Sudah tak ada, baru terasa.

20 2 0
                                    

"Maaaaah! Mana makan malamku?" bentakku pada istriku.

"Eh papah pulang? Maaf tadi Yoga rewel. Jadi mamah belum sempat bikin makanan."

"Halah alasan kamu! Di rumah ngapain saja hah? Pemalas!"

Aku berlalu meninggalkan dia yang sepertinya mulai menangis.
Aku heran, kerjaan dia itu apa sih di rumah?
Kadang ketika aku pulang, rumah berantakan, belum siap makanan. Kalau ada makanan paling sayur, ayam, tahu, sambal. Makanan yang mudah di masak.
Ah kenapa semenjak ada anakku, istriku menjadi pemalas seperti itu! Menyebalkan!
Aku pacu mobilku menuju caffe tempatku biasa nongkrong dengan temanku, Adam.
Setelah sampai di caffe, aku telepon Adam untuk datang kemari.
Tak lama, Adam datang.

"Woi bro! Napa muka lu kusut gitu?" tanya Adam.

"Biasa. Istri gua. Empet gua lama-lama sama dia. Kerja nggak, tapi rumah gak ke urus."

"Hahaha makanya kaya gua dong. Single bebas. Bisa sewa PL manapun yang gua mau tanpa ada ikatan pernikahan."

Ya, Adam temanku itu memang suka bergonta-ganti teman tidurnya. Dia pernah mengajakku, tapi aku menolak.

"Sudah bro, mending lu ikut gua. Kita booking cewek ABG yahut!"

"Ah gak! Nanti gua punya penyakit."

"Kuno pikiran lu! Lihat gua. Puluhan kali booking PL, tapi gua sehat-sehat saja kan."

Hmm benar juga. Tak ada salahnya mencoba.
Aku juga sudah muak dengan penampilan Mira!
Aku beri 50 ribu sehari masih saja bilang kurang.
Padahal aku cuma suruh dari uang 50 ribu itu dia harus beli token, susu anakku, makan, gas.
Eh dia malah keberatan. Dasar tak becus atur uang!

******

Sudah seminggu ini aku diamkan dia. Dia sudah minta maaf, tapi aku abaikan. Biar saja! Itu pelajaran untuk istri tak guna!
Saat makan malam, dia bercerita.

"Pah, mamah senang banget. Mamah semalam mimpi dikubur. Tapi kuburan mamah sejuk, dingin dan rasanya damai."

Aku tak menggubris cerita mimpi tak masuk akalnya itu.
Sejuk dia bilang? Aku rasa ketika dia mati, neraka lah tempatnya! Karena dia tak becus jadi istri.
Sambil menyuapi anakku, dia teruw bercerita.

"Makanya, papah jangan omelin Yoga ya. Kalau mamah gak ada, siapa lagi yang bela Yoga? Papah harus belajar bangun pagi, biar kalau Yoga bangun papah stand by."

"Mamah minta maaf, kalau belum bisa jadi istri yang baik buat papah."

"Nah itu sadar kalau kamu banyak kurangnya!" sambil aku banting sendok lalu aku tinggalkan Mira serta ceritanya yang aneh.

Keesokan harinya, aku meminta Mira masak yang banyak. Karena hari ini aku undang teman-temanku untuk makan-makan.

"Pah, pesen catering saja ya. Mamah badannya kurang enak."

Alasan lagi!

"Halah alasan saja kamu. Kamu kenapa aih jadi pemalas seperti ini hah? Papah gak mau tahu! Masak atau mamah papah pulangkan ke orang tua mamah!"

Dia mulai menangis. Cih! Dia fikir aku bakal kasihan. Dasar istri pemalas!

*******

Saat di kantor, Adam mengajakku ngobrol.

"Bro, nanti habis makan-makan, kita ke hotel X yuk. Gua sudah booking dua cewek ABG. Bodynya mantap!"

"Wah kayaknya seru tuh. Oke gua ikut."

"Eh tapi lu gak takut kualat sama bini lu?"

"Halah gak takut. Yang ada dia takut sama gua! Hahahaha."

COPAS (Share Ilmu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang