Choding Girl

3.2K 258 34
                                    

Semangat paggiiii....

hayo lohhh pada nungguin ya? hahahaha. makasih kepada para reader dan voter seluruh naskahku. kalian luar biasa! muacchhh.

Cuusss langsung baca aja ya.


"Dasar pencuri! Jangan kabur, kuhajar kau!" bentak seorang ahjumma berbadan pendek nan gendut masih memakai celemek mengejar seorang wanita.

Seohyun yang buru-buru berlari kecil ingin menghindari mendung tersentak sejenak menatap aksi tom and jerry sepanjang jalan yang juga hendak dia lalui. Saat kedua jelmaan kucing dan tikus pun menghilang di persimpangan dan dia melanjutkan langkah sebelum hujan datang.

Setiba di persimpangan, tiba-tiba ahjumma tadi terlihat lagi sambil berceloteh geram.

"Kalau sampai kulihat anak itu lagi, kucincang dia! Kucacah halus dagingnya dan membuat menu baru. Dasar anak muda." Gerutunya berlenggak-lenggok melewati Seohyun.

Pundak Seohyun sedikit bergidik mendengar serapah barusan. Takutnya ahjumma barusan terlalu banyak menonton film genre crime dan merasuk dalam jiwa. Mengerikan. Tak ingin terlalu menerka-nerka, dia lalu beranjak menuju komplek rumah. Namun, saat melalui sebuah pembuangan sampah, dia mendengar bunyi plastik dan kertas.

"Ehm, siapa di sana?" gertaknya takut-takut melangkah pelan. "Puusss...,"

"Berarti bukan kucing. Kalau kucing pasti keluar. Atau jangan-jangan? Hewan melata! Aigoo." Pikir Seohyun meneruskan langkah dan menjaga jarak sambil sesekali melirik untuk memastikan.

"OMOOOO!" histeris Seohyun melonjak kaget karena ternyata di sisi tembok kubus sampah adalah seorang wanita. Wanita? "Apa dia pencuri tadi?"

Seohyun pun lega karena bukan hewan melata didapat. Namun, dia terheran-heran melihat tubuh proposional berpakaian santai bersih. Jauh dari sosok berandalan atau pengemis. Karena penasaran sepasang kaki panjang mencoba mendekat sambil sedikit menunduk ingin melihat wajah yang sibuk tenggelam dalam sekotak makanan.

"Annyong,"

Si pencuri sontak menengadah seraya berhenti mengunyah.

"Aigooo, dia imut sekali." batin Seohyun membulatkan mata.

"Mau apa? Ini makanan Yoong. Tidak boleh minta." Ketusnya bak bocah berusia tujuh tahun. Dia sontak memunggungi Seohyun sambil lanjut makan.

Sikap dan gaya ucapan wanita menamai dirinya Yoong spontan membuat Seohyun terhenyak kaget. Padahal dari ukuran badan, mereka tak jauh berbeda. Ditambah wajah ternoda bumbu makanan tampak dewasa. Sebaya.

"Mengapa mencuri makanan? Itu tidak baik." Tegur Seohyun menatap wanita tersebut yang masih sibuk makan. Dia sendiri lupa kalau ingin segera sampai di rumah karena langit semakin gelap. Bahkan bau menyengat tepat di sebelah tak berhasil mengusirnya pergi.

"Aku tidak mencuri. Ahjumma tadi pelit, jadi langsung kuambil. Yoongie tidak salah." celetuk wanita bermulut penuh hingga pipi mengembung. Dia terlihat kelaparan.

"Sama saja. Di mana rumahmu?"

Mulut sontak berhenti mengunyah. Dari raut terlihat dia seperti tidak suka disinggung soal rumah atau mungkin sesuatu yang berhubungan dengan rumah. Keluarga, bisa jadi.

"Yoongie tidak suka rumah. Yul jahat! Yoongie tidak mau."

"Yul?"

Dia mengangguk-angguk seraya mengerucutkan bibir. "Yul jahat! Tidak sayang Yoongie. Yoong kabur."

My Life, My Heart, My ChodingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang