Tentang Cinta

1.3K 170 75
                                    

Hai hai haaiiiiii, ciieeee pada tebak-tebakkan. hahahah

cuuss, cekidot!


"Seohyun ssi, apa ada cerita di balik lukisanmu? Mungkin berkaitan dengan lukisanmu yang terjual 225 ribu won?" tutur seorang audience pria bermata empat.

Seohyun sumringah seraya meraih mic untuk memberi pemaparan. Ternyata yang disampaikan memang benar. Kedua lukisan bertolak belakang memiliki kaitan. Jika lukisan bertajuk Sebatang Pohon Senja bermakna kerapuhan, maka lukisan sehelai daun hijau segar berebahkan seekor kumbang memiliki arti tumbuh kembali.

 Jika lukisan bertajuk Sebatang Pohon Senja bermakna kerapuhan, maka lukisan sehelai daun hijau segar berebahkan seekor kumbang memiliki arti tumbuh kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak peduli seberapa banyak luka di hati, pada masanya sakitmu berganti senyum. Seperti daun gugur dan jadi remahan. Dia akan tumbuh lagi di musim semi."

Prok prok prok! Hadiah tepuk tangan bahkan siulan meluncur untuk wanita bergaya kasual di atas panggung.

"Oh, lihatlah! Mereka senang sekali. Filosofi lukisanmu menyimpan makna kehidupan. Kau mengambil ilmu dari alam. Tapi apa bisa membawamu menjadi pemenang?"

"Kompetisi memang tentang menang dan kalah. Tapi dalam seni lukis tidak sesempit itu. Setiap pelukis tidak serta merta berkompetisi untuk menjadi pemenang, tapi juga membagikan aspirasi dan makna-makna bermanfaat."

"Daebaakkkk!"

"Maknae, jjang!" seru beberapa tamu di bangku paling depan belakang yang tak lain adalah unniedeul.

"Apa ada latar belakang yang mendasari dua lukisanmu di samping belajar dari filosofi musim?"

Senyum Seohyun tiba-tiba memudar. Pertanyaan paling sensitif menahan nafas sesaat. Tentu dia punya dasar terlebih lukisan sebatang pohon senja. Namun, sama sekali tak ingin dikuak apalagi di kompetisi. Di sisi lain, bola mata terus menebar mencari sesosok wanita yang menjadi alasan hadirnya lukisan ini.

"Akh, aku belajar dari banyak kejadian di sekeliling. Tentu juga dari kakak-kakakku di sana." ujar Seohyun kembali memasang senyum seraya melambai dan disambut lambaian pula oleh jajaran wanita di bangku penonton. "Dan tentu kalian. Yoongie, Yul unnie, Juran unnie, kalian di mana?" lanjutnya membatin sekuat mungkin bersikap tenang.

Bersyukur waktu sesi tanya-jawab telah berakhir hingga Seohyun dipersilakan turun ke belakang panggung. Di sana Kyuhyun sudah menyiapkan air minum sambil tersenyum. Diraih botol minuman sambil melempar senyum kemudian melirik keluar. Hatinya makin gelisah. Berulang kali lidah keluar membasahi bibir kering sejurus jemari mengeluarkan ponsel.

"Seohyun, mencari seseorang? Bukankah semua unnie mu di sana?" tegur Kyuhyun terheran ikut melempar pandangan keluar panggung.

"Orang lain."

Kyuhyun mengernyit terheran. Air mineral pemberiannya belum terseruput sedikitpun. Kelima jari terus meremas bimbang. Pandangan Seohyun pun tak tertuju padanya.

My Life, My Heart, My ChodingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang