Sepeninggal Pak Rohim supir yang biasa mengantar Bella kemanapun, muncullah sosok Gita salah satu sahabat Bella di kampusnya. "Hoy", sapanya.
Bella hanya melirik sebentar.
"Nape sih lo?" Tanya Gita kepada Bella.
Gerakan tangan Bella membuat Gita memperhatikan Bella. "Tugas Pak Dede yah?" Anggukan kepala tanda iya dari pertanyaan Bella.
"Elah, kesel lama-lama gue sama lo!" Kali ini Gita benar-benar kesal terhadap Bella yang dari tadi tidak menjawab pertanyaannya dan, terus melangkah menuju ruang kelas yang ada di lantai 4.
"Gue ngantuk Git, engga tidur semaleman". Jawabnya, dengan ekspresi yang dibuat sedih. Bella benar-bener ekspresif.
Gita memasang wajah herannya. "Lah? Ngapa? Pantes cranky".
"Tugas Pak Dede ini", Bella sambil mengacungkan makalah tugasnya yang ia genggam di tangan kanannya. "Ilang, engga tau kemana. Dan bodohnya gue engga backup itu data, lo bayangin makalah penelitian yang udah gue buat ilang gitu aja". Bella menyampaikan penuh emosi, sedangkan Gita tersenyum mendengarnya.
"Niatnya semalem gue mau cek ulang dan tinggal finishing touch doang. Nihil semuanya, gue malah ngerjain dari awal dong". Lanjutnya.
Gita bener-bener tertawa sekarang, menertawakan nasib buruk yang menimpa sahabatnya. "Bego lo!", katanya sambil terus tertawa.
Hanya ekspresi sedih yang Bella perlihatkan dari ejekan sahabatnya tersebut. "Sahabat laknat lo!" Katanya sebal.
"Lagian lo ceroboh banget jadi orang, lain kali tuh apa-apa di-backup Bew". Ada jeda dari obrolan mereka.
"Terus lo kerjain sendiri? Bukannya kemarin lo jalan ama Farhan?". Tanya Gita
Bella mengangguk, "dia bantuin gue, semaleman juga doi engga tidur". Kali ini Bella tertawa.
"Sialan lo. Bener-bener tukang ngerjain". Gita pun ikut tertawa.
"Farhan ini". Jawab Bella santai.