MPH - 11 [My Lovely Husband] 21++ ●

327K 8.9K 156
                                    

Didedikasikan untuk para pembaca mesum ku 😂😂😂.
Yang mesum semesum otak author silahkan komen disini 😂😂.
*
*
*
*
*
*
Happy Bacah
*baca maksudku*

"Ck. Kita tidak makan malam?" Aninda mendesis lalu mulai menikmati cumbuan itu lagi.

"Biarkan saja. Kamu makananku malam ini" Delano tersenyum.

  ●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Aninda meregangkan badannya. Matanya mengerjap saat matahari mulai memasuki kamar mereka. Tangan Delano bersarang manis diperutnya. Lagi-lagi Aninda merasa jantungnya berpacu dengan cepat. Tuhan tolong... dengan perlahan Aninda melepas pelukan Delano. Duduk dipinggiran ranjang lalu meregangkan otot tubuhnya. Kakinya membawanya kekamar mandi dengan masih telanjang bulat. Lagian Delano belum bangun jadi aman sajalah dia berjalan dengan tubuh polos ini.

Setelah sampai dikamar mandi Aninda menatap tubuhnya dari pantulan cermin. Bercak merah menghiasi leher hingga perutnya akibat decapan Delano. Aninda terkekeh mengingat semalam Delano tidak mau melepas mulutnya dari payudaranya saat dirinya benar-benar kelelahan akibat bermain terlalu lama. Pria itu terlalu baik. Aninda berjalan kearah bath up lalu mengisinya dengan air. Sambil menunggu Aninda menghidupkan shower untuk membasahi dirinya terlebih dahulu dan menyabunyi dirinya. Disaat tangannya hendak membersihkan kewanitaannya tiba-tiba sudah ada sebuah tangan yang dengan santai malah mengelus miliknya.

"Eh?" Aninda memutar tubuhnya menatap pria dibelakangnya yang sekarang sudah meremas bokongnya. "Kufikir kamu masih tidur" Aninda menaikkan kedua tangannya kebahu Delano lalu bersandar pada dada Delano.

"Aku mencarimu." Jawab Delano santai. Namun tangannya tak santai. Tangannya menjalar naik untuk meraba tubuh Aninda yang berisi akibat kehamilannya. Sialan wanita ini sangat amat cantik sekarang. Dibawah guyuran air shower juga bunyi air yang tengah mengisi bathup membuat Delano menelan salivanya. Dia tidak pernah berfikir untuk melakukan ini dikamar mandi. "Mau bantuan?" Tawarnya.

Aninda mengerutkan keningnya. Aih? Dia kan sudah biasa nyabuni dirinya sendiri. Dengan gamang Aninda mendongak menatap Delano yang juga tengah menatapnya. Tanpa aba-aba bibir Delano sudah mendarat manis diatas bibir Aninda. Menghisapnya, mencecapnya sambil mendorong pelan tubuh Aninda kedinding shower itu.

"Akan kubersihkan tubuhmu" bisik Delano ditelinga Anin yang membuat wanita itu terpekik nikmat. Delano menciumi seluruh tubuhnya. Menjilatnya juga menghisapnya dimanapun bibirnya mendarat. Tangannya menjalar kebawah meremas bongkahan bokong Aninda lalu terus kebawah hingga tepat berada didepan kewanitaan Aninda.

Delano berjongkok diantara kewanitaan Aninda. Favoritenya , Delano mengangkat salah satu kaki Aninda. Mengekspos kewanitaan Aninda yang nampak basah itu. Satu jarinya masuk kedalam vagina Aninda. Matanya menatap mata Aninda yang terpejam akibat merasa keenakan juga akibat gairah yang terbakar. Tangan Aninda mencengkram erat rambut Delano meminta pria itu bermain lebih.

Seakan paham, Delano memajukan kepalanya. Kaki Aninda yang dia tahan dengan tangannya tadi dia taruh diatas bahunya. Oh posisi yang amat menyenangkan. Bibirnya menciumi daerah wanita itu, menggigit kecil lalu kembali menciuminya. Aninda mendesah dan terus mendesah. "Lanoooo" Aninda menggeram tertahan saat jari Delano bertambah menjadi dua dan bergerak dengan lembat lalu cepat lalu kembali melambat. Mempermainkan dirinya yang sudah terbakar ini. "Lano!! I want your mouth here .... inside me,,,, pleasee!!" Pekik Aninda frustasi. Sialan dia bagaikan jalang bodoh saja.

"Come here" Delano menarik bokong Aninda kedepan mendekatkan wajahnya pada kewanitaan Aninda. Lidahnya membelai tempat favoritny itu, menyapanya sambil terus mempercepat kocokan jarinya dalam tubuh Aninda. Aninda mendesah bahkan berteriak terus memanggil nama Delano. Kepalanya terkadang menengadah, menunduk menatap Delano yang sibuk menghisap dirinya. Aninda rasa seluruh tubuhnya dihisap Delano, bahkan kakinya sudah tidak mampu berdiri lagi.

My Possesive Husband [OPEN PO KE 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang