Jungkook sudah datang dan menunggu di gerbang. Ternyata, Jungkook sudah bersama Hoseok dan Yoongi. Mereka membulatkan kedua matanya ketika Jimin datang dengan sepeda sembari memberi boncengan pada Taehyung.
"Wah wah! Kalian datang dengan sepeda ini? Well, mungkin kalian akan semakin akrab mengetahui status kalian yang seorang saudara tiri," ledek Jungkook. Jimin dan Taehyung turun dari sepeda. Mereka berdua terkekeh.
Apa aku bisa seperti ini pada kalian? batin Yoongi.
"Yoongi hyung! Kau melamun?" tanya Hoseok. Yoongi menggeleng.
"Maaf. Mungkin aku terlalu banyak pikiran," ucap Yoongi. "Oh ya! Aku sudah membicarakan soal biaya Namjoon untuk sekolah di SMA St. Michael. Ayah menyetujuinya. Jika Namjoon memiliki prestasi di bidang non-akademi terlebih beladiri, kemungkinan besar Namjoon akan diberi beasiswa," jelas Yoongi.
"Kickboxing dan tinjunya bagus. Dia memiliki banyak penghargaan," jelas Hoseok. Yoongi mengangguk-angguk.
"Sudah? Bagaimana jika kita masuk sekarang? Aku harus memeriksa loker—aduh!" Jungkook menepuk jidatnya. Ia keceplosan. Jimin mengernyitkan alisnya.
"Loker? Lokermu kenapa?" tanya Jimin.
Jungkook menggaruk tengkuknya. Ia kemudian beralih memggaruk pipi kanannya. Jungkook tak tahu harus berbuat apa. Yoongi tidak suka basa-basi. Ia langsung masuk dan menuju loker Jungkook.
Yoongi membuka loker Jungkook yang tidak terkunci. Ia mendapatkan berbagai surat. Yoongi mengambil semua surat tersebut. Jungkook segera merebut surat itu sebelum Yoongi membukanya.
"Apa yang kau rahasiakan?" tanya Yoongi.
Taehyung menatap Jungkook yang salah tingkah. "Berikan padaku!" Taehyung merebut kertas yang dipegang Jungkook. Ia segera membuka isi surat itu.
"H-hyung! Hentikan!" rengek Jungkook.
Taehyung menutup mulut Jungkook dan menyingkirkan anak itu darinya. Sedangkan sebelah tangannya membaca surat tersebut. Namun, tangan Jungkook mencoba meraih-raih surat tersebut.
"Surat ... Tunggu! Apa? Jungkook, kau serius?" tanya Taehyung sambil menatap Jungkook tak percaya.
Hoseok merebut surat tersebut. Ia kemudian membaca isinya bersama dengan Yoongi dan Jimin. Mereka tentu membulatkan kedua matanya.
"JUNGKOOK! KENAPA KAU MERAHASIAKAN INI DARIKU?!" seru Jimin. Tentu selama menjadi orang terdekat Jungkook, Jimin akan marah jika Jungkook merahasiakan sesuatu darinya. Terlebih mereka sudah saling kenal sejak kecil.
"Hyung aku tidak sempat memberitahunya. Aku mohon hyung, jangan berteriak padaku," rengek Jungkook sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Diamlah kalian berdua!"
Teguran Yoongi tentu menakutkan. Apalagi jika ia sudah mengeluarkan aura hitamnya. Seisi sekolah sudah merinding ketakutan. Namun untuk Taehyung, ia masih belum mengenal banyak. Jadi, tampang polosnya ia keluarkan tidak apa bukan?
Taehyung terkekeh. Ia kemudian mengembalikan awal topik. "Jadi, kau benar-benar ... "
Taehyung terpaku sejenak. Ia tidak bisa mempercayai hal ini. Dengan semangat, ia bertanya, "jadi, kau benar-benar ... LOLOS UJIAN MENGERIKAN ITU?"
Jungkook tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Ujian Taekwondo Dan 2 itu sudah menguras banyak tenaganya. Patutlah Taehyung memanggilnya dengan ujian mengerikan.
"Hehe. Tapi, darimana hyung tahu aku ujian mengerikan? Padahal, hyung tidak pernah merasakan ujian mengerikan itu. Dan, aku menyimpan surat itu untuk Jiminie hyung, bukan untukmu!" jelas Jungkook. Taehyung mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
St. Michael: Young Forever [Dihentikan]
Fanfic"Siapa yang membuat keluargaku hancur dia akan menerima akibatnya." Taehyung menyunggingkan senyum liciknya. Ia berjanji akan mencari dalang dari semua kejadian yang menimpanya dan ketiga kakaknya. Taehyung, seperti Malaikat Michael. Dia kuat, berha...