14

48 5 2
                                    

Park Woojin Pov
(Budayakan vote sebelum membaca❤️)

Perjuangan memang tidak pernah menghianati hasil kan? Aku berjuang setengah mati untuk selesai ujian dan sekolah disini, akhirnya aku lulus dengan nilai yang lumayan baik tapi tidak bagus-bagus banget. Yang terpenting aku bisa lulus.

Hari ini adalah hari kelulusanku. Pagi-pagi sekali aku dan eomma pergi, karena appa harus kembali ke perusahaan yang sudah berantakan akibat kemarin insiden itu.

Adikku juga pulang untuk merayakan kelulusanku. Dia cuti sekolah untuk beberapa hari. Kemarin malam dia pulang aku langsung mengunyel-nguyel pipinya.

"Yya! Oppa! Sakit tau"ujarnya

"Aku kangen tau!"

Hari ini dia juga ikut datang menemaniku dalam hari yang penting untukku. Kelulusanku.

Semua siswa sudah berkumpul di ruangan dan satu persatu nama disebutkan untuk diberikan keterangan lulus dari pihak sekolah.

"Park woojin, selamat kau sudah lulus. Jangan jadi anak yang nakal"ingat ssaem saat aku diberikan keterangan lulus. Aku hanya tersenyum dan berterima kasih kepada ssaem

"Oppa! Chukae~ ini bunga untukmu"teriak adikku menghampiriku dan memberikan aku seikat bunga

"Gomawo adik oppa yang paling cantik!!"ujarku

"Gomawo adik oppa yang paling cantik!!"ujarku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan jihoon juga bertemu. Dia tampak senang walaupun eommanya masih dalam keadaan koma karena sakit kerasnya. Aku turut sedih mendengarnya.

Sejujurnya aku belom bertemu eunha sama sekali hari ini. Namanya juga tidak disebutkan oleh ssaem. Aku merasa seperti semua orang melupakannya secara mendadak.

"Jihoon, kamu ga liat eunha?"tanyaku

"Aniya, aku juga ga melihatnya dari tadi pagi"

Aku berusaha mencari eunha karena ingin mengucapkan selamat juga kepadanya. Tapi aku tidak menemukannya. Nihil. Dia menghilang.

Eunha bukan halusinasiku kan? Jangan bercanda dia nyata kok, aku masih sadar tidak sedang berhalusinasi.

"Kamu woojin kan?"tiba-tiba yeoja yang tidak aku kenal menghampiriku

"Ne, ada apa?"

"Aku teman kelas eunha, dia menitipkan surat ini kepadamu. Aku pamit ya"ujarnya lalu pergi meninggalkanku dengan sepucuk surat bertuliskan dari eunha untuk woojin-ssi dengan amplop berwarna peach

Aku membuka surat itu kira-kira isinya seperti ini.....

Dear woojin

Bagimana kau lulus kan? Tentu aku yakin pasti kamu lulus. Chukae~ aku ikut senang kamu lulus walaupun aku tau kamu itu orangnya susah banget buat belajar serius tapi aku yakin kamu itu orangnya bisa serius kok hehe

Mianhe....

Kamu pasti bingung kan? Di hari kelulusan tapi aku malah ga datang?

Jangan bingung dan khawatir

Yang pasti, sekarang aku sudah bahagia. Tenang aku bukan meninggal kok. Aku juga udah lulus kok. Jadi jangan khawatir. Aku cuma pergi...

Pergi kemana? Aku tidak akan memberi tahunya. Tentunya pergi yang jauh dari korea untuk mencari hidup yang lebih baik.

Orangtuaku bercerai dan aku harus pergi ikut eomma. Mianhe aku tidak bilang selama ini.

Kau pasti sedih?

Jangan sedih woojin-ssi aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu! Kamu psti bisa mengejar mimpimu.

Woojin-ssi

Aku sebenarnya menyukaimu. Ini terlalu cepat ya? Sebenarnya tidak. Aku menyukaimu apa adanya karena aku tau kamu adalah orang yang baik.

Aku kagum sama kamu saat kamu rela menolongku dari kejadian bully dulu. Sejak saat itu, aku menyukaimu. Tapi, aku tau kau pasti tidak akan menyukai aku kan?

Jadi, aku hanya bisa melihatmu saja dari tempat yang aku bisa jangkau. Sekarang, aku yakin kamu psti sangat bahagia.

Semoga kamu bisa menemukan orang yang baik woojin-ssi

Aku menyukaimu❤️ sekali lagi selamat atas kelulusanmu. Aku pergi ya:)

Mianhe

Salam
Kim Eunha.

Detik itu juga, woojin hanya bisa duduk lemas di lantai dan meneteskan air matanya. Andai woojin bisa membalikan waktu. Dia akan menyatakan perasaan aneh di hatinya ke eunha.

Woojin sekarang sadar, kalo itu adalah rasa suka terhadap eunha, rasa khawatir, rasa cemas. Tapi woojin terlalu naif untuk menyadarinya.

Telat?

Sangat telat

Woojin hanya bisa menyesali keterlambatan yang dia rasakan terhadap eunha.

Sekarang, woojin yakin eunha tidak akan pernah tau bahwa dirinya juga menyukai eunha apa adanya. Tapi dia terlalu naif untuk menyadarinya.

Hujan membahasi acara kelulusan hari itu, semua pulang menggunakan mobil dan payung. Woojin yang pamit ke jihoon langsung mengajak pulang adik dan eommanya dengan mobil.

Tidak perduli apa pertanyaan adik dan eommanya, woojin hanya ingin pulang dan tidur untuk waktu yang lama.

Dia membiarkan dirinya terlelap dengan sejuta pikiran aneh dalam dirinya. Dia benar-benar menyesal sekarang. Andai waktu dapat diputar.

Andai woojin tidak naif. Andai woojin punya kesempatan. Andai woojin benar-benar punya waktu. Dia pasti akan mengatakannya.

"Aku juga menyukaimu"

🌻🌻🌻

Double updateee yoo~~~

Tenangg belom tamatttt kok

Beberapa chapter lagi

Maaf nih keliatannya pendek tapi aku memang sengaja untuk memisahkannya karena nanti jalan ceritanya sedikit maju untuk chapter selanjutnya

Jangan lupa vote dan komen~

[2] After Life With You : Prequel (P.wj) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang