What to do!

503 7 1
                                    

POV RENO

"Tunggu! ini bukannya rumah orangtuanya Ellen? Jangan-jangan teman mama itu mama nya Ellen. Tapi perempuan yang bernama Ellisa yang waktu di Aussie itu siapa?", batinku saat mobil Range Rover putih yang dikendarai Pak Rahmat supirku masuk kehalaman rumah orangtua Ellen.

"Reno, ayo masuk! Tante Yasmine dan Ellisa sudah menunggu", ajak mama saat aku masih berdiri didepan rumah orangtua Ellen.

"I i iya mom", sahutku tergagap.

"Hallo tante Yasmine. Apa kabar? Kita jumpa lagi",sapaku setelah ku masuk kerumahnya.

"Hallo Borrison. Baik...", sahut tante Yasmine.

"Ren, ini Ellisa perempuan yang akan dijodohkan dengan mu", ujar mama sambil menunjuk ke arah perempuan itu.

"Iya aku tau kok mom. Kan waktu mereka di Aussie aku liat hehe".

"Oh iya itu Ellena adik Ellisa", aku langsung membalikkan badan untuk melihat apa yang diisyatkan Tante Yasmine.

Entah aku harus apa! Mulutku langsung mengucapkan nama perempuan itu pelan, saat melihat perempuan cantik yang tak asing bagiku mulai menghampiri kami. Itu..... Ellena!! Aku bisa melihat ekspresi Ellena yang sama seperti ku! shock! ga nyangka! bingung harus ngelakuin apa!

¤¤¤

POV ELLENA

Dicermin aku bisa melihat mataku yang bengkak akibat semalaman aku menangis.

Setelah aku bertemu dengan Pak Kevin aku langsung ke apartment dan melanjutkan untuk menangis aku ga berani pulang kerumah dengan pipi yang basah akibat air mata dan mata yang bengkak begini. Dan semalam aku sms ke Kak Ellisa kalo aku pulang ke apartment, karna ngantuk banget. Padahal itu hanya alasan agar mereka tidak curiga.

¤¤¤

Aku langsung pergi mandi. Untung sekarang hari libur kerja. Jadi gaada yang nanya kenapa mataku jadi gini, dan aku gaperlu beralasan yang tidak masuk akal kepada mereka yang bertanya.

Ternyata selesai mandi mataku tetap saja terlihat bengkak.

Saat aku hendak mengambil roti tiba-tiba bell apartment ku berbunyi, setelah kubuka ternyata itu Reno!! Segera ku menutup pintu, tapi Reno menahannya. Dan Reno berhasil masuk ke apartment ku.

"Apaansih Ren! kamu ga perlu ketemu sama aku lagi!", segera ku membalikkan badan dan kembali mengambil roti dimeja makan.

"Ellen, aku bisa jelasin", dia mengikutiku ke meja makan. Tapi aku pura-pura tidak mendengarnya.

"Ellen!! please hear me!!", Reno langsung menahan kedua tanganku hingga roti yg ku pegang jatuh.

"Ga perlu Ren", tanpaku menatapnya.

"Oke terserah. Yang penting aku bakal jelasin semuanya. Dan terserah kalo kamu gamau menatap aku" , masih dengan memegang kedua pergelangan tanganku.

Bukannya aku gamau natap kamu Ren. Tapi aku gamau jatuhin air mata ini lagi. Dan aku bersumpah pasti kalo aku natap kamu aku bakalan nangis..

"Jujur sebelumnya aku gatau kalo mama kamu sahabatan sama mama aku Ell, demi apapun aku gatau!. Dan lebih parah lagi aku gatau kalo kamu ternyata punya kakak yang ternyata Ellisa, perempuan yang akan dijodohkan denganku, Ellen.. Kamu aja ga pernah jelasin kalo kamu punya kakak. Aku aja kaget waktu aku nganter mama aku kerumah temannya yang ternyata itu rumah mama kamu! Aku pikir perempuan yang akan dijodohkan denganku adalah kamu, tapi ternyata kakak kamu Ell dan juga....", aku langsung memotong nya.

"Emang sebelumnya kamu ga pernah cerita ke mama kamu kalo kamu punya pacar yang bernama Ellena?! hah!! And why do you want to be paired! Though you're still a courtship with me, Ren! ", kali ini aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya. Ya! benar saja air mataku mulai jatuh.

Reno hanya menundukkan kepala. Tapi tangan nya masih memegang kedua pergelangan tanganku.

"Kenapa Ren kenapa kamu ga cerita?!! Saat aku tau kalo ternyata kamu adalah pria yang akan dijodohkan dengan kak Ellisa aku shock. Aku bingung apa yang harus aku lakuin. Apa aku harus bilang kalo kamu pacar aku? atau aku harus menampar kamu atau aku bakal diam aja.. Aku gamau nyakitin perasaan kak Ellisa, Ren", tangisku mulai pecah.

"Oke oke I was wrong! I'm not story about our relationship to my mom. Tapi Ellen, nanti aku bakal ceritain semua nya ke mama aku.."

"Disaat udah kayak gini kamu mau cerita tentang hubungan kita? tentang semuanya? Hah! You late, Ren!! Yang ada kamu malah nambah masalah!!", ucapku dengan nada emosi.

"Terus kamu mau aku gimana?!", Reno mengencangkan pegangannya di pergelangan tanganku.

"Aku mau.... kamu putusin aku! Forget it all about me. Forget it's all about us, our togetherness, Ren!! Lupain!!", kali ini aku berusaha menatap dia tanpa mengeluarkan air mata lagi.

"Apa?!! Putus??" Reno mengerutkan dahinya. Tidak percaya terhadap apa yang tadi aku minta kepadanya.

"Kalo itu aku gabisa Ellen, sampai kapan pun ga bisa!!"

"Oke aku yg akan putusin kamu. Selesai. Sekarang kamu boleh keluar dari apartment ku!"

"Tetap aku gabisa dan gamau!!"

"Kamu egois ya Ren!!", aku berusaha melepaskan pegangannya. Tapi Reno tetap menahannya.

"Egois?? Kamu yang egois!!", aku mengerutkan dahi.

"Kamu hanya mementingkan perasaan kakak kamu yang takut menyakiti hatinya kan! Sedangkan kamu ga mentingin perasaan aku. Aku sayang banget sama kamu Ellen. Aku nyaman sama kamu, aku gamau kita putus aku gamau kehilangan kamu. Aku udah sangat mencintai kamu Ellen", baru kali ini aku melihat Reno mengeluarkan air matanya.

Aku juga sama seperti mu Ren. Udah sayang banget sama kamu! Gamau kehilangan kamu. Dan aku gamau siapa pun yang menggantikan posisi ku disamping mu. Egois emang! Tapi masalahnya ini kakak aku, Ren!

Reno langsung memelukku erat. Tapi, aku malah membiarkan itu. Aku pun menangis, menahan untuk tidak mengeluarkan suara.

"Aku tau kamu juga kayak gitu kan, Ellen", ucap Reno.

Kamu benar Ren!

Haii kawans!!! Ayo comment and vote nya '.'/ Don't be silent readers.

Lafyuu all

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang