[Selenophile : Wonwoo x Binnie]

115 11 5
                                    

Setelah merasa semua laporannya selesai Wonwoo merenggangkan badannya. Membiarkan otot-otot di badannya yang telah lelah seharian bekerja agar lebih rileks. dia melihat ponselnya untuk mengecek jam dan melihat beberapa notifikasi pesan masuk.

Jam menunjukkan pukul 10 malam dan tak ada satupun pesan dari orang yang dia tunggu. Baiklah. Kantor tutup pukul 9 malam dan seharusnya Wonwoo bisa pulang satu jam lalu. Tapi semua laporan itu tidak bisa menandatangani dirinya sendiri bukan.

Dan disinilah Jeon Wonwoo, masih sibuk membereskan berkas-berkasnya.

###

Bae Yoobin, orang-orang lebih mengenalnya dengan Binnie. Gadis itu sibuk memandangi bulan purnama dari atap gedung. Membiarkan angin malam menghembuskan hawa dingin melewati tubuhnya. Rambutnya yang sebahu bergerak bersama angin yang sesekali menutupi wajahnya.

Brakk

Binnie menoleh kearah pintu yang terbuka. ah, pintu itu memang selalu butuh sedikit dobrakan untuk membukanya dari dalam. Seorang laki-laki berkemeja merah dengan lengan yang digulung sampai siku muncul menyunggingkan senyuman begitu melihat Binnie.

 Seorang laki-laki berkemeja merah dengan lengan yang digulung sampai siku muncul menyunggingkan senyuman begitu melihat Binnie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada pesan dan aku menemukanmu di atap."

"Just come here and sit down," perintah Binnie.

Wonwoo berjalan mendekati Binnie. Mengecup bibir Binnie sekilas dan barulah duduk disamping gadis itu.

Binnie menyodorkan sebuah pringles yang belum terbuka kepada Wonwoo.

"You know that i can't open it by myself."

Ya, Binnie tidak pernah bisa membuka wadah pringles sendiri sedari dulu. Kenapa? gadis itupun tidak tau. Dia sudah pasti akan memasukkan 'membuka tutup wadah pringles' dibagain paling atas dari list Hal-hal tersulit untuk dilakukan oleh Bae Yoobin.

Begitu Wonwoo menyerahkan wadah pringles yang sudah terbuka, Binnie langsung melahap potogan pringles didalamnya sambil kembali larut memandangi bulan purnama.

Diam.

Hanya suara kendaraan yang berlalu lalang dibawah sana. Hampir tengah malam tapi jalanan masih cukup padat.

"Kamu tau nggak kak? seseneng apa aku lihat bulan?" tanya Binnie yang masih sibuk mengunyah pringlesnya.

"As happy as when you can open pringles by yourself, " Wonwoo menatap Binnie," i guess."

"Tepat sekali."

Binnie menyuapkan pringles kepada laki-laki disampingnya itu. Laki-laki yang baru beberapa bulan terakhir menjadi kekasihnya. Blind date  mengantarnya bertemu dengan Wonwoo, si direktur tempat dirinya bekerja.

Baik Binnie maupun Wonwoo masih ingat kesan pertama mereka bertemu. Wonwoo tidak seterkejut Binnie. Wonwoo hanya satu dua kali melihat Binnie di kantor, membuatnya tidak begitu mengingat bahwa seorang Bae Yoobin adalah salah satu karyawannya. Sedangkan Binnie? hey! semua karyawan di kantor itu sudah pasti mengenal sosok Jeon Wonwoo.

Awalnya Binnie ingin melupakan saja blind date itu. Berharap bos nya juga memiliki pemikiran yang sama. Sayangnya, Wonwoo malah menghubungi Binnie setelahnya dan ya begitulah sampai akhirnya mereka seperti sekarang.

"I'll tell you something. Hal terbaik menjadi kekasihmu adalah...."

"Hmmm..."

"....adalah aku bisa memakai atap gedung ini." Binnie tertawa, Wonwoo ikut tertawa.

Semua yang dilakukan Binnie terasa menarik bagi Wonwoo.

Sekali lagi Wonwoo mengecup bibir Binnie. Selalu menyenangkan melakukannya tanpa persiapan.

###


Say hi to Binnie, :D

Say hi to Binnie, :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Randomly || OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang