Surprise?

420 8 1
                                    

Nadine POV

"Oke kita sampai!", ucap Kevin sambil menghentikan mesin mobilnya saat kami sampai di depan rumah orang tuaku.

Aku langsung membuka seatbelt ku. Saat aku hendak membuka pintu mobil tiba-tiba tanganku ditahan oleh Kevin.

"Biar aku yang membuka nya", ucap dia sambil tersenyum manis padaku. Lalu dia keluar dari mobil berlari kecil ke depan pintu mobilku untuk membukakannya untukku.

"Silahkan my little princess. ..", dia memegang tangannku untuk membantuku keluar dari mobilnya.

"Thanks, Kevin. But, please you don't called me like that. Jangan seperti kakakku", ucapku sambil mencebik.

"Ahahaha oke oke my lovely sunshine. But, i like it!", dia mengelus-ngelus rambutku. Oh... sungguh nyaman!!

"But, I don't like, Kevin"

"Oke sorry sorry, my lovely,", Entah sejak kapan aku sangat nyaman dengan panggilan Kevin kepada ku 'my lovely sunshine'.

"Oh iya ada sesuatu untuk mu, Kevin", lalu aku mengambil sesuatu dari handbag hitamku. Dan ku keluarkan kotak beludru dongker dari dalamnya.

"Aku mau mengembalikan Ini. .", sambil ku menyerah kan kotak itu dan kevin sangat bingung kepadaku. Karna kotak itu adalah kotak yang berisi cincin yang di berikannya untukku.

"Maksud kamu apa, Ellen?", tanya nya dengan wajah yang tidak menyangka aku berbuat seperti itu.

"Iyaa aku mau mengembalikan ini", jelasku.

"Kamu nolak aku???", tanyanya dan aku hanya mengangkat bahuku lesu.

"Yaudah sana udah malam. Aku mau masuk ke rumah. Terimakasih ya, Kev atas semuanya..", lalu aku mencium pipi nya sekilas dan langsung masuk kerumah tanpa balasan dari Kevin. Dan dia masih mematung diluar sambil memegang erat kotak beludru tersebut. Aku hanya tertawa cekikikan melihat ekspresi dia seperti itu.

" Apa aku keterlaluan mengerjai dia seperti itu?? Kasian jugaaa", aku sambil menahan tawa. Dan Kevin pun pergi dari halaman rumahku dengan mobilnya yang dilajukan cukup kencang.

"Ellena, kamu lagi ngapain sih?", tanya seseorang dari belakangku. Aku bisa menebak itu pasti mama. Benar saja saat aku menengok itu mamaku.

"Engga kok mah hehe. Yaudah aku mau ke kamar dulu", ku kecup pipi mama dan berlari menuju kamar.

"Kevin nya mana??", tanya mama ku saat aku menaikki tangga.

"Katanya mau langsung pulang takut ganggu mama sama papa lagi tidur. Katanya salam ajaa", ucapku sedikit berteriak.

Kurebahkan tubuhku ke kasur sambil mengingat-ngikat ekspresi Kevin tadi sangat lucu. Lalu aku bangkit menuju meja rias kuambil kotak perhiasanku dan ku buka. Banyak sekali berbagai perhiasan disitu. Tapi yang memusat perhatianku adalah cincin yang bertahtakan berlian dari kevin. Dan ku sematkan cincin tersebut di jari manis kiriku. Cantik!! itu yang langsung terbesit dipikiranku. Sangat pas dijariku!!

"Maaf aku telah mengerjaimu, Kevin", ucapku sambil memandangin cincin ini.

Ya! tadi aku memberikan kotak bludru itu kosong. Tidak ada cincin nya hanya ada sesobek kertas yang ku taruh didalam kotak itu dengan bertulisan kalimat yang semoga dia membacanya.

"Semoga dia tidak membuang kotaknya..", ucapku sambil merebahkan kembali tubuhku ke kasur dan memandangi cincin di jari manisku.

"Love you kevin.."

¤¤¤¤

Kevin POV

Aku sangat frustasi saat ini! Sesampai di rumah aku langsung memasuki kamar. Memandang wajahku di cermin dengan kesal. Lalu aku berjalan menuju ruang kerja ku duduk dengan rasa jengkel dan kesal. Ku ambil kotak kecil dongker itu dengan kesal dan sedih tanpa perlu membukanya karna aku sudah kecewa dan sakit hati dengan cincin yang ditolak Ellen dan begitu juga perasaanku. Dibuangnya kotak itu ditempat sampah di bawah meja kantornya beserta kertas-kertas. Ku bangkit dari duduk ku dan menuju kamar mandi.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang