***
Setelah sekian lama ilya menunggu kepulangan abangnya, akhirnya ini saatnya ia harus menjemput abangnya dibandara. Pagi ini ilya sudah siap dengan busana muslimnya yang kemarin pernah dibelikan anan untuk hadiah ulang tahunnya.Ilya begitu antusias menuruni setapak demi setapak anak tangga dirumahnya. Dengan senyuman bahagianya yang ia pamerkan kepada mama dan papanya. Namun sayang, hari ini mama serta papanya ada meeting penting jadi tidak bisa ikut serta dalam menjemput kedatangan putra kebanggaanya itu.
Namun tak masalah bagi ilya, dirinya sendiri pun bisa menjemput anan tanpa harus ada mama dan papanya yang menemaninya. Ia teringat akan penawaranya kepada tania kemarin, saat dimana ia akan mengajak tania ikut serta untuk menjemput anan di bandara.
"Drrrrtttt..... Drrtttt...
Suara ponsel tania di ruang makan."Diangkat dulu sayang telvonya."
Tegur ayahnya tania."Iya yah."
"Iya ilya, ada apa? "
"Lo lupa ya ni, kan hari ini abang gue pulang. Katanya lo mau nemenin gue."
Spontan tania menepuk jidadnya pelan. "Aduh ilyaaaa... Gue lupa. Gimana dong, gue juga ada janji hari ini."
"Yah lo. Nggak asik, emang janji apaan sih. Penting nggak? Kalo nggak penting lo ikut gue aja."
"Gue harus ke wisudanya kakak."
"Setelah lo temenin gue, ntar gue anter lo ke wisudanya kakak lo ya. Lo mau kan?"
"Jadi? "
"Oke. Gue jemput lo sekarang."
Ilya mengakhiri sambungan telvonya, tanpa menghiraukan jawaban tania."Tapi il.. Ilya halo. Yah di matiin. "
"Ada apa sayang?"
"Nggak kok bun, bunda sama ayah ntar berangkat duluan aja ya. Nanti tania nyusul."
"Kamu mau kemana dulu nak?"
"Tania udah janji duluan bun buat anterin ilya ke bandara."
"Tuh ilya udah dateng bun, tania berangkat dulu bunda ayah."
"Hati-hati sayang."
Ucapnya serentak.**********
"Eh itu abang."
Teriak ilya yang masih stay dalam mobil. Ia keluar dari mobil bersama tania. Tania terbelalak melihat siapa yang kini di kejar ilya dalam kerumunan kendaraan yang lalu lalang dijalan.Tania terdiam tak berkutik. Matanya menatap sosok gagah yang ia rindukan selama ini. Bahkan ia tak menghiraukan teriakan orang" dibalik kendaraannya masing-masing.
Reynan melihat mobil hitam melaju tepat dari belakang tania, tanpa pikir panjang ia berlari dan menghiraukan keberadaan ilya yang kini sedang bahagia berada disampingnya.
"Tania awas!"Brak!
Setelah mobil sedan menghantam tubuh kekar reynan, mobil itu hilang kendali dan menabrak tiang listrik yang berada tepat disamping parkiran.
Tubuh tania lunglai tak berdaya melihat reynan, laki-laki yang dirindukanya kini terbaring lemah diaspal dengan lumuran darah yang terbilang banyak disekujur tubuh serta wajahnya.
"Abaaang.. "
Teriak ilya setengah berlari menghampiri tubuh reynan yang sudah tergeletak tak berdaya. Air mata berderaian diwajah keduanya."Kita bawa abang kerumah sakit sekarang."
Tanpa pikir panjang, tania serta orang-orang yang menolongnya membawa tubuh reynan ke jok bagian belakang mobil yang kini dikendarai oleh ilya. Tania yang memangku kepala reynan tak henti-hentinya mengucurkan bulir bening dari matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Sepertiga Malam (TAMAT/TERBIT NOVEL)
Roman d'amourNamanya Tania Rosa Alamsyah, dan Reynan menyimpan dengan baik nama itu di penghujung sujudnya. Bukan karena jilbab yang setia melingkar di kepalanya. Tetapi karena tekad dan juang melawan garangnya hijrah yang panjang setelah bertahun-tahun hidup d...