Part I : Lemari yang Penuh dipenuhi Beragam Buku

3.7K 76 4
                                    

Lumos! Begitulah sapaan untuk sesama penyihir. Siang hari di London, Inggris tak terlalu panas, dikarenakan sinar sang Surya malu untuk keluar dari awan. Terdengar suara dari suatu rumah, yang dihuni oleh 1 keluarga bahagia, yaitu keluarga Ron & Hermione Weasley. Mereka dikaruniai 2 buah hati, yang bernama Rose & Hugo Weasley. Rose dikala itu sudah menginjak usia 11 tahun dan Hugo yang baru berusia 9 tahun duduk bersantai di ruang tamu, menunggu masakan yang dimasak oleh sang ibu, Hermione Granger dengan menggunakan sedikit bumbu sihir. "Hugo, jam berapakah ayah pulang dari Kementrian Sihir?"-tanya Rose. Hugo merenung sejenak, kemudian menjawabnya,"Hmm, sepertinya jam 15.30 kak." Tak mereka sadari dan tak juga diduga, terdengar mantra Alohomora dari pintu tengah mereka, pulang-lah sang ayah, Ron Weasley. "Ayahhhh!!!", Rose & Hugo berteriak sambil berlari menuju ayahnya, kemudian memeluk sang ayah. Setelah itu, Ron memeluk dengan rindu yang tak terkatakan dengan istrinya, Hermione. "Mengapa kau tak memberitahu kami kalau mau pulang?", ucap Hermione dengan nada heran. "Aku juga tiba-tiba pulang dari Kementrian, karena kerjaku semua sudah beres, dan tadi juga Harry sudah pulang ke rumahnya."-jawab Ron dengan nada merindukan Hermione. "Baiklah, ayo duduk Ron!", Hermione mengajaknya. Mereka makan bersama di ruang makan yang nyaman dan penuh kegembiraan. Kemudian, mereka kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat sejenak. Hugo kembali ke kamarnya dan tidur. Tampaklah Rose yang sedang memegang gagang tangga menuju arah kamarnya. Terbukalah kamar Rose, dan ternyata, banyak sekali buku disana. Sampai-sampai tak ada lagi tempat untuk menaruh bukunya. Rose memang anak yang gemar membaca, sama seperti yang diturunkan dari ibunya, Hermione Granger. Lemari bukunya pun sudah ada 2 lemari. Sungguh anak yang luar biasa! Rose merenung sejenak, memikirkan hal apa yang dapat dia lakukan untuk menghibur dirinya sendiri. Dengan mata biru kecilnya itu, ia memandang ke arah jendela, seperti menunggu suatu barang akan datang ke kamarnya. Pada malam harinya, di langit malam yang tenang, terlihatlah seekor burung hantu menabrak jendela kamar Rose yang berisi tentang diterimanya Rose sebagai murid di "Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry". Rose berteriak bahkan melompat dari tempat tidurnya sangking girangnya dia. Dengan air mata haru yang menetes satu demi satu, ia berlari ke kamar ayah & ibunya. Ron & Hermione sudah yakin bahwa Rose akan di terima di Hogwarts dan tak meragukannya. Kemudian Ron & Hermione merangkul dan mencium putri sulung mereka tersebut dan Rose memeluk Hugo karena gembiranya. Setelah itu, Rose dan Hugo kembali ke kamarnya masing-masing dan tidur dikasur empuk nan nyaman. Sementara Rose, yang tak tahu dimana lagi ingin menyimpan surat Hogwarts itu, karena lemarinya penuh, akhirnya menyimpan didalam celengannya yang berbentuk Burung Phoenix, dan akhirnya tidur dengan lelapnya dikasurnya itu.

Negeri Sihir yang Tak TerbatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang