BAGIAN 11

53 8 2
                                    

Jack benar-benar telah bergabung dengan Vero. Dengan alasan untuk membalas dendam terhadap Anggel karena perasaan cintanya selama ini tidak pernah dihargai.

Sebelum memulai permainan. Jack menanyakan beberapa hal mengenai alasan kenapa Vero begitu antusias untuk membunuh Anggel. Padahal selama ini Vero tidak terlihat dekat dengan Anggel. Selama ini juga Vero dan Anggel terlihat tidak memiliki masalah apa-apa.

"Lo kenapa ingin membunuh Anggel? "

"Karena gue nyimpen dendam lama sama dia. "

"Dendam lama?"

"Iya, gue sebenarnya udah lama kenal sama Anggel. Anggel adalah sahabat gue."

"Sahabat dari kapan? "

"Dari kecil. Nama asli gue sebenarnya Vera bukan Vero. Gue sengaja nyamar disini supaya gue bisa balas dendam lama gue."

"Oh gitu, lo kenapa dendam sama dia? "

"Karena dia telah merebut semua kebahagiaan gue"

"Oh gitu, terus rencana lo selanjutnya apa? "

"Gue akan bawa dia kesuatu tempat lalu gue akan bunuh dia"

"Oke,  lo kabarin saja kapan lo butuh bantuan gue"

******

Selang beberapa hari kemudian permainan telah dimulai. Vero datang ke kosan Anggel untuk memulai permainan pertama. Permainan pertama itu adalah Vero akan membawa Anggel ke suatu tempat.

Vero pun bergegas menuju kosan Anggel dengan menggunakan kacamata hitam dan menggunakan mobil berwarna merah. Ia pun juga membawa 5 buah pistol yang diletakkan didalam tas nya.

Sesampai dikosan Anggel Vero pun langsung mengetuk pintu kosan Anggel. Anggel yang sedang berada dikosan langsung membuka pintunya.

"Eh Vero.. Ada apa ya?"

"Gue mau ngajak lo rekreasi ke Pulau Intan."

"Sekarang? Gue lagi enggak ada uang"

"Tidak apa-apa. Gue yang bayarin kok. Ayolah ikut daripada bosen dirumah terus.

"Oke gue siap-siap dulu ya sekalian ganti baju"

Anggel pun siap-siap mengemaskan pakaiannya. Ia pergi menggunakan kaos panjang berwarna hitam, celana panjang berwarna hitam, dan slayer hitam milik almarhuma Ibunya.

Warna pakaian yang digunakan oleh Anggel benar-benar memberikan suatu tanda buruk baginya. Warna hitam tersebut seperti menginsyaratkan bahwa akan ada suasana duka yang mendalam yang akan menimpa dirinya.

Setelah Anggel selesai. Anggel dan Vero pun berangkat menuju ke Pulan Intan. Anggel duduk dibelakang bagaikan penumpang. Sedangkan Vero duduk didepan bagaikan supir.

Selang 60 menit. Mereka melewati jalanan dengan penuh jurang yang nampaknya begitu tinggi dan dalam. Meskipun begitu, Vero tetap mengendarai mobil dengan kencang.

Diperjalanan tiba-tiba Anggel merasa aneh. Kenapa sudah jalan lebih dari 60 menit tapi tidak sampai di Muara Angke. Perjalanannya justru melewati jurang dan hutan yang begitu seram.

"Ver, ini bener jalannya? Kok aneh ya masa udah satu jam lebih gak sampai-sampai? Terus kok jalannya kok lewat jurang dan hutan? "

"Enggak salah kok. Ini hanya lewat jalan alternatif untuk mengindari kemacetan"

"oh gitu, oke-oke"

Saat diperjalanan yang sudah cukup jauh. Vero mengeluarkan Handphone nya untuk mengabari Jack di WA.
Tiba-tiba saja wallpaper di Handphone nya itu terlihat sangat jelas dari belakang. anggel pun begitu terkejut ketika melihat wallpaper yang ada di Handphone Vero itu.

Wallpaper itu bergambar foto tante Mich sedang memeluk Vera. Anggel pun mulai curiga dan menyadari bahwa seseorang yang telah membawa ia pergi adalah Vera bukan Vero. Karena saat Anggel mencoba untuk mendekati Vero kearah lehernya. Terlihat ada sebuah tanda lahir berwarna hitam dileher Vero. Itu benar-benar sama dengan tanda lahir Vera. Anggel pun semakin yakin bahwa Vero itu adalah Vera.

Suasana hati Anggel semakin kacau. anggel juga benar-benar merasa takut.  Anggel pun mencoba untuk melarikan diri dari dalam mobil itu.

"Ver.. Berhentiiiii.. Gue mau pipis dulu ya"

"Oke" ujar Vera sambil mengerem mobilnya.

"Ver.. Masih dikunci pintunya.. Tolong dibukain ya"

Vera hanya terdiam sambil memikirkan sesuatu. Ia pun baru menyadari bahwa Anggel telah menyadari Penyamarannya itu. Akhirnya Vera tidak mau membukakan pintu mobilnya.

"Kok gak dibukain Ver? gue udah diujung nih"

"GUE GAK AKAN PERNAH BUKAIN KUNCI PINTUNYA KARENA GUE PENGEN LO MATIIIIIIIIII!!!!!!!" ujar Vera dengan nada suara tinggi dan wajah sadis.

A N G G E LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang