[8] . Cemburu dan Termaafkan

5 1 0
                                    

" Woy Redo! Keluar lo bangsat! "

Teriakkan tersebut berhasil membuat Redo yang tengah membuat nasi goreng di pagi weekend ini berdecak kesal. Dia mematikan kompor gas nya dan menyuruh pembantu yang sejak tadi di sampingnya untuk meneruskan apa yang ia buat.

Redo berjalan malas menuju ruang tamu, dia memasang wajah datarnya saat orang yang berteriak tadi sudah duduk dengan angkuh di sofa miliknya. Redo berenti berjalan menatap lelaki yang seumuran dengannya itu tidak kalah angkuh.

" Ngapain lo di sini? Udah pulang lo dari Amerika? " tanyanya dengan nada tidak santai.

Lelaki yang tadi di tanya pun langsung menatap tajam wajah Redo. Dia bangkit dari duduknya maju melangkah mendekati Redo hingga sampai di harapan Redo.

" Lo ngapain nonjok gue semalam? Lo kenal cewek gue, hah?! " tanya lelaki itu balas bertanya dengan nada tinggi.

Lelaki itu, Dirga Rafael Hadiningrat sepupu Redo dari pihak Mama nya. Sepupu terlaknat yang Redo punya, sebab lelaki itu adalah biang onar sama seperti Tiga Sekawan. Kejadian semalam sama sekali tidak ia ketahui, dia hanya berniat mengambil hadiah yang tertinggal di mobil namun matanya menangkap Amaya dan Dirga yang berpelukan seperti drama korea yang di tonton kakak sepupunya.

Redo awalnya hanya mencoba melihat dan menguping sedikit, tapi tindakan Dirga selanjutnya membuat Redo tidak tahan dan langsung maju menonjok wajah laki-laki itu. Dia paling tidak suka jika melihat seorang perempuan menangis dan di lecehkan, seperti yang Dirga lakukan pada Amaya semalam.

Redo menghembuskan nafasnya kasar menatap Dirga tidak kalah tajam.

" Ya karena lo brengsek! Gue kenal dia, satu sekolah. " jawab Redo.

" Dia cewek gue! " tekan Dirga.

Redo mengangkat alisnya. " Terus urusannya sama gue apaan ya? "

Dirga berdecak kesal. " Jangan dekat-dekat sama dia! "

Redo terkekeh sinis. " Sorry dia bukan tipe gue! "

Dirga menampilkan senyum miringnya.
" Bagus kalo gitu, awas aja kalo lo suka sama dia. " ancam Dirga.

Redo mendorong kedua bahu Dirga pelan, mendudukkannya kembali di kursi sofa. Dia juga ikutan duduk di depan lelaki itu.

" Lo kabur ya dari Amerika ke sini? " tanya Redo memicingkan matanya curiga ke arah Dirga yang memakan kacang mede dalam toples di atas meja.

" Enak aja, kagak lah. " bantah Dirga cepat.

" Terus ngapain lo balik ke sini, bukannya cewek di sono pada cakep-cakep ya? "

" Lo kira gue ngincar cewek bule? "

" Iya kali, lo kan playboy cap anying. "

Dirga kesal lalu melempari kacang medenya ke arah Redo yang langsung di tepis oleh lelaki itu.

" Kampret emang lo! " umpat Dirga.

Redo tertawa kencang melihat perubahan wajah sepupunya itu yang terlihat sangat kesal.

" Gue bakalan pindah ke sekolah lo! " ucap Dirga santai.

Redo berhenti tertawa kemudian menatap serius lelaki di depannya itu.

" Kenapa harus sekolah gue? "

" Ya karena ada cewek gue! "

" Dasar tai ya lo, jangan-jangan lo pindah ke Indonesia juga karena cewek, ya kan? " 

" Iya lah! "

Redo hanya bisa mengumpat dalam hati mendengar jawaban santai yang keluar dari mulut lelaki itu.

LAST WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang