[Breath : Jaehyun x Jiho]

599 33 1
                                    

aku menuangkan air panas dari termos ke cangkir teh ku. bunyi sendok yang mengenai dinding cangkir masih terdengar meskipun kulihat diluar hujan cukup lebat. aku menarik nafasku dalam. menyender pada dinding dapur. meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. kuseruput tehku perlahan. aku tidak terlalu suka teh yang tawar seperti ini sebenarnya. tapi, entahlah.

 " tidak terlalu buruk."

kuberanjak keluar dari dapur. memilih sebuah buku dari lemari eunwoo untuk kubaca. masih jam 9 malam. artinya, masih ada sekitar satu setengah jam sampai eunwoo kembali atau mungkin lebih karena saat hujan seperti ini jalanan akan cukup ramai. aku memilih buku secara acak karena aku tidak sedang dalam mood yang baik malam ini. aku bertengkar hebat dengan eunwoo tadi pagi karena masalah sepele. aku hanya lelah. menjadikan aku tidak bisa berpikir secara rasional membuat seorang cha eunwoo yang hampir tidak pernah marah menjadi marah besar. dan anehnya aku tidak merasa bersalah.

"mungkin aku mulai gila"

aku mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya kasar. disini aku sekarang. duduk di sofa empuk dekat jendela lengkap dengan selimut yang menutupi kakiku, sebuah novel yang aku tidak tau judulnya dan secangkir teh yang hampir dingin. ah, jangan lupakan hujan di luar sana dan radio yang kuhidupkan sedari tadi sebelum membuat teh. aku suka saat-saat seperti ini. membuat moodku sedikit lebih baik. mungkin aku akan siap berhadapan dengan eunwoo setelah ini. dan tak butuh waktu lama aku mulai mengantuk.

" hmmm, memejamkan mata sebentar mungkin tidak masalah."

dan ya, aku tertidur sampai entah berapa lama karena aku terbangun ketika seseorang membenarkan selimutku.

" apa aku membangunkanmu, ji?" aku menggeleng dan membenarkan dudukku. sedangkan dia masih duduk berjongkok di depanku.

" aku minta maaf karena membentakmu tadi pagi." dia masih dalam posisinya. hanya saja kini manik matanya menatapku dalam, sendu. dan tangannya mengusap punggung tanganku pelan.

" aku hanya mohon sekali saja, ji. jangan pernah panggil aku eunwoo lagi. aku Jung Jaehyun, suamimu. dan tolong relakan kepergian eunwoo. ini sudah lebih dari 3 tahun. aku tidak ingin kau terbebani dengan berbagai rasa bersalah tentang kematian eunwoo. paham?" dan tak kurang dalam waktu satu detik, aku kembali ke kesadaranku meskipun aku merasa tercekat. mengingat bahwa laki-laki dihadapanku adalah bukan Cha Eunwoo, mengingat bahwa aku selalu menyalahkan diriku selama 3 tahun ini atas kematian Eunwoo calon suamiku, dan selalu berhalusinasi bahwa Jung Jaehyun adalah Cha Eunwoo setiap hujan turun.

aku mengangguk mengiyakan Eunwoo ah bukan. bukan Eunwoo tapi Jaehyun. dia kemudian berdiri dan tersenyum lembut padaku lalu mencium keningku. aku? aku memejamkan mataku dan perlahan air mataku jatuh.

"aku minta maaf untuk banyak hal. untuk eunwoo yang selalu melihatku dalam keadaan buruk dari atas sana yang kuyakin itu juga membuatnya sedih dan untuk Jaehyun yang tak pernah lelah akan aku." - Kim Jiho


Cha Eunwoo

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jaehyun

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jiho

Kim Jiho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Randomly || OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang