[5] . This is Helena?

9 2 0
                                    

Semua rombongan dari SMA Diamonds Edge mulai membagikan sembako dan tiga box mie instan. Mereka memberikannya pada pemilik panti yang sudah menangis terharu.

Redo mendekati pemilik panti memberikan amplop putih berisi uang untuk penghuni panti. Pemilik panti tersebut memeluk Redo erat mengucapkan terima kasih berkali-kali.

Redo tersenyum senang kemudian mundur membiarkan para guru yang hendak berbincang-bincang dengan pemilik panti.

Redo mengedarkan pandangannya ke arah murid lainnya yang kebanyakan berkumpul dengan anak-anak panti. Dia tersenyum lebar melihat beberapa murid membuat gurauan untuk para anak-anak kecil di panti tersebut hingga membuat anak-anak tersebut tertawa keras.

Dia memudarkan senyumnya saat melihat ketiga perempuan yang berdiri malas-malasan di dekat para murid lainnya. Redo dapat melihat sesekali anak-anak kecil tersebut menyoraki mereka.

Redo berjalan me arah mereka memberi tatapan datarnya untuk ketiga perempuan di yang kini berada di hadapannya.

" Ikut gue! " perintahnya tegas.

Amaya, Helena dan Natalie mengerutakn keningnya bingung.

" Kemana? " celetuk Natalie cepat.

" Ke tempat para anak-anak panti yang masih bayi. " jawab Redo.

Amaya menggelengkan kepalanya cepat sedangkan Helena hanya mendengus kesal.

" Kalo kalian nggak ikut, gue bakalan lapor ke Bu Ra--

" OKE STOP!! KITA IKUT!! "

Redo tersenyum menyeringai kesenangan karena ketiga perempuan itu menampilkan wajah kesalnya.

" Let's go girls " katanya dengan nada manis.

Amaya berjalan duluan masuk ke dalam panti di ikuti Natalie dan Helena di belakang sekali. Mereka menggerutu kesal ingin mengumpat marah pada lelaki itu, seenaknya mengatur dan mengancam mereka.

Dan sekarang di sini lah mereka berdiri di hadapan para bayi yang di gendong oleh dua orang perempuan remaja dan balita yang bermain di tengah ruangan.

Helena tersentak saat balita perempuan berada di samping kakinya mencoba untuk berdiri dengan kakinya sebagai pegangan. Helena tak dapat menyembunyikan senyumnya melihat kelakuan balita tersebut yang kini terduduk setelah berdiri beberapa detik.

Dia menurunkan badannya berjongkok di dekat balita tersebut, sekarang ia dapat melihat wajah balita perempuan itu mata bulat dengan bulu mata lentiknya, hidung kecil dan bibir tipis serta pipi chubby nya yang terlihat sangat lucu.

Helena meraih balita tersebut menciumi pipi balita tersebut yang kini tertawa keras karena ulahnya itu.

Amaya hanya berdiri melihat tanpa mau bergabung dengan balita tersebut, berbeda dengan Natalie yang kini menggendong bayi mungil di tangannya.

Redo berada di samping Amaya pun menyikut lengan perempuan itu.

" Lo nggak mau gabung sama mereka?? " tanya Redo penasaran.

Amaya menoleh sejenak kemudian kembali menatap para balita yang tertawa di depannya.

" Gue nggak suka anak kecil! " jawabnya ketus.

Redo menganggukkan kepalanya tak mau bertanya lagi dia berjalan mendekati Helena yang tertawa bersama balita yang di gendongnya.

" Namanya Marsha Alira Nepatrian " kata Redo saat duduk di samping Helena.

Helena menoleh sekilas kemudian melengos malas.

" Dia baru datang dua bulan lalu di panti ini, waktu itu Ibu Panti menemukannya di depan pintu masuk Panti. " kata Redo menceritakan asal usul balita tersebut.

LAST WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang