Bab 2

2.6K 220 10
                                    

Bunga lili putih dibawa oleh Namjoon. Ia datang terlambat. Taehyung sudah menunggunya. Di belakang Taehyung, ada Jimin dan Jungkook yang juga membawa bunga lili putih.

"Hyung!" panggil Taehyung.

"Tae, mereka ... "

"Teman sekolahku. Yang sebelah kanan bernama Park Jimin, yang sebelah kiri bernama Jeon Jungkook," jelas Taehyung memperkenalkan diri.

"Jungkook? Ah, ini aku, Kim Namjoon! Teman Hoseok! Kau sudah semakin tinggi rupanya," ucap Namjoon. Jungkook terkekeh.

Taehyung dan Jimin mengernyit. "Kalian saling kenal?" tanya Taehyung dan Jimin bersamaan.

"Benar. Hoseok teman kecilku. Di sekolah, Hoseok memiliki adik kelas kesayangannya, yaitu Jungkook. Jungkook pernah diperkenalkan oleh Hoseok saat Hoseok bermain ke rumah," jelas Namjoon. Jimin dan Taehyung kompak mengangguk paham.

"Jika Taehyung memang tetangga Hoseok. Kami bertiga sering bermain bersama. Jika kau, Ji ... Min? Kau mengenal Hoseok darimana?" tanya Namjoon.

"Dia senior dance-ku," jelas Jimin.

Namjoon tersenyum. "Dunia memang sempit. Sudah, ayo kita masuk." ajak Namjoon.

Di sinilah mereka. Memandang batu nisan bertuliskan 'Jung Hoseok'. Korban kecelakaan tahun lalu. Mereka meletakkan lili putih di tanah makam tersebut. Namjoon mengusap batu nisan tersebut seolah mengusap wajah ceria temannya.

"Hai, Seok? Bagaimana kabarmu di sana? Aku di sini bersama teman kita, Taehyung, junior dancemu, Jimin, dan adik kelas kesayanganmu, Jungkook. Sudah satu tahun berlalu ya? Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Maaf aku tidak mengajak Seokjin hyung. Ia sedang di rawat. Penyakitnya semakin parah. Berikan dia hati yang kuat, Hoseok. Maaf juga aku tidak bisa mengajak Yoongi. Mungkin, ia masih belum bisa menerima kenyataan," ucap Namjoon tanpa sadar air matanya menetes.

"Hai hyung! Sudah lama ya aku tidak kemari. Aku harap hyung tidak lagi marah padaku. Aku harap, kita dapat bersahabat lagi, seperti dua orang yang sekarang berada di depanku," ucap Taehyung sambil memandang Jimin dan Jungkook bergantian.

"Hai hyung! Aku rindu denganmu. Ingin rasanya Kookie membuka tanah kubur ini dan memeluk tulangmu. Namun, aku yakin kau tidak akan suka jika aku melakukan itu. Aku harap hyung bahagia," jelas Jungkook dan ia menjadikan bahu Jimin sebagai lap air matanya.

"Sunbae, berkatmu, aku bisa memenangkan kompetisi dance bulan lalu. Terimakasih telah memberiku dukungan selama ini. Maaf aku jarang mengunjungimu," Jimin mengusap lembut batu nisan tersebut.

Mereka kemudian berdoa. Setelah itu, Taehyung mengusap batu nisan dan pergi dari tempat itu. Mereka berempat tak menyadari ada orang yang menunggunya pergi.

Setelah Taehyung, Jungkook, Namjoon, dan Jimin pergi, orang tersebut keluar. Ia bukannya membawa bunga lili putih, melainkan membawa bunga mawar merah dan putih. Pria itu menebar ke tanah Hoseok dan berdoa.

"Hai, Seok! Kau mau memaafkan kesalahan Ayahku yang membuat dirimu seperti ini bukan? Aku masih merutuki diriku. Ini semua gara-gara diriku. Andai waktu itu kau tidak menyelamatkanku dari Ayahku yang menyebalkan itu, bukan, namun kejam. Ayahku sudah meninggal sekarang, bagiku. Walau badannya masih ada, namun menurutku, ia sudah meninggal. Maafkan aku Seok. Maaf," pria itu menangis. Ia menutupi kedua matanya.

St. Michael: Young Forever [Dihentikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang