Park Woojin Pov
Appa sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Besok aku sekolah. Kira-kira sudah 2 hari aku bolos karena huru-hara masalah appa yang sakit. Bahkan aku tidak memberi kabar kepada teman-temanku. Jihoon sendiri pun tidak tau alasan aku bolos.
"Woojin-ah. Besok sampaikan surat ijin ini ke ssaem bilang ini dari eomma karena kemarin kamu bolos sekolah kan, padahal sudah mau ujian"ujar eomma menitipkan surat buatanya kepadaku untuk diserahka kepada ssaem
"Arraseo. Woojin istirahat dulu kalo begitu. Aku cape"ujarku lalu masuk ke kamarku
Aku rindu bau kamarku. Sudah beberapa hari aku tidur disofa rumah sakit menemani appa. Bukannya aku kesal atau marah saat menemani appa tapi aku hanya rindu suasana rumah.
Aku merebahkan tubuhku diatas kasurku dan melihat-lihat handphoneku. tidak ada notif sama sekalu. Aku memang kesepian. Sedih.
Aku melempar handphoneku sembarangan dan memejamkan mataku. Lebih baik aku tidur dan sore nanti aku ingin main basket. Aku pikir jika ajak jihoon akan menjadi seru.
Lalu aku putuskan untuk mengambil handphoneku yang tadi ku lempar dan menelfon jihoon demi mengajaknya main basket.
"Yeoboseo. Jihoon! Ayo main sore ini"
"....."
"Aku? Baik-baik saja. Kenapa? Kau rindu ya"
"....."
"Besok aku sekolah. Kemarin ada musibah"
"....."
"Arraseo, sampai jumpa nanti sore. Taman dekat rumahku ya"
Aku memutuskan sambungan. Betapa syoknya jihoon mendengar aku tidak masuk sekolah. Padahal aku juga senang sih membolos dari sekolah. Lebih tepatnya mengambil kesepatan dalam kesempitan hehe. Kau memang hebat park woojin.
Aku-pun memutuskan untuk tidur. Ah indahnya bolos demi kebaikan. Beberapa menit kemudian aku sudah benar-benar kehilangan kesadaran. Bahkan jika bom jatuh diatas rumahku, aku tidak sadar kecuali meledak.
Ketika bom itu meledak, Samar-samar aku melihat yeoja menghampiriku dan memelukku dari belakang.
"Yeobo. Aku sayang kamu. Jangan ninggalin aku ya"
Suaranya membuat aku tidak bisa melepaskannya begitu saja. Aku tidak tau siapa yeoja ini tapi dia begitu cantik dimataku. Aku tergila-gila dengannya.
Aku ingin mengecup bibir mungilnya yang kemerahan seperti buah cherry di musim semi. Aku mendekatkan wajahku kearahnya dan segera ingin merasakan manisnya bibir yeoja itu.
Tapi, tiba-tiba terdengar suara aneh dari kejauhan dan aku terjatuh dari kasur karena panggilan dari suara handphoneku. Sial aku bermimpi yang aneh-aneh tadi.
Kulihat handphoneku yang dari tadi tidak berhenti bersuara. Ternyata dari jihoon. Sial sih bantet ini menggangu saja.
"Yaa! Aku sedang tidur tau"
"......"
"Aigo. Mianhe. Aku segera kesana"
Aku lupa. Aku ada janji bermain basket. Karena keasikan tidur jadinya seperti ini deh. Padahal mimpi tadi sangat indah dan ahhh sial kecupan itu. Bikin aku frustasi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] After Life With You : Prequel (P.wj) ✔️
Short Story[COMPLETED] 21/08/2018 Rasa cemas, rasa khawatir, rasa labil yang pernah dijalani semua remaja termasuk Namja berumur 19 Tahun ini alias Park woojin Rasa cinta yang sebelumnya tidak pernah terjadi, rasa penasaran, rasa dimana semua harus diputuskan...