Yunho bangun terburu-buru pagi itu. Ia ingat berjanji datang lebih cepat hari ini. Dan jam weker sialan itu baru terdengar olehnya sekitar jam tujuh pagi. Jadi, ia melakukan kegiatan pagi serba kilat. Cuci muka dan gosok gigi, berganti pakaian, menuangkan semangkuk susu cair untuk kucingnya, menyambar tas kerja dan berlari menuju lift. Sudah ada delapan missed call ketika ia sampai di lift.
Lift baru turun satu lantai di bawah lantai Yunho ketika pria itu menemukan wajah antagonis yang tak asing lagi baginya. Dan tepat ketika pintu terbuka beberapa lembar kertas berhamburan dari map si pemuda. Yunho bergerak cepat menekan tombol untuk menahan pintu lift tertutup dan mungkin akan merusak beberapa kertas yang terjatuh di antara pintu lift.
"Terima kasih," jawab pemuda itu. Nadanya formal dan kelewat kalem menurut Yunho. Ia ikut merunduk mengambil beberapa lembar yang tersisa.
"Kau seorang komikus?" Yunho menyelidik sekilas kertas di tangannya. Ada sebuah gambar seorang pria yang menggendong kucing temani sepotong bulan. Yunho tidak mau terdengar ke-PD-an, tapi menurutnya gambar pria itu mirip dengannya.
Pertanyaan Yunho didiamkannya sampai ia menerima sisa kertasnya dari tangan Yunho. Lalu menggeleng sekilas. "Lebih tepatnya pembuat web cartoon."
Yunho mengangguk-angguk sambil tersenyum. Sesekali mencuri pandang pada gambar-gambar yang masih bisa sedikit terlihat. "Kau mau membacanya?"
Yunho sedikit terlonjak. "Bolehkah?"
Pemuda itu menjauhkan lembaran-lembaran kertas itu dari tangan Yunho yang hendak meraihnya. "Akan kuberikan alamat webnya."
Yunho tersenyum kikuk, lalu menjawab oke kilat sebelum bertambah malu. Memperhatikan sejenak gaya berpenampilan pemuda itu. Jaket kulit panjang, dan dalamannya adalah sebuah kaos berkerah tinggi. Dengan rambut yang dicat cokelat madu dan tinggi semenjulang ini, Yunho tidak akan heran jika dari belakang pemuda ini terlihat seperti bangsawan Inggris yang tersesat.
Dia bahkan lebih tinggi dariku. Yunho mengeluh minder dalam hati.
Ting!
Yunho entah kenapa merasa harus bersikap segentleman mungkin pada pria ini. Jadi ia mempersilahkan pemuda itu keluar lebih dulu.
Untuk pertama kalinya sepanjang pertemuan mereka, pemuda itu tersenyum, tipis sekali, sampai Yunho tidak yakin barusan ia benar-benar melihatnya tersenyum. Dan begitu saja, pemuda itu bergegas melangkah keluar lobi. Sementara Yunho lebih dulu menghampiri meja resepsionis, bertanya apakah ada paket untuknya kemarin. Tapi tidak ada.
Ia memesan beberapa novel langka, tapi sepertinya belum sampai. Jadi dengan berjalan sedikit lesu ia terkaget-kaget menemukan pria tadi masuk kembali ke lobi. Dan dengan wajah lega mendekatinya.
"Kukira kau sudah pergi." Ia memberikan selembar kartu nama pada pria yang kalah tinggi darinya beberapa senti itu.
Mata tajam Yunho menyipit membaca nama itu. "Shim Changmin?" Yunho membaca dengan nada aneh yang terdengar penuh keheranan.
Changmin, pemuda itu, mengernyit tersinggung. "Kau keberatan dengan nama yang diberikan orang tuaku?" Yunho menggeleng.
"Aku dulu punya kenalan bernama Changmin. Dia juga tinggi sekali sepertimu," ujarnya riang.
Pemuda itu mengangguk-angguk dengan ekspresi mengerti yang aneh bagi Yunho, bibirnya mengerucut, matanya berusaha untuk terlihat paham. Meskipun sepertinya lebih terlihat seakan tidak peduli. "Nama webnya ada di baliknya, dan juga nama komikku."
"Oke. Kurasa sudah." Dia membungkuk kecil lalu pamit begitu saja. Berlari sekali lagi menuju vespanya.
"Hei!" Yunho memanggilnya ketika vespa itu melintas. "Aku akan memberi komentar yang bagus, oke?" Yunho pikir pemuda itu tidak mendengarnya ketika ibu jari pemuda itu mengacung sambil berlalu. Dan kemudian menghilang di jalanan kota.
Yunho entah kenapa jadi tersenyum sumringah sendiri. Lalu melirik arlojinya. Jam 07:30.
"Oh. Shit!" Dan ia bergegas menuju ke mobilnya.
.
.
.
TBC
.
.
.
Gimana? Banyak miss typo ga? Haha
FF homin pertama saya pas di ffn.. Ada yang suka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Works Wonders ⏳ HoMin [⏹]
FanfictionTentang kehampaan di antara ingar bingar kota. Seorang Penulis naskah dan seorang komikus hanyut dalam dunia imajinasi yang mereka cipta sendiri. Dua jiwa yang saling menemukan namun sulit dipersatukan. DISCONTINUED #5 erelra #7 uknowyunho #9 dongba...