Ch 7 - Nekad

2.8K 420 29
                                        

"Tolong!! Tolong biarkan aku bertemu dengan V!!!"

Jennie berteriak-teriak di depan sebuah gedung pencakar langit. Itu membuat banyak orang berhenti sejenak untuk melihatnya yang berteriak seperti orang yang hilang akal. Beberapa dari mereka melanjutkan urusannya masing-masing, dan adapun yang mencelanya dengan perkataan...

"Dia sudah gila."

"Masih kecil sudah terobsesi."

"Lihatlah, idol bisa menghancurkan masa depan para remaja."

Berikut cemoohan-cemoohan lainnya. Seperti..

"Apa dia adalah sesaeng fans?"

"Dia ini penggemar yang tidak tahu diri."

Tapi jennie tidak memperdulikan semua itu, dia terus memberontak.

"Lepaskan!! Biarkan aku bertemu dengannya!!! Tolong!!! Arghhh!!! Dia ayahku!!"

"Wah wah wah dia sudah gila."

Kata seseorang yang bertugas untuk menjaga keamanan gedung tempat dimana taehyung melejitkan namanya.

"Kau ini, masih kecil sudah pandai berbohong."

Kata seorang lainnya yang memegangi tangan jennie.

"Aku tidak bohong, dia ayahku."

"V belum menikah bagaimana dia bisa punya anak. Apalagi anak sebesar kau. Lagipula siapa yang bilang kalau dia adalah ayahmu?"

"Ibuku yang bilang, v adalah ayahku. Tolong biarkan aku bertemu dengannya."

"Kau dan ibumu sama gilanya. Apa kalian melakukan ini untuk mencari sensasi? Dengar ya! kami bisa saja melaporkanmu atas pencemaran nama baik."

"Laporan saja, aku tidak takut."

"Kau masih bocah, tapi suka sekali mencari ribut."

"Biar kami saja yang mengurusnya, ahjussi. Orang seperti dia harus diberi pelajaran."

Kata seorang anak muda yang ada disana, dan penggemar taehyung yang lain mengiyakannya.

"Tidak!! Lepaskan aku!!!"

Percuma saja jennie berteriak, ada banyak orang yang menariknya ke gang sempit. Orang-orang itu membuat baju jennie berantakkan, mencoret-coret wajahnya, dan memotong asal rambutnya yang panjang.

"Eomma!! Tolong... Hiks... Hiks... Eomma... Hiks..."

Jennie memegangi rambutnya, berusaha menjaga rambut panjangnya yang selalu disisir rapi oleh jimin. Rambut panjang yang sejatinya adalah mahkota yang selalu jimin puji-puji. Bahkan bisa dikatakan kalau jimin itu lebih peduli pada rambut jennie dibandingkan pemiliknya sendiri.

'Eomma... Maafkan jennie...'

Jennie menangis, melihat rambutnya yang berjatuhan ke tanah.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jimin merasakannya. Perasaannya tiba-tiba tidak enak, dia melihat tayangan televisi dan benar saja. Jennie ada disana, anak gadisnya sedang berteriak dan memanggil-manggil nama ayahnya.

Prakkkkk

"Jimin? Ada apa?"

Tanya joohyun pada jimin yang tanpa sengaja sudah menjatuhkan piring.

"Bu, jennie pergi menemui taehyung."

Joohyun melihat kearah mana telunjuk jimin mengarah. Ada seorang anak perempuan di televisi yang terus mencoba untuk melepaskan diri dari petugas keamanan.

[End] Mencari IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang