Nginap

21 1 0
                                    


Tau gak? Gimana rasanya Lo pada nginjak tai kucing dan Lo di kejar sama kucingnya juga. Itu yang di alami sama Suci Sekarang. Se sial - sialnya Kwang Soo di variety show running man. Lebih sial lagi Suci. Udah telat masuk kelas. Dosen galak yang ngajar lagi. Di tambah laporan belum selesai di print, teman - teman pada udah atur jadwal bakal pergi makan buah buahan di rumah via. Sungguh kasihan nasib Suci.

WhatsApp

Abizal Al Ghifari
"Dek laporannya"

Gila suara pak Abi sampai sini

Suci Salsabila
"Iye pak tunggu lagi di print"

Abizal Al Ghifari
"Jangan lama"

Suci Salsabila
"Iye pak eh kak maksud ku. Kak mau nanya itu itu laporan kalau salah lagi di print lagi?"

Abizal Al Ghifari
"Yah.. tergantung kalau benar pasti gak suruh ulang dan print. Oh iya jangan lupa tangan gak boleh kosong kesini"

Suci Salsabila
"Iya pak iya"

Abizal Al Ghifari
"Panggil pak bayar 1000"

Suci gak balas lagi chat dari pembimbing ternyebelin nya karena Di chat Abizal sok baik tetapi Di depan teman-temannya Suci di cerita jelek.

Suci merasa sangat malas dengan Abizal yang selalu seenak jidatnya. Suci tergesa-gesa menyelesaikan laporan nya dan menyerahkannya kepada Abizal. Suci berharap laporan nya tidak di ulang lagi.

Di dalam ruangan Abizal serius memeriksa. Mulai dari awal sudah ada coretan. Kiki menatap Suci yang membuat Suci tampak kesal.

"Kok di coret kak?" Tanya Suci

"Karena salah" jawab Abizal tanpa melirik Suci.

"Kok gitu sih! Padahal kemarin katanya udah betul" elak Suci dengan muka marah.

"Beda kemarin, beda hari ini"

"Pengen ganti Pembimbing rasanya! " batin Suci.

Suci diam tak berkomentar lagi Tetapi di dalam hatinya sudah mengumpat Abizal.

"Tumben diam. Marah?" Tanya Abizal menatap Suci.

"Emang gue pendiam orangnya dan Gue juga gak marah. Ngapain juga gue marah cuman coretan aja, kan nanti bisa di ganti" kata dengan ucapan cetus dan menatap sinis Abizal. Abizal yang menatap Suci langsung menundukkan wajahnya dan memeriksa kembali laporan kelompok Suci.

Abizal tiba-tiba mencoret satu halaman dengan pulpen Merah.

"Pak!" Teriak Suci.

"Panggil pak bayar 1000" kata Abizal yang masih tenang memeriksa laporan Suci.

"Kok coret nya gitu sih kak??"

"Kan tadi bilangnya gak papa" jawab santai Suci.

Suci menatap Kiki dengan wajah ingin nangis. Kiki yang melihat wajah sedih Suci langsung mengajak Suci meninggalkan ruangan.

🍁🍁🍁

Suci menatap sedih kepergian teman-temannya. Ingin rasanya juga liburan bersama teman kelas tanpa hambatan sedikitpun. Tetapi hambatan yang suci tidak harapkan kini mengambil waktu nya. Bukan cuman Suci melainkan satu kelompok tak di perbolehkan pergi sebelum laporan selesai.

Suci masih terdiam di pintu sehingga sebuah tangan mendarat di punduk kepalanya.

"Sabar yah dek" Suci menjauhkan tangan itu dan menatap sinis orang tersebut.

"Ini semua gara-gara Lo" batin Suci.

Zam yang datang entah darimana langsung membawakan makanan serta minuman buat kelompok Suci.

"Ih, kak Sam repot-repot amat sih. Tau aja apa yang kita mau" kata Kiki tersenyum lebar.

"Suci, udah tuh minuman minum dulu" kata Zam memberikan minuman. Suci beralih dari laptop dan meneguk minumannya sedikit.

"Thanks kak Zam. Your The best" suci lalu mengangkat jembol.

Tiba-tiba Abizal yang bangun dari tidurnya di kursi meraih minuman Suci dan meminum nya langsung tanpa meminta ke Suci atau Zam.

"Kak Abizal !" Teriak Suci.

"Abizal" kata Zam.

Abizal berhenti minum dan menatap mereka dengan tatapan tanya.

"Kenapa??" Tanya Abizal polos.

"Itu minuman gue kok di minum sih?!" Marah Suci.

"Lah orang aus abis tidur. Memang gak boleh gue minum?"

"Gak boleh !" kata Suci dan Zam kompak.

"kenapa Lo ngomong ngegas sih Zam?" heran Abizal.

"Itu minuman bekas Suci dan Lo langsung ngambil itu dan meminumnya. Itu jelas gak boleh bego" kata Zam.

"Mana gue tau" kata Abizal dengan muka yang polos banget serasa gak punya dosa.

Suci menghela nafas malas dan menekuk kepalanya di kedua tangannya.

🍁🍁🍁

Sudah memasuki adzan magrib laporan belum selesai . Terpaksa suci dan teman-temannya harus nginap di rumah Abizal. Karena besok pagi laporan harus selesai dan siap di tdd.

"Ci, Lo gak papa nginap?? Entar Pace Lo ngak izinin Lo" kata Liya.

"Yah mau gimana lagi ini demi nilai. Entar gue telpon Pace gue buat izin"

Dari luar jendela sebuah mobil Ayla merah membunyikan klakson terus. Suci tahu siapa itu. Tak lain dan tak bukan itu pasti Rehan. Suci melangkah keluar dari ruangan ingin menghampiri Rehan tetapi disaat keluar dari pintu Suci berpapasan dengan Abizal. Mereka Sejenak diam lalu Suci melanjutkan langkahnya. Suci sudah di samping mobil tersebut dan mengetuk jendelanya membuat Rehan hanya membuka jendela mobil tidak turun dari mobil.

"Berisik setan! Udah hentiin klaksonnya. Gue udah ada disini" kata Suci.

"Yaudah sekarang masuk ke mobil temenin gue"

"Gue gak bisa Rehan. Gue masih ngerjain tugas"

"Tugas apaan yang kerjanya hampir seharian di kampus? Lo alasan doang. Udah Sekarang masuk atau gue Bopong Lo"

Suci menghela nafas berat

"Sumpah gue gak bisa kemana-mana dulu Rehan. Gue harus selesain laporan gue atau gue bakal di marahi sama pembimbing gue yang hatinya kek batu nyebelin banget. Lo kira gue betah? Ya enggak lah, gue udah pengen banget pulang nih tapi tanggung jawab gue sama kelompok gue tuh tinggi" penjelasan Suci membuat Rehan diam sejenak.

"Gue sepertinya juga harus nginap di rumah Pembim--"

"Rumah tuh orang?" Tanya Rehan yang memotong perkataan Suci. Suci menoleh yang Rehan tunjuk.

Suci kaget ternyata orang yang dia bicarakan ada di belakangnya.

"Kak Abi??" Kaget Suci.

"Wah ketahuan cerita jelek orang lain di depannya lagi" celoteh Rehan bahan tawa.

Abizal memberikan senyum sekilas lalu diam kembali.

Partikel Versus ParasitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang