P16 ⏩ Bolos Sehari

1.7K 215 89
                                    

Bacanya pelan² aja ya, part ini agak panjang dikit dari biasanya.
Happy reading! Enjoy! ❤😁
------------------------------------------------------

" SIAPAPUN YANG NYENGGOL JIEUN DIKIT AJA, BAKAL BERURUSAN SAMA GUE!"

Kalimat itu terus teringiang-ngiang dikepala Jieun. Kejadian pagi tadi memang sangat tidak menyenangkan. Ia masih mengingat setelah mengatakan kalimat tersebut, Jungkook segera membawanya pergi dari kerumunan para karyawan itu. Ia menjadi sangat merasa bersalah pada Jungkook. Gara-gara membelanya, Jungkook menjadi ikut masuk dalam lingkaran masalahnya. Meskipun berkali-kali Jungkook meyakinkannya untuk tidak perlu merasa bersalah, namun tetap saja gadis itu merasa tidak enak.

" Neng, ini biar gue aja ya yang bawa ke pengawasan." Tawar Hanna mencoba mengambil laporan sementara yang masih berupa lembaran-lembaran kertas itu diatas meja Jieun.

" Nggak usah, gue bisa kok Han." Ucap Jieun mengambil kembali tumpukan kertas tersebut dari tangan Hanna.

" Nggak papa gue aja."

" Han, ini tugas gue. Siniin biar gue aja."

" Nggak papa gue ikhlas kok."

SREKK

Akibat tarik menarik laporan yang dilakukan Jieun dan Hanna membuat laporan sementaranya sobek. Jieun sedikit menganga melihatnya. Hanna pun sama, namun segera ia memasang muka santainya. Ia sudah berjanji untuk menjaga sahabatnya dan memerlakukannya bak seorang putri untuk beberapa hari kedepan.

Maka yang dilakukan gadis berlesung pipi itu hanya tersenyum manis kearah Jieun dan mengambil potongan kertasnya yang sobek.

" Tenang. Biar gue print-in lagi yang baru." Ujar Hanna dengan senyum yang terus mengembang di kedua sudut bibirnya. Senyumnya sama sekali tidak luntur bahkan ketika ia mulai beranjak dari tempat duduknya. Membuat Jieun sedikit bergidik. Tidak biasanya Hanna begitu.

Ia tahu gadis Kang itu hanya ingin membuat moodnya semakin baik. Namun sepertinya ekspresi mukanya tampak berlebihan. Rasanya Jieun justru ingin berbalik memastikan bahwa sahabatnya itu benar-benar baik-baik saja.

***

Jungkook kini sudah berada didepan ruangan Kim Namjoon. Ia pikir sahabatnya itu tidak akan masuk untuk hari ini namun ternyata dia salah. Namjoon sudah berada diruangannya sejak pagi meskipun ia tak melakukan aktivitas yang berarti sejak kedatangannya.

Jungkook mengetuk pintunya pelan dan membuka pintu ruangan direktur utama itu dengan sopan.

" Boleh saya masuk?" tanyanya.

Pria itu dapat melihat Namjoon yang sedang duduk berhadapan dengan sekretarisnya, menoleh kearahnya dan mengangguk.

" Silahkan keluar, saya mau bicara dengan Jungkook." Perintah sang direktur.

" Baik pak." Hormat sang sekretaris lalu meninggakan ruangan.

Selepas sekretaris perempuan itu pergi, Jungkook tampak hati-hati berjalan menuju meja sahabatnya yang kini tampak menunduk dan menopang kedua tangannya didepan dahinya. Jungkook duduk dihadapan Namjoon dan diam sejenak. Jungkook hanya menatap Namjoon dalam diam hingga orang yang ditatap itu mendongak, menegakkan kepalanya setelah menghela nafas berat. Kedua mata Kim Namjoon tampak sedikit berkaca-kaca. Jungkook tahu pasti bagaimana tatapan orang-orang terdekatnya yang terluka akibat ulah si brengsek, Jungsuk. Dan hatinya miris melihat Namjoon, sahabat gagahnya yang selalu berkharisma didepan para karyawan itu menunjukkan kesedihannya tepat dihadapannya.

Jeon's Decision [JK x IU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang