Chapter 23 - Menyelamatkan Fian

5.1K 263 2
                                    

Mike memerintahkan semua anak buahnya yang berada di Pulau Jawa untuk mencari tahu keberadaan Dragon-nail karena dia yakin kalau komplotan itu belum bisa keluar dari Pulau Jawa. Mereka harus menunggu satu sampai dua hari dahulu sebelum akhirnya menyebrang pulau dengan kapal yang mereka sewa secara rahasia. Si bos besar, Antonius atau Anton, tidak mungkin hanya membawa satu anak saja untuk dia jual ke negara lain. Pria itu tidak pernah mau rugi. Lagi pula, kalau pun misalnya mereka sudah pergi ke luar Pulau Jawa, Mike masih punya banyak kenalan di sana, terutama di Batam. Bos-bos mafia di wilayah lain sangat menaruh respek ke Mike yang mereka anggap tak tersentuh dan tak terkalahkan. Jadi, kalau dijelaskan secara gamblang, Mike ini penguasa seluruh Indonesia, meski secara underground, karena anteknya ada dimana-mana.

Sementara, Gilang meminta tolong salah satu anak buahnya untuk menyelidiki keberadaan Reynaldi yang lolos begitu saja dari penjara. Tak ada kabar lagi mengenai pamannya setelah keluar dari penjara. Entah pria itu ikut atau tidak dengan Dragon-nail, atau lebih memilih melarikan diri ke daerah lain sambil membawa uang hasil menjual anaknya sendiri, Gilang perlu memastikannya sendiri. Meski tidak bisa sehebat Mike, tapi Gilang mempunyai caranya sendiri dalam melacak orang. Anak-anak buah yang dia miliki bukanlah orang-orang yang bisa dianggap remeh.

Setelah menunggu waktu yang lumayan lama, salah satu anak buah Mike yang bernama Rudi atau biasa disebut anjing pelacak karena kemampuannya dalam melacak yang sangat mengagumkan, menghubunginya dan mengatakan kalau dia sudah menemukan keberadaan target. Dragon-nail menunda perjalanan selama dua hari di daerah Banten, tidak jauh dari Kampung Baduy, karena Anton mempunyai urusan bisnis di sana. Rudi tidak menjelaskan secara spesifik urusan apa itu, dia hanya mengatakan, “Naga menemukan emas di tanah kosong itu.”

“Allen, kabari yang lain untuk segera berangkat menuju tempat yang saya kirim ke kamu via WhatsApp. Sekarang juga. Saya mau berangkat juga soalnya. Jangan ada yang kabur dalam misi ini, ya? Kita akan menghadapi lawan yang cukup keras kepala soalnya,” perintah Mike kepada seseorang -yang ternyata asistennya- via telepon.

“Mereka ada di Banten. Ayo, siap-siap.” kata Mike saat masuk ke dalam rumah Ratna lagi setelah menunggu kabar dari anak buahnya di teras rumah. “Kita pakai dua mobil, yang satu mobil gue, yang satu mobil Gilang. Lang, lo gak apa-apa kan? Si Reza gak akan mungkin bawa mobil dia. Ada orang tuanya di rumahnya dan lo tahu seberapa gak sukanya mereka ke kita,” kata Mike lagi.

“Selow aja, bro. Gue demen kok ngajak mobil gue berpetualang,” jawab Gilang santai. Matanya masih menatap layar handphone-nya, menunggu kabar dari anak buahnya.

“Oke, kalau gitu gua, Linda, dan Ratna naik mobil Mike, ya? Karena Mike yang tahu lokasi Dragon-nail sekarang. Lingga dan Rangga sama Gilang, ya,” perintah Reza tegas.

“Siap, komandan,” jawab Lingga dan Rangga serempak.

Setelah bersiap-siap selama 30 menit, mereka pun segera memasuki mobil dan bersiap untuk berangkat. Di mobilnya Mike, Reza dan Mike duduk di kursi depan. Mereka sudah sepakat kalau Reza yang akan mengambil alih kemudi selama setengah perjalanan awal, sedangkan Mike akan menyetir selama setengah perjalanan akhir karena perjalanan dari Bandung ke Banten merupakan perjalanan yang cukup jauh. Sementara Linda dan Ratna duduk di kursi tengah.

“Ratna, tenang, oke? Nanti kamu capek,” pinta Reza saat melihat Ratna tidak berhenti menangis di pundak adiknya. Sementara Linda hanya bisa mengusap-usap rambut kakaknya dengan sayang karena tidak tahu harus melakukan apa lagi setelah gagal melindungi Fian sebelumnya.

“Kita pasti akan menemukan Fian,” tambah Reza lagi. Dia masih merasa tidak tenang melihat Ratna bersedih seperti itu. Pikirannya tidak bisa fokus.

“Udah, berangkat aja langsung, Za.” sahut Mike tiba-tiba.

Reza pun membenarkan posisinya sebelum menyalakan mesin mobil. “Oke, kita berangkat. Semoga Tuhan selalu bersama kita dan Fian.”

Dia, Bu Ratna (NEW VERSION) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang