[13] . Permintaan Maaf

7 0 0
                                    

Redo memandang seorang perempuan di depannya dengan tatapan datar, dia sudah merasa sangat jengah berhadapan dengan manusia ular di depannya itu. Sekarang Redo tidak tahu apa yang di inginkan oleh perempuan itu, setelah apa yang terjadi dengan hubungan mereka berdua.

" Aku mohon....jangan laporin aku ke BK ya Do... " ucap perempuan itu dengan wajah memelasnya.

Redo menghembuskan nafasnya berat, dia tahu perempuan itu akan mencoba membujuknya lagi. Tapi kali ini dia tidak akan tertipu lagi, sudah cukup dia di permainkan oleh perempuan itu.

" Sheryl, cukup! " sentaknya pada perempuan bernama, Sheryl tersebut.

Sheryl tersentak kaget memandang tidak percaya pada lelaki di depannya itu, dia tidak menyangka seorang Redo yang dulunya adalah kekasihnya kini menyentakknya dengan keras.

" Edo....kamu kenapa sih? "

Redo membuang wajahnya ke arah lain.

" Stop panggil gue dengan nama itu! "

" Kenapa memangnya? Bukankah kamu senang kalau aku man---

" Diam lo setan!! " potong Redo menatap tajam ke arah Sheryl.

Sheryl tersenyum sinis.

" Kamu berubah Edo! Kamu jahat sama aku!! "

Redo memandang tidak suka apa yang kini tengah di lakukan oleh Sheryl, perempuan itu memukul dada nya sembari terisak keras.

Redo menahan kedua tangan Sheryl untuk berhenti memukulnya, dia sangat tahu kalau sekarang perempuan itu ingin mencari perhatian. Tapi untungnya sekarang mereka ada di belakang sekolah dan hampir masuk hutan.

" Lo nggak usah akting kayak begini Sher, gue sudah nggak peduli sama lo. Lagipula gue bakal laporin semua catatan pelanggaran yang lo lakuin dari dulu sampai sekarang ke BK. " kata nya getas.

Sheryl terdiam sejenak sebelum akhirnya melepaskan kedua tangan Redo dari tangannya. Dia menatap benci lelaki di depannya itu.

" Lo brengsek! Berani-berani nya lo mau ngelaporin gue!! "

" Kenapa juga gue harus takut. "

Sheryl menggelengkan kepalanya berkali-kali menatap panik ke arah Redo.

" Jangan. Laporin. Gue. "

Redo tertawa sinis.

" Sorry! Tapi gue tetap akan melaporkan elo dan cowok lo itu! "

" Dia bukan cowok gue!! " balas Shery tak terima.

Redo berdecak malas sangat tidak ingin mendengar apapun yang di keluarkan dari mulut perempuan itu.

" Lo harus percaya sama gu--

" Percaya? Percaya lo bilang?! Masih pantas lo ngomong kata percaya ke gue, setelah apa yang lo perbuat ke gue! "

Redo memegang kedua pundak Sheryl menatap penuh kebencian pada perempuan yang dulu pernah mengisi hatinya itu. Sherly menahan air matanya yang akan tumpah kembali, dia bersikeras untuk membela diri.

" Gue nggak selingkuh, lo salah paham Redo... " ujar Sheryl memberanikan diri untuk menjelaskan kesalah pahaman di antara mereka berdua.

Redo mendengus kasar.

" Lo benar-benar ya, sudah ketahuan masih mau ngelak juga. "

" Tapi aku benar-benar nggak selingkuh Redo!! " timpal Sheryl.

" Ya terserah lo, sekarang ayo ikut gue. Kita ke ruang BK!! "

Redo menarik kasar lengan Sheryl untuk mengikutinya bahkan kini dia tidak peduli pada perempuan yang meringis kesakitan tersebut. Redo hanya ingin memberi pelajaran pada Sheryl karena perempuan itu telah berani mempermainkan perasaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAST WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang