Part 3

606 34 0
                                    

Nora POV

Jam 11 siang aku bertemu Jesse di Restoran Italy. Jesse terlihat sangat tampan dan penampilannya sangat rapi.

" Hai Nora, akhirnya kita bertemu lagi"

" Apakah kau sudah lama menungguku?"

" Tidak, aku baru saja tiba"

Tidak beberapa lama pelayan datang membawakan menu. Lalu kami memesan makanan. Setelah itu kami melanjutkan obrolan.

" Apakah kau tidak bekerja?"

" Kebetulan hari ini aku tidak terlalu sibuk karena sekretarisku yang mengurus pekerjaanku"

" Baguslah kalau begitu"

" Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

" Apa yang ingin kau tanyakan?"

" Apakah saat ini kau memiliki kekasih?"

Aku sangat terkejut mendengar pertanyaan Jesse.

" Aku tidak memiliki kekasih. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

" Aku hanya ingin tahu saja."

Aku melancarkan aksi ku dengan memegang tangan Jesse. Ia terlihat terkejut dengan perlakuanku kepadanya.

" Jesse, aku rasa kau merupakan pria yang sangat menarik"

Jesse tidak menarik tangannya dan ia menggenggam tanganku.

" Nora, bolehkah hari ini aku menghabiskan waktu bersamamu?"

" Tentu saja"

Setelah makan siang, Jesse mengajakku ke sebuah tempat yang sangat indah. Jesse menggandeng tanganku dan membuat jantungku berdebar sangat kencang.

" Tempat ini sangat indah"

" Syukurlah jika kau suka. Sejak kecil aku sering di ajak ibuku kesini"

" Di sini pemandangannya sangat indah. Aku sangat menyukai suasana sejuk di sini"

Jesse memandangku dengan tatapan yang tidak biasa. Aku menatapnya dan tiba - tiba Jesse menciumku. Aku membalas ciumannya.

" Nora, maafkan aku yang lancang menciummu"

" Tidak apa - apa. Aku tidak keberatan
saat kau menciumku"

" Aku tidak pernah seperti ini kepada wanita lain. Aku merasakan kenyamanan saat bersamamu"

Aku merasa jika rencanaku berhasil untuk menjerat Jesse. Aku akan berusaha untuk membuatnya menikahiku dan aku bisa memiliki semua harta kekayaannya.

" Benarkah? Aku merasa tersanjung dengan perkataanmu"

" Kau mungkin menganggap ini terlalu cepat tapi aku ingin kau menjadi istriku"

" Apakah kau serius dengan perkataanmu?"

" Tentu saja, aku ingin menikahimu karena aku jatuh cinta kepadamu"

Akhirnya rencanaku berhasil untuk membuat Jesse menikahiku.

" Sebenarnya aku merasakan hal yang sama terhadapmu"

Jesse terlihat bahagia dengan perkataanku dan ia memelukku sangat erat. Rasanya aku sangat bahagia karena sebentar lagi aku akan menjadi wanita paling terkaya di New York.

***

Seminggu kemudian

Akhirnya aku resmi menikah dengan Jesse. Pernikahan kami dirayakan sangat meriah. Aku sangat bahagia karena tidak lama lagi aku akan menguasai seluruh harta Jesse.

Tidak beberapa lama aku melihat Justin menghampiri kami dan memberi selamat kepada kami.

" Selamat atas pernikahan kalian. Semoga kalian hidup bahagia"

" Terima kasih"

Aku merasa Justin sangat bahagia dengan pernikahanku karena rencana kami berhasil untuk menjebak Jesse.

Setelah pesta pernikahan usai, Jesse mengajakku ke dalam kamar untuk istirahat. Kami sangat lelah menghadapi ratusan tamu yang datang ke pernikahan kami.

" Sebaiknya kita beristirahat di kamar. Aku yakin kau pasti sangat lelah menghadapi tamu yang berdatangan"

" Kau benar. Aku sangat lelah dan butuh istirahat"

Tidak beberapa lama kami tertidur lelap sambil berpelukan.

***

Keesokan harinya aku mulai terbangun dan merasakan pelukan Jesse di tubuhku. Tidak beberapa lama Jesse terbangun

" Selamat pagi istriku tersayang"

Jesse mencium keningku dengan mesra dan aku sangat suka dengan perlakuannya kepadaku.

" Selamat pagi suamiku tersayang"

" Bagaimana tidurmu tadi malam?"

" Sangat nyenyak."

" Baguslah, aku ingin membuatkan sarapan untuk kita"

Rasanya aku tidak sabar ingin segera menguasai seluruh harta Jesse Saunders

Still Holding OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang