Only

17.2K 1.3K 266
                                    

"Sebentar lagi tanggal 25" gumam sesosok lelaki dengan gugup.

Sebelah tangannya otomatis menarik laci meja kamarnya lalu mengambil beberapa pil dari kotak obat, dibawanya ke dapur lalu ia meminum pil tersebut bersama air putih. Sejenak ia merasa lega sebelum menyambar sebotol parfum dari dalam tasnya. Pria itu menyemprot keseluruh tubuhnya seolah olah ia belum mandi seminggu penuh namun saat mencium bau nyengat yang familiar, ia tersenyum lebar. Rasa khawatirnya seketika hilang

"Aku sekarang aman" ucap pria tersebut sebelum menyampirkan tas ke bahunya. Ia pun keluar dari kamar sewanya dengan berani.

Di dalam dunia ini, jika kau bukan pemangsa, maka kau yang dimangsa. Rantai makanan tetap berlaku bahkan untuk manusia sekalipun. Ong Seongwu-pria yang tadi kita lihat panik setengah mati di dalam kamar sewanya, sekarang melirik kesekelilingnya, berusaha melihat adakah tindak mencurigakan dari semua orang saat yang membaur di tengah keramaian para penunggu kereta. Ia mendesah lega, tidak ada satupun yang mengendus tubuhnya seperti bulan lalu, seolah ingin memastikan dia ini apa. Semua orang disekeliling Ong Seongwu sibuk dengan dunianya sendiri, ada yang membaca buku, koran atau berita melalui ponsel, tapi tak satupun menyadari keanehan Seongwu yang hanya dia sendiri tahu.

Diam diam Seongwu tersenyum puas sambil menunduk. Namun sapuan pandangan Seongwu tadi gagal memindai sepasang tatapan yang melihat kearahnya tidak suka. Pria itu berdiri kira kira 10 meter dari tempat Seongwu berdesakan. Tatapan pria itu makin menyeringit ketika mencium bau tubuh Seongwu yang sangat familiar.

"Tidak mungkin" gumam Pria itu sambil mengenyahkan pikirannya dari sosok Seongwu



"Aku selamat" bisik Seongwu pada dirinya sendiri. Ia sampai di depan kampusnya sambil tersenyum lebar. Beberapa kali sapaan dibalasnya sebelum melangkahkan kaki menuju Hall B-dimana ruang kuliahnya berada.

"Hei Seongwu" panggil seseorang yang membuat Seongwu memutar kedua bola matanya-jengah

"Panggil aku Hyung, bodoh" ejeknya sambil membalikkan tubuh. Disana ia melihat sosok pria jangkung dengan senyum ginsulnya yang khas, ah tak lupa pasangannya datang bersama dengan dia.

"Hai Seongwu hyung" sapa pria satu lagi yang lebih pendek dari Seongwu

"Hai Jihoon" Seongwu mengacak rambut Jihoon gemas sambil menjulurkan lidah kepada pria yang lebih tinggi

"Aku tidak akan menyerangmu hyung" kata pria itu lelah, "Hanya karena kau menyentuh Jihoon" jelasnya

Seongwu tergelak sementara Jihoon ikut tertawa pelan, "Habisnya-aku benar benar aneh mengenai mate. Sikap posesif kalian, kemana mana harus bersama-segitu membutuhkannya ya Guanlin"

Pria yang bernama Guanlin itu hanya mengedikkan bahu, "Makanya cari Omega sana hyung, kau kan Alpha, pasti gampang mendapat Omega sesuai keinginanmu" Dirangkulnya Jihoon sambil mengisyaratkan agar mereka berjalan bersama sama

Spontan, napas Seongwu tercekat, ia menyamarkan dengan suara tawa paksaan sambil mengatur raut mukanya, "Aku tidak berminat mencari pasangan. sudah ah, lebih baik kita masuk kelas"

"Yuk" Jihoon sang Beta yang menurut Seongwu dan Guanlin-manis, menarik tangan Alphanya lalu mengaitkan kedua tangan mereka sambil berjalan

Melihat itu, pandangan mata Seongwu meredup, ia tidak tahu sampai kapan bisa bertahan dengan kebohongannya. Bahkan dengan sahabatnya dari semester pertama yaitu Guanlin, Seongwu sudah berbohong, sebelum ia mengenal Jihoon. Ketika Guanlin dengan menggebu gebu memberitahu ingin meng-imprint Jihoon atau ketika Guanlin patah hati, sahabatnya itu selalu datang kepada Seongwu. Dimata Guanlin, dia tidak perlu merahasiakan apapun di depan Seongwu. Tapi berbeda dengan Seongwu, ia malah menyimpan rapat rapat keberadaannya dari siapapun

Only One for MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang