13. dan 98 adalah 20 tahun lalu ....

381 24 4
                                    

"Dan cuma kegiatan ini yang bisa menghentikan dia cari cewek di aplikasi..." aku tersenyum mendengar Timur yang sewot "tinggian lagi dek....tadi om Biru bisa sampe atas ......" teriak timur menyemangati anaknya yang sedang memanjat dinding

"Kenapa gw selalu jadi indikator kepayahan sih..." rajukku ...dia mencibir "Merdeka dengan bahagianya menekuni tinder ....dan elu ....berasa gak ada yang salah aja masih maenan candy crust"

"Addicting , bangsat..." ujarku meninju lengannya "language!!" Teriak Merdeka dari atas dinding , aku dan Timur tergelak mendengarnya

"Seriusan, gimana lena yang gw kasih nomor teleponnya kemaren..."

"Lucu..." jawabku singkat ...Timur spontan menarik hidungku "lucu...nice...baik....tapi gak difollow up....menang candy crust gak bikin elo punya kehidupan tolol.."

"Tapi kan gue hidup...." ujarku sambil mengusap usap hidungku yang memerah ...

"Lo mau tau berapa banyak hal yang lo lewatkan saat lo terlalu menikmati hidup lo? No liat..." ujar Timur sambil menunjuk Merdeka ...aku meleletkan lidah sambil menggaruk garuk kepalaku

"Tapi kan paling gak cicilan gw kelar semua..." aku mencoba membela diri lagi

"Kalo aja di nisan list cicilan bisa ditulis ya..." aku menoleh pada sumber suara "fuck gw gak akan bisa menang debat kalo kalian berdua bergabung..."

Senja bergabung duduk bersama kami "bahasa lo ,loh ru.." ...aku tertawa "iye, merdeka udah marahin gw tadi..."

Aku menyeruput es teh ku "lo mau naek juga nja...,gw siapin alat alatnya?" ujarku menawarkan Senja berpandangan dengan Timur sejenak ..."se sebenarnya lagi gak boleh" ....aku terbengong....Senja mengelus perutnya dan Timur tersenyum malu malu

"No shit..." teriakku bahagia....

"BAHASA!!!" Mereka sekeluarga spontan meneriaki ku....

******

Jalan protokol tidak bisa dilewati motor.....ah nistanya pembayar pajak ini...aku melompati lantai alumunium jalan menuju halte busway yang rapuh.....kemampuannya menahan bobotku patut dipertanyakan....seperti mempertanyakan kenapa pemerintah suka sekali menggunakan material logam itu menjadi lantai fasilitas umum....

Kemarin kota ini sempat dipimpin orang yang sipit dan galak ....seperti Saga ....kalau saga masih ada ....mungkin kami akan berdiskusi panas tentang orang itu....betapa kontroversialnya....betapa ngangenin sekaligus nyebelinnya...

Monolog dalam kepalaku berhenti sejenak ketika aku mendapati diriku di sebuah kios koran dan majalah ...aku ingat aku belum mendapatkan dosis informasi harianku...

" koran sore?" Ujar sang penjual tersenyum manis ....Aku tersipu membetulkan letak kacamata minusku yang sebenarnya baik baik saja.....

"orang orang lebih memilih tablet yang ramah lingkungan sekarang...." Lanjutnya seraya mengambil koran di tumpukan teratas

"saya orang kuno....membalik halaman koran lebih menyenangkan dan Saya hanya menggunakan tablet dengan resep dokter..." Dia tak bisa menahan tawanya ketika menerima beberapa lembar ribuan dariku.....

Aku tidak benar benar memperhatikan sang pemilik karena wajahnya yang terlindungi topi ....

"Ehm...pak sorry ini kembaliannya ..." aku berhenti dan berbalik secara otomatis....bersiap tersenyum dan berterimakasih atas kebaikannya mengingatkanku ...tapi kemudian kami berpandangan....

"Aku mau antar koran sore Bapak...tapi kalian sudah pindah...." ujarnya dengan napas memburu...mata kami sama sama terbelalak tak percaya

"Aku pikir surga lebih menyenangkan...kenapa kamu balik ke jakarta lagi...?" Dia tertawa mendengar pertanyaan bodohku ....dengan wajah bingung aku mengacungkan tanganku

"Aku biru , kamu masih ingat?" Wajahnya berubah ketika melihat uluran tanganku ... "te...tentu aja..., aku saga...he...hei..." dia menjabat tanganku erat ...wajah kami sama sama tidak percaya ......

