16.come clean

361 22 1
                                    

"Gak harus ada yang nemenin di dalam pak?" kami duduk berseberangan sementara ibu sedang menjalani cuci darah pertamanya Bapak menggeleng lemah dan kembali tenggelam dalam ponselnya ....

"Ru ...maaf telat kerjaan gak bisa ditinggal ....." sosok tinggi itu berlari ke arah ku dengan tergopoh gopoh ...kemudian memelukku ringan.....bapak sedikit kaget melihatnya....

"Om...." Saga lalu memeluk Bapak erat ....Bapak terdiam sesaat sebelum menepuk nepuk pundaknya ringan...

"ngerepotin amat ...hanya cuci darah kok bukan meninggal..." ucap bapak sambil tersenyum pahit

Saga tertegun ...senyumnya mendadak hilang ..."ya kalo saga dateng pas bapak meninggal kan kasian Bapak gak ketemu saga .." ujarku tak kalah dingin...lalu mempersilahkan saga duduk di sampingku ...

"That was harsh..." bisik Saga ....

"bapak gak siap ga ...maaf ga..." ujarku sambil memegang tangannya ...

dia menoleh kepadaku dan menggenggam tanganku lebih erat ...."gapapa...selama aku sama kamu...."

Kami berdua tersenyum....

Pintu ruang cuci darah terbuka ...ibu sedikit tersenyum...wajahnya kelihatan lebih segar ...

Saga menghambur ke depan kursi roda ibu dan mencium tangannya "tante ...."

Ibu bingung memandangiku "Saga bu...."

Ibu memegang Pipi Saga dan menangis
" kamu gapapa...?" Saga menggeleng sambil tersenyum...."kompleks tante kejadiannya ...gak bisa di jelasin di sini"

"Udah lah kita bicara di rumah aja ...nangis nangis di lorong rumah sakit gini nanti dikira reality show" timpal bapak tajam...kami berpandangan sesaat

"Muka bapak gak camera face..." sahutku dingin....Saga mendorong kursi roda ibu sementara bapak di depan berjalan cepat sekali menuju parkiran

*******
"Kita berkumpul di sini bukan mau ngerayain ibu yang ginjalnya sudah tidak berfungsi baik ...karena tidak pernah ada orang yang melakukan perayaan atas kemalangan...dan juga bukan karena ngerayain adanya wajah asing di sini karena biasanya kita lapor ke rt setempat kalo lihat tiba tiba ada orang asing di rumah kita.."

Semua orang tertawa dengan nada terpaksa mendengar perkataan Bapak ....

" Tapi kenyataan bahwa kita masih bisa saling melihat,menyayangi dan menguatkan setiap orang yang ada di meja ini tetap harus kita syukuri...jadi terimakasih dan selamat makan..."

"Deka pimpin doa..." tunjukku...yang ditunjuk sedikit kaget dan menolak

"Ogah...."

"Aku panggil ernest kesini lho?" ancamku ....ujung bibir Deka bergetar karena kesal

"Ernest...?" mama dan papanya terlihat bingung ...

"Oke ..oke...aku pimpin doa..." ujar deka kesal

******
"so, orang asing ...." Timur membantu ku dan saga yang sedang membersihkan piring kotor di meja untuk dicuci...

"Oh ya, belum kenalan secara resmi...saya saga..." timur memandang uluran tangan saga sejenak....aku sedikit cemas melihatnya..... "Tentu aja ...gw timur...timur prasandi..."

"Idaman gadis gadis awal menstruasi" Timur memandangiku tidak setuju...aku hanya bisa mengangkat bahu ....

"hanya sekitar satu tahun sebenarnya....karena ada gadis awal menstruasi lain yang gw idamkan" ujarnya menunjuk senja yang sedang ngobrol dengan bapak dan ibu....senja tersenyum dan melambaikan tangan...

Dunia BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang