Dialog Hati

52 2 0
                                    

(Ustadz Act ElGharantaly)

Andai kau tau bagaimana perjuangan seorang pendosa dalam menemukan jalan kembali, tentu kau takkan pernah merasa jumawa dihadapannya.
Kadang iman membawanya ke pada trap-trap langit.
Kadang pula ia tersungkur, lalu masuk kedalam jerat-jerat masa lalu.
Berkali-kali ia bangkit, meski berulang kali ia terjatuh.
Ia tertati dalam derap langkah..
Mencoba berdiri dan mengemis kasih.
Nafasnya yang tersengal seolah berbisik:
"Ya Allah... Kasihlah aku...
Ya Allah... Terimalah aku...
Ya Allah... Kemana aku akan pergi bila engkau menolakku...???
Kemana aku mengetuk bila pintu maaf-Mu tak kunjung terbuka...???"
Ohh... Semua bagai lelah tak bertepi...
Bila kau bertemu dengannya, sampaikan salam ku untuknya.
Meski aku sadar,
bahwa diri ini adalah dia.

Doakan agar ia teguh..
Jangan menatapnya dengan pandangan hina.
Jangan pernah merasa lebih baik darinya.
Karena kau tak tau nilai tangis taubatnya disisi rabb-Mu.

Sekali lagi...
"Jangan pernah merendahkan seseorang pendosa yang lemah dihadapan syahwatnya. Boleh jadi kau tertidur dengan perasaan bangga terhadap amalmu. Sedangkan dia tertidur dengan linangan air mata yang terus membasahi pipinya sebagai tanda penyesalan atas dosa-dosanya dihadapan Allah, sehingga Allah berkenan menerimanya, karena ketulusan hatinya dan menolakmu karena rasa bangga yang ada pada dirimu."

==========
Jakarta, 17 Dzulqo'dah 1437 H
Ditulis oleh Ust. Aan Chandra Thalib El - Gharantaly

Stories
Ammarchannel

COPAS (Share Ilmu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang