BAB 3

230 28 0
                                    

Sedih sekali, cerita yang mengharukan. Gaya gambarnya termasuk gaya yang aku suka. Kurasa aku akan menunggu-nunggu lanjutannya. Semangat!

U-Know said.

Changmin tersenyum kecil pada sebaris komentar itu. Ia biasanya tidak serajin ini untuk membuka daftar komentar yang diberikan para pembacanya untuk komiknya. Menurut Changmin urusannya sudah selesai begitu ia menerima gaji. Ia tidak dibayar untuk menyapa para penggemar atau setidaknya repot-repot memikirkan apa yang mereka pikirkan tentang karyanya.

Seniman juga sama seperti para pekerja lainnya.

Pada akhirnya semuanya tentang uang, Changmin sudah membuktikannya sejak dahulu kala.

"Hei! Aku sudah membaca komikmu! Kukomentari di setiap chapter loh, aku manis sekali kan?"

Changmin sampai kehabisan kata-kata melihat tampang antusias pria itu. Changmin cukup sering melihatnya memarkirkan mobil, menatapnya dari beranda apartemennya. Tampak lesu karena pekerjaannya. Dan mungkin berpapasan selewat di lift atau lobi ketika pagi harinya. Dan wajah lesunya sudah kembali cerah.

Sepertinya tipe manusia yang menikmati kehidupannya.

Pemuda itu jadi tertarik untuk membaca lagi chapter itu. Komik Changmin bergenre slice of life. Bercerita tentang seorang pemuda yang merantau ke kota, namun karena tidak memiliki kemampuan yang memadai ataupun pendidikan yang cukup pada akhirnya Ia bekerja sebagai seorang pelayan restoran. Tugasnya adalah membersihkan sayuran di pagi hari, menyapu dan mengepel lantai, mengangkut berbagai belanjaan dari truk ke kulkas restoran dan tentu membuang sampah. Suatu hari di tempat sampah itu ia menemukan sebuah kotak berwarna merah, seperti kotak yang berisi cincin tunangan di film-film. Pemuda itu penasaran dan membukanya, mengira bahwa kotak itu kosong.

Dan ternyata ada sebuah cincin bertahtakan ruby di dalamnya.

Sedih sekali.

Chapter enam ini adalah bagian ketika pemuda itu sampai ke Busan, ia terpaksa melarikan diri karena dituduh mencuri cincin yang dia temukan. Dalam pelariannya ini ia bertemu berbagai macam jenis manusia dan belajar banyak dari mereka.

Pemuda itu menutup tab website komiknya. Membuka folder berisi gambar untuk chapter delapan. Besok deadline. Tadinya ia tidak punya mood sama sekali untuk menyelesaikannya, tapi dengan sebaris komentar tadi, Changmin tahu ada seseorang yang menunggunya menyelesaikan ceritanya.

Jadi ia ingin bercerita.

.

.

.

.

Time Works Wonders ⏳ HoMin [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang