[You, Cloud, Rain : Kim Junkyu x Kim Saeron]

120 5 0
                                    

" Kyu, mending mampir rumah lo aja deh. Udah mau hujan nih. Nanti kertasnya basah gue dimarahin kating." Ujar Saeron dari belakang boncengan Junkyu.

Langit semakin menggelap siap menumpahkan butiran-butiran air untuk membasahi bumi. Junkyu mempercepat kayuhan sepedanya. Berharap mereka berdua bisa segera sampai tujuan tanpa harus basah terkena air hujan.

" Lo ngapain sih ke basecamp segala. Udah tau dari tadi mendung." Omel Junkyu. Saeron menoyor kepala Junkyu yang dibalas aduhan dari empunya kepala.

" Gue mau ngedekor buat pentas bulan depan. Kalo kertasnya basah kena hujan ya gue kena omel kating lah, Bego!"

Junkyu sebenarnya paham dengan tanggung jawab Saeron yang notabennya anak UKM seni di kampus mereka. Apalagi memang bulan depan akan diadakan pentas kampus yang diadakan UKM seni. Tentu saja hal itu membuat Saeron harus bolak-balik basecamp UKM seni. Yang artinya Junkyu juga harus siap mengantar jemput gadis itu dengan sepeda kesayangannya.

Tepat sebelum hujan benar-benar mengguyur bumi, Junkyu dan Saeron tiba di rumah Junkyu dengan baju sedikit basah akibat gerimis di sepanjang jalan.

Saeron berjalan di belakang Junkyu yang sedang memasukkan sepedanya ke garasi, " Aman kagak kertas lo?"

" basah dikit sih tapi gak apa-apa ."

" Yaudah ayo masuk. Kak Jiho kayaknya masih dirumah."


Saeron sibuk membuat pola-pola diatas kertas miliknya ditemani Junkyu disebelahnya yang sedang asyik menonton tv dan Jiho yang sibuk membalas pesan di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saeron sibuk membuat pola-pola diatas kertas miliknya ditemani Junkyu disebelahnya yang sedang asyik menonton tv dan Jiho yang sibuk membalas pesan di ponselnya.

" Kalian berdua lagi marahan?" tanya Jiho.

" Enggak!" Jawab mereka berdua bersamaan.

" Aneh aja sih kalian diem-diem begini."

" Kaaaak," Saeron merajuk menatap Jiho, "Kan aku lagi sibuk buat pola. yakali harus ngomong sama si Junkyu."

" Iya iya." Jiho bangkit dari sofa, " Gue mau pergi sama Jaehyun. udah ditunggu di luar."

" Gila ya lo kak. hujan-hujan gini pergi." Jiho tidak memperdulikan Junkyu. Anak pertama keluarga Kim itu tetap pergi menyisakan Junkyu dan Saeron saja di rumah itu.

Junkyu menghela nafas berat, Saeron sepertinya juga terlihat lelah dengan pekerjaanya membuat gadis itu mengambil ponsel dari tasnya dan memainkannya. Junkyu menoleh ke arah gadis yang bermarga sama dengannya itu.

 Junkyu menoleh ke arah gadis yang bermarga sama dengannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Cantik." gumam Junkyu, Saeron menoleh membuat keduanya bertatapan.

" Lo tadi bilang apa?"

" Lo cantik."

Saeron tetawa, sedangkan Junkyu merasa canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saeron tetawa, sedangkan Junkyu merasa canggung. Laki-laki itu bangkit dari sofa menuju dapur untuk mengambil minum dan menenangkan degup jantungnya. masih terdengar suara tawa dari Saeron.

Ah... gadis itu pasti menganggap perkataan Junkyu sebagai candaan saja. Mengingat Junkyu tidak pernah menyebut gadis itu "cantik" selama ini. selama bertahun-tahun mereka berteman. Dia tidak tau saja bahwa Junkyu selalu menggangap dia sebagai gadis paling cantik, selalu menahan diri untuk mengucapkannya.

Bahkan setelah bertahun-tahunpun Junkyu selalu berdebar ketika berada disekitar gadis itu. Sayang, Kim Saeron tidak pernah memandang seorang Kim Junkyu sebagai laki-laki dewasa yang menyukainya.

" Sae! Lo mau coklat panas gak?" teriak Junkyu dari dapur.

" Mauuuuu!" Seru Saeron. Gadis itu berlari menyusul Junkyu menuju dapur. Melingkarkan tangannya di pinggang Junkyu membuat laki-laki itu terkejut.

" Makasih ya Kyu. Gue sayang lo." Bisik Saeron.

(Bayangin aja kayak gitu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin aja kayak gitu ya. hehehe)

Randomly || OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang