bisa meninggalkan mata pelajaran hanya karena alasan sepele."
"Aku tidak bilang ingin membolos!" Sakura memekik kesal.
"Oke, sudah cukup. Waktuku akan terbuang sia-sia kalau berdebat denganmu." Sasuke menghela napas berat. Kedua mata onyx nya memandang Sakura tajam. Melihat sang istri yang kembali memejamkan mata sambil memeluk guling erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Possessive
Fanfic[sasusaku fanfiksi] Sakura pikir, menjadi istri dari si bungsu Uchiha adalah hal yang mudah. Tapi nyatanya, ia kesulitan menghadapi sifat diktator pria itu. Over protektif, posesif, dan selalu bersikap seenaknya. Ini semua seperti mimpi buruk! ©LiaT...