Jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari, namun Bella masih beraktivitas di dapur. Membuat kopi sachet yang sudah ia bawa dari rumahnya, untuk persediaan selama di Puncak.
Lampu dapur masih menyala menarik perhatian Farhan yang memang akan ke kamar mandi, yang letaknyatak jauh dari ruang tv villa tersebut. Farhan masih memfokuskan pandangannya, ada sesosok orang yang entah siapa sedang berdiri di dapur tersebut. Farhan sedikit was-was, takut-takut ada maling.
Farhan melangkahkan kakinya mendekati objek tersebut, penglihatannya mulai jelas. Sosok itu adalah perempuan yang menguncir rambutnya, dengan memakai sweater merah kebesaran. Farhan mengingat-ingat, ah itu kan Bella.
"Woy". Farhan benar-benar mengagetkan Bella, yang akan menyimpan sendok ke tempat cuci piring. Alhasil sendok tersebut lepas dari genggaman Bella, dan jatuh ke lantai membuat sedikit kebisingan di dini hari seperti ini.
Bella berdecak sebal, "ah lo". Sambil memegang dadanya.
Farhan tertawa terbahak-bahak, menurutnya ekspresi Bella itu lucu. "Gak ada yang lucu ya Farhan". Kata Bella sambil memungut sendok yang tadi terjatuh.
"Lagian lo ngapain sih masih melek? Tidur Bew udah pagi". Titahnya.
"Suka-suka gue dong". Bella memeletkan lidahnya ke arah Farhan, kemudian mengambil kopi yang sudah selsai dibautnya.
"Kopi?" Farhan mengarahkan pandangan pada gelas yang berada di tangan Bella.
Bella hanya mengangguk, dan menuju ruang tengah villa tersebut. Farhan mengikuti daei belakang.
"Bew tidur, malah ngopi. Nanti lo ga bisa tidur". Omelan Farhan kepada Bella.
Kursi yang posisinya di tengah menjadi pilihan Bella untuk duduk. "Kepala gue berat, seharian belum ngopi. Lagian engga ngaruh, ngantuk mah nagntuk aja Han".
"Kebiasaan banget sih Bew". Katanya sambil membawa gelas berisi kopi, lalu Farhan meminumnya.
Selsai meminumnya, Farhan meletakan kembali ke meja. "Gue minta dikit".
"Kebiasaan". Bella meresponnya dengan tatapan mata tajam.
Farhan tersenyum. "Eh btw, Jane lagi deket sama seseorang engga sih Bew?".
Pasti. Batin Bella.
Bella menggelengkan kepalanya, "kenapa?".
"Engga, gue cuman mastiin aja. Soalnya gue rasa doi agak ngejauh juga daei gue". Jelas Farhan.
"Gimana engga ngejauh Han. Lo udah deketin dia selama 2 taun, tapi statusnya masih stuck disitu-situ aja. Are you crazy?"
Farhan menghela nafasnya. "If i'm purpose her. What do you think?"
"I'll support you, and i'll be happy if you and her happy".