05: simple as i fall in love

1.1K 289 32
                                    

Setelah berdebat panjang di tengah malam, akhirnya yena dan jihoon memutuskan menghabiskan setengah hari weekend nya di perpustakaan.

Gaada niat apa pun, cuman belajar mengulang materi matematika yang selama ini menyampah di kepala yena.

Sesuai dengan waktu yang di janjikan, yena sampai di perpustakaan tepat pada waktunya.

Tubuh mungil yena yang berbalut sweater merah jambu itu masuk ke ruang perpustakaan, lalu menarik senyum tipis kepada penjaga perpustakaan disana.

Yena mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut perpustakaan mencari oknum yang bernama jihoon.

Tak butuh waktu yang lama, yena telah menemukan seorang cowo yang tengah tidur terduduk dengan buku-buku matematika yang berserakan di depannya.

Yena segera duduk di depan jihoon, lalu melipat kedua tangannya di meja persis seperti yang jihoon lakukan.

Yena ingin membangunkan jihoon, tapi takut jihoon akan marah. Karena tidak tahu apa yang akan ia lakukan, akhirnya yena iseng meniup rambut jihoon yang berantakan.

Namun hal tersebut malah membuat jihoon terbangun.

"Eh..hoon lo.. udah bangun?" Tanya yena dengan perasaan sedikit bersalah karena telah membangunkan jihoon.

Jihoon mengangkat sedikit kepalanya lalu menatap yena dengan mata kantuk yang memerah.

"Selamat pagi hehe" sapa yena kikuk.

Jihoon mengucek matanya lalu memperbaiki rambut nya yang acak-acakan dengan tangannya, pada detik ini juga yena tak bisa berhenti menatap jihoon.

Abis jihoon lucu banget kalo baru bangun beda dengan image nya yang pemarah, yena yang memperhatikan hal tersebut seketika jadi soft.

"Kenapa telat?" Tanya jihoon.

"Hah? apa?" Yena linglung karena dari tadi ngeliatin jihoon terus.

"Ke na pa te lat?" Ulang jihoon seperti mengeja.

"Gue ga telat kok, lo aja yang bobo tadi" omel yena.

"Kenapa ga di bangunin?"

"Kesian" ceplos yena.

Jihoon mengusap mata kantuk nya, lalu menghela napas panjang.

"Gue cuci muka dulu ya yen" ucap jihoon sambil berdiri dari kursinya, yena menagngguk.

Yena bantu merapihkan buku-buku jihoon yang berserakan, tentu saja buku-buku tersebut adalah mata pelajaran matematika.

Mata yena penasaran dengan dua lembar kertas yang sudah terhekter, kertas tersebut di penuhi dengan rumus-rumus matematika yang tempo hari ini yena coba pahami, yang buat rumus-rumus tersebut berbeda adalah warna-warna tinta yang menghiasi kertas tersebut, begitu banyak