Kemampuan Taehyung meningkat hanya dalam beberapa hari ini. Jungkook dan Jimin membulatkan matanya. Yoongi tersenyum tipis karena hasil pelatihannya sukses dan berjalan lancar.
"Tunggu tunggu tunggu! Bagaimana mungkin kau bisa melakukan teknik itu hanya dalam 3 hari, V? Wah, kau benar-benar pandai!" puji Jimin sambil menaruh dua tas plastik berisi air minum.
"Aku tersanjung," ucap Taehyung sambil tersenyum kotak.
Jimin memiliki studio tinju dan dance. Ia menyewakan pada orang orang. Jadi, Taehyung tentu berlatih di studio milik Jimin. Yoongi ternyata pandai melatih. Selain itu, Taehyung menyerap seluruh pelajaran dengan mudah dan cepat. Hal itulah yang membuat teman-temannya kagum. Bahkan Seokjin harus mempelajari itu dalam beberapa bulan, namun Taehyung sudah bisa dalam beberapa hari saja.
Seokjin datang dengan kursi roda. Ia di bantu oleh Namjoon dan Hoseok membawakan plastik berisi cemilan.
"Kau mulai meningkat V!" puji Seokjin ceria.
"Istirahatlah dulu V. Kita lanjutkan nanti," titah Yoongi selaku pelatih Taehyung.
Taehyung mengambil handuknya dan ia mengelap keringatnya. Dengan berkalungkan handuk, ia pergi ke luar arena. Taehyung memakai kaosnya dan ia mendatangi Seokjin yang masih duduk di kursi roda.
Seokjin memberikan senyumnya. Taehyung juga membalas dengan senyuman. Ia kemudian menaruh handuk kering di paha sang kakak dan berlutut di depannya. Taehyung meletakkan kepalanya di atas paha Seokjin. Taehyung tidak mau kakaknya terkena keringatnya.
"Ei ... adik kecilku masih manja rupanya, hm? Kenapa kau mengalasinya dengan handuk bersih?" tanya Seokjin dan tangannya terulur untuk mengusap surai Taehyung, namun tangan Taehyung mencegahnya.
"Aku tidak mau kakakku terkena keringat bauku," jelas Taehyung.
Mendengar hal itu, Seokjin tersenyum lembut. Ia menarik handuk bersih tersebut. Taehyung mengadah, menatap sang kakak.
"Jika itu adalah keringat hasil kerja kerasmu, aku akan menerimanya. Namun, jika keringat itu hasil kerja kerasmu pergi dari suatu masalah, maka aku tidak akan menerimanya," ucap Seokjin.
Kelima temannya hanya tersenyum. Pemandangan yang disuguhkan sangat menarik hati. Yoongi yang awalnya tersenyum mulai terdiam. Ia juga ingin diperhatikan oleh Seokjin. Bagaimanapun, Yoongi adalah adik tiri Seokjin bukan? Tidak ada yang bisa mengubah fakta itu.
"Kata-kata Seokjin hyung harus aku jadikan panutan!" seru Namjoon.
"Sudah sepatutnya! Seokjin hyung itu memang panutan. Bukan kau yang selalu ikut menganut saja!" jawab Hoseok dan ketujuh pemuda itu tertawa.
Taehyung tertawa, namun tak ingin melepas kepalanya. Ia bisa merasakan tangan besar Seokjin menyisir rambutnya dan sesekali mengusap lembut. Taehyung memejamkan kedua matanya merasakan lembutnya belaian itu.
Kriet!
Pintu studio terbuka. Seorang wanita setengah baya membawakan makan siang. Jimin tersenyum riang. Ia beranjak dan memeluk wanita tersebut.
"Teman-teman! Kenalkan, ibuku," ucap Jimin memperkenalkan wanita itu.
"Ah, halo bibi!" ucap keenam pemuda tersebut sembari beranjak dan membungkuk, kecuali Seokjin yang membungkuk dalam kursi rodannya.
"Halo! Nama bibi Kang Jinna. Salam kenal semua," ucap Jinna memperkenalkan diri.
Taehyung dan Seokjin membulatkan kedua matanya. Taehyung mengepalkan kedua tangannya. Ia mengambil handuk yang terkalung di lehernya dan membantingnya. Taehyung pergi ke arah toilet. Jinna kebingungan dengan sikap salah satu teman Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
St. Michael: Young Forever [Dihentikan]
Fanfiction"Siapa yang membuat keluargaku hancur dia akan menerima akibatnya." Taehyung menyunggingkan senyum liciknya. Ia berjanji akan mencari dalang dari semua kejadian yang menimpanya dan ketiga kakaknya. Taehyung, seperti Malaikat Michael. Dia kuat, berha...