bagian kesebelas

11.3K 463 9
                                    

Dan malam itu Tuhan mulai mengabulkan sebagian doa dari wanita musim semi yang selalu menangis kepadanya.
.

.

.

.

.

Di sebuah apartemen kawasan elit , terlihat wanita bersurai indigo yang sedang resah memikirkan kekasih nya.

Kejadian siang kemarin sukses membuat wanita tersebut merasa khawatir akan perubahan drastis yang Sasuke tunjukkan.

"Kau tidak ke kantor?" Tanya seorang wanita bersurai merah dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung nya.

"Aku akan datang agak siangan hari ini" jawab Hinata agak malas.

Karin, yang menyadari tingkah aneh sahabatnya pun langsung bertanya.

"Kau memiliki masalah?" Tanya Karin menyelidik.

"Aku belum memastikan, tapi jika sampai terjadi, ini akan menjadi masalah besar" jawab Hinata.

"Dengan kekasih mu?" Ucap Karin menebak.

"Aa" jawab Hinata singkat.

"Apa yang terjadi antar kalian?" Tanya Karin penasaran.

"Bukan sesuatu yang baik" balas Hinata.

"Ingin bercerita?" Tawar Karin pada sahabat nya.

"Kau tahu bukan bahwa kekasih ku sudah memiliki seorang istri selama tiga tahun ini" ucap Hinata mulai bercerita.

"Aku tahu" jawab Karin.

"Kau tahu juga bukan, sikap Sasuke terhadap istrinya?" Tanya Hinata pada sahabat nya.

"Ya, perjodohan yang tidak masuk akal, dan Sasuke sama sekali tidak mencintai istrinya itu" ucap Karin acuh.

"Benar" ucap Hinata.

"Lalu apa yang salah?, Dia mencintai mu, dan sebaliknya malah membenci istri nya" ucap Karin.

"Memang tidak ada yang salah, tapi itu bermula saat siang kemarin, Sakura mempergoki aku dan Sasuke sedang dalam posisi yang sangat intim" ucap Hinata menjeda.

"Dan saat itu Sasuke Mulai menunjukkan sikap seorang suami yang sangat takut melihat istrinya terluka, bahkan dia meninggalkan ku dan rela mengejar istrinya" sambung Hinata.

"Kau mulai merasa terancam" ucap Karin.

"Ya, dan kau tau Karin, aku tidak akan mudah melepaskan sesuatu yang sudah kuanggap menjadi milik ku" jawab Hinata, dengan nada tajam.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" Tanya Karin penasaran.

"Tentu saja mempertahankan sesuatu yang milik ku, dengan segala cara" jawab Hinata tegas.

"Aku mendukungmu apapun itu" ucap Karin sambil berlalu menepuk pundak sahabat nya.

"Terima kasih" balas Hinata tulus.







Sedangkan di sebuah cafe terlihat dua surai yang berbeda, sedang berbincang dan sesekali menertawakan ntah apa itu.

"Kau tau saat itu aku mendorong gara Karen merasa kesal, dan akhirnya dia terjatuh di dalam genangan air lumpur, hahaha" ucap Sasori bercerita.

"Ahahahahahhah, aku bisa membayangkan seperti apa wajah gara saat itu Sasori Kun ahahahahahhah" balas sakura sambil tertawa keras.

Sasori Hanya memperhatikan sakura yang masih asik tertawa, dalam hati dia sangat mengagumi paras cantik milik sakura.

Perfect Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang