Part 3

5.9K 246 2
                                    

Hujan turun yang sangat deras membasahi perjalan.. Entah sudah berapa lama syarilla menunggu taksi tak ada yang lewat. Syarilla yang mencoba mengatur nafasnya lalu tampak dari kejauhan ada sebuah cahaya motor atau mobil karena penglihatan syarilla yang sedikit memburam karena derasnya air hujan syarilla yang senang dan membalikan badan dan cahaya motor yang terang menusuk Indra penglihatannya.

"Hai nona cantik malam malam sendirian saja, hujanya semakin deras. Lebih baik ikut kami saja"(pria yang bertubuh tinggi dengan wajah mesumnya berkata sambil mengerlingkan matanya).

"Tidak terima kasih"(syarilla melangkah mundur dan sedikit menjauh namun sialnya mereka mengekor di belakang dengan motornya).

"Ayolah nona manis...  Kami tidak barmain kasar padamu. Mungkin kita akan bersenang-senang dengan keindahan tubuhmu". (Ucap yang satunya lagi).

HaHaHaHaHaHa

Tawa yang terdengar keras

Syarilla yang mencoba berlari dan sialnya pria pria itu turun dari motornya, dan menarik pergelangan tangan syarilla ke semak-semak yang tak jauh dari jalan Raya.

×××××××

Kebahagian keluarga Gentha yang tak ada henti-hentinya sejak kepulangan anak laki laki jagoanya dan kelahiran cucu pertamanya...

"Dimas kapan kamu adakan acara akikahnya".(tanya ayah gentha yang fokus pada layar TV).

"Mungkin 3 hari lagi yah, dan Dimas mau urus cuti kerja dulu".(ucap Dimas santai dan menyakinkan sang mertua).

"Bunda Edho kemana sejak sore tadi kok nggak ada di rumah apa anak itu balik lagi ngga pamit sama ayah"(tanya ayah gentha yang sudah berdiri di ruang keluarga dan berjalan ke arah dapur).

"Enggak yah. Edho tadi sudah pamit bunda katanya mau kerumah temen SMA dulu yang sering kerumah itu loh yah, siapa namanya lupa bunda?."(tanya bunda yang di sertai senyum kikuk).

"Oohh Fredian"(jawab ayah gentha uang sedikit muram).

××××××××

Edho yang melajukan mobil Honda Jazz warna kesukaanya putih dengan kecepatan maximal karena jalan yang licin dan minim penerangan lampu. Ia teringat pesan bunda agar cepat pulang. Entah bayangan dari mana edho teringat dokter yang cantik dengan balutan hijab pink yang beberapa hari lalu menarik perhatiannya dan sedikit memberi ruang hatinya untuk wanita cantik itu...

Dari kejauhan edho melihat dua pria itu menarik pergelangan tangan gadis yang terbalut hijab hijau toska itu.edho yang yang semakin cepat memajukan mobilnya

"Akhh sakiit"

"Sakit"
(teriak syarilla saat dua pria itu menarik paksa pergelangan tangan kiri syarilla).

"Tapi tunggu wanita itu kan yang beberapa hari lalu menabraku di rumah sakit"(gumam edho dan membayangkan kejadian beberapa hari lalu lamunan edho terhenti ada wanita yang harus di selamatkanya).

Edho langsung membuka pintu mobil dan berlari ke arah pria-pria itu.

"Buuukkkk"

"Bukk

"Bugh"

Si kumis yang bertubuh tinggi yang memegang satu tangan syarila tersungkur dan jatuh terguling sambil meringis memegang punggungnya

Syarilla melihat sosok pria bertubuh tinggi berkulit putih dan bahu yang sangat lebar siulet wajahnya yang sungguh sempurna hidungnya yang begitu mancung rambut yang basah karena air hujan. Wajah yang tampan itu sayangnya terbelakangi cahaya lampu mobil.

Di saat kedua preman itu berantan dan terguling bersamaan edho langsung menarik kasar kerah baju kedua preman itu yang hendak kabur.

"Beraninya kalian main main dengan wanita sampai kalian mau memperk****apa kalian ngga berfikir  seumpama yang terjadi itu di keluarga kalian hggg"(ucapan bentakan edho dan emosi yang sudah bergemuruh).

"Iyaa maaf tuan, ampunn ampunn "(ucap dua preman itu bersamaan dan terbata bata).

"Apa kalian sekarang juga saya bawa ke kantor polisi biar di penjara seumur hidup"(ucap edho menyakinkan dan di sertai tawanya).

"Ampun tuan jangan bawa saya ke kantor polisi kasian. Anak saya. Istri saya juga mau melahirkan"(ucap yang satunya lagi).

"Dan Akhirnya edho pasrah karena dia merasa iba kepada 2 preman itu dan membiarkan mereka kabur"

Syarilla yang tak sanggup melihatnya dan lebih dulu memejamkan mata dan menyembunyikan wajahnya kedalam lututnya dan memeluk tubunya yang terasa dingin terkena air hujan. Hingga tubuhnya hangat karena pelukan seseorang.

"Apa kamu tidak apa apa, ada yang luka. apa perlu kita ke dok"

"Aku takut"potong syarilla dengan bisikan. Setelah mendengar suara barusan syarila tau siapa malaikat penolongnya dia adalah tentara beberapa hari lalu yang di tabraknya.

"Sssstt jangan takut ada aku di sini" jawab edho yang memeluk erat syarilla seakan tidak mau kehilangan).

"Maafkan aku yang menabrakmu beberapa hari lalu di rumah sakit"(ucap syarilla yang di sertai tangis. Seakan pelukan nyaman ini ingin selamanya).

"Sudah jangan di bahas lagi aku sudah maafkan, apa kita mau pelukan terus di jalanan"(ucap edho dengan tawa yang menggodanya).

"Iya iya maaf"(jawab syarilla yang melepas pelukannya).

Maaf baru bisa update mimin masih sibuk sekolah karena habis ini mau Psg do'ain mimin lancar ya 😄🙏

Vote ya coment

Dilarang keras mengcopy
(Allah melihat 😍)

Mkasih yang udah vote insyallah udah ngga banyak tponya maaf ceritan ngantung kayak perasaan ini😂

Lanjutt comet

Malang, 22 july 2018

Salam syarilla😘

Jatuh Cinta Dengan Blorengmu❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang