Perfect Love (COMPLETED)

bagian keenam

'lihat saja saku, akan ku hilangkan senyum dalam waktu singkat' batin Hinata licik.
.
.
.
.
.

Setelah mereka sampai di sebuah restoran mewah yang terlihat mewah.
Mereka langsung menuju meja yang sudah mereka pesan sebelum datang.

"Selamat datang uchiha sama" ucap salah satu pelayan yang membukakan pintu untuk tamu yang menurut mereka sangat istimewa.

"Hn" hanya gumaman yang terdengar sebagai tanggapan dari Sasuke.

Setelah pelayan yang mengantarkan mereka ke meja mereka pergi, Hinata mulai tak sabar untuk memainkan drama nya.

"Kau ingin pesan apa Sasuke Kun" tanya Hinata pada sang kekasih.

"Jus tomat dan sebuah pasta" jawab Sasuke acuh.
Jujur saja Sasuke sangat terganggu dengan kehadiran sakura disini.

"Aa..dan kau sakura?" Tanya Hinata pada sakura.

"Aku ingin jus strawberry dan sebuah pasta saja" jawab sakura.

Sedangkan Hinata yang mendengar pesanan sakura, lagi lagi mendengus karena sakura lagi lagi meniru pesanan yang sama dengan Sasuke.

"Baiklah" jawab Hinata malas.

Setelah memanggil pelayan dan mengatakan pesanan mereka, hanya ada keheningan yang tercipta di antara mereka.

"Sasuke Kun" ucap Hinata memecah keheningan, sambil menyentuh tangan Sasuke.

"Hn" balas sasuke, sambil membalas genggaman tangan Hinata.

"Kau mencintaiku?" Tanya Hinata mulai memancing adegan drama yang akan dia mainkan.

"Tentu saja" jawab Sasuke tegas.

"Kapan kau berniat menikahi ku?,aku rela jika menjadi istri kedua mu" ucap Hinata lagi, sambil melirik sakura , yang mulai menunjukkan wajah kesakitan.

"Tentu aku tak rela jika kau menjadi yang kedua Hinata" jawab Sasuke sambil menatap Hinata lembut.

"Lalu sampai kapan ?, Seharusnya aku susah menjadi pengantin mu selama 3 tahun yang lalu" ucap Hinata memulai rencananya.

"Tunggu sampai aku bisa menyingkirkannya" jawab Sasuke meyakinkan.

Sedangkan seseorang yang mendengar percakapan keduanya sudah mulai meneteskan banyak air mata.

Sampai pelayan datang untuk mengantar pesanan mereka.
Saat itu juga sakura pergi meninggalkan restoran dengan kepala tertunduk.

Senyum licik terbit di bibir Hinata ketika melihat sakura pergi dengan keadaan hatinya yang sudah pasti hancur.

Lalu Sasuke? Tentu saja dia sempat terkejut dengan kepergian Sakura.
Namun dia berusaha untuk tidak perduli.

Saat dua orang sedang menikmati hidangan mewah di hadapan nya..
Maka berbeda dengan wanita musim semi yang sedang berlari menundukkan kepalanya sambil terus menangis.

Sampai langkah kakinya terhenti disebuah kursi taman yang hampir sepi, dan mulai berani mengeluarkan suara Isak tangis pilu yang sejak tadi ditahannya.