******

"Mereka bilang kamu gak Selamat....." aku memandanginya tidak percaya....

" Mereka bilang kamu gak selamat..." Ulangnya....

" Orang dewasa ...." Bisik kami bersamaan....

aku memandangi wajahnya sambil menyesap jus alpukat di dalam gelas.....

" Aku terbangun setelah satu minggu....terlalu banyak asap masuk ke paru paru ku....saat ku bangun mama dan adik adik sudah di Bagan ....keadaan waktu itu kacau sekali....untuk Bapak berhasil menghubungi adik papaku di surabaya ...lalu mereka menjemputku untuk mengungsi ke singapura ...."

"Jadi Bapak tau kamu masih hidup?" Saga mengangguk ....aku memandangi wajahnya ...sedikit berubah...tapi aku tak pernah bisa lupa kilaunya ...

"Bahkan bapak tau kalo kita bersama saat itu" tambahnya lirih ...aku kaget mendengarnya

"bapak tau kalo kita..."

"Pacaran..." sambungnya ketika melihat gugupku

"I...iya ...pacaran..." sahutku sambil membetulkan letak kacamataku ....

"Te...terus gimana?"

"Bapak bilang ...aku harus ngerelain kamu ....dia yakin kamu gak mau aku sedih terus....aku harus ngelanjutin hidup..." jawabnya

"Oh waktu itu ceritanya aku mati ya..." Saga tergelak "hi...hilang sebenarnya ...jadi kata Bapak setelah kita pisah di mall itu kamu gak pernah pulang ke rumah ...paling tidak seminggu itu....."

"Ya aku emang di rumah sakit sih..."

Saga memegang tanganku erat..."tapi jangan dimarahin Bapaknya...kasihan..." aku melihat genggamannya bergantian dengan wajahnya ...

"kenapa ru...?"

"Hei ga....senang bertemu kamu lagi..." tangisku meledak ....dia kemudian memelukku dengan erat..... aku merasakan basah di punggungku

******
Taksi online ku telah berhenti di depan rumah ...aku berterimakasih ringan setelah membayar tarifnya ...suara tv masih  terdengar saat aku pelan pelan membuka pintu rumah .....Bapak tertidur pulas di depan tv .....
Aku menghela napas berat ....menghampiri kursi besar tempat Bapak duduk dan memandanginya

Drrt....drrt ....tiba tiba handphone ku bergetar ....

Kalo udah sampe rumah info ya, salam hormat sama Bapak dan Ibu...... terlalu intens yang terjadi sore ini tapi aku pikir ,aku akan mimpi indah

-saga-

Aku tak sadar sedikit tersenyum memandangi layar handphone ku ....aku lalu mengelus lembut rambut Bapak yang tiba tiba terbangun

"I...iya...?" ucapnya terkaget kaget ....
"Biru pulang pak..." ujarku sambil berjongkok di depan kursinya kami berpandangan dan tersenyum

"Kenapa tidur di sini?" bapak terkekeh....

"nungguin biru lah....bapak selalu lupa kamu punya kunci rumah..." aku mencoba tersenyum ...."biru udah sampe rumah ...selamat ...lengkap...Bapak pindah ke kamar ya...?" dia mengangguk ...aku menggandeng tangannya menuju kamar utama

"Akan sangat menyenangkan kalo yang nyambut kamu anak anak kan ru?" ujarnya lembut...kami berpandangan....

"Kalo ada anak anak nanti bapak ibu capek..." kilahku ... "Gak akan terasa karena kami pasti akan sibuk tertawa kan?" sambungnya lagi ....aku terdiam sejenak .....

"Nanti biru pikirkan lagi ya pak..." aku berdiri di depan pintu kamar ...bapak tertatih menuju sisi ranjangnya  di sebelah ibu ...

"E...pak..." bapak  menoleh ke arahku sebelum berbaring "aku sayang bapak" ....dia mengangguk dan tersenyum ....aku pun mematikan lampu kamarnya dan menutup pintu

******

Dunia BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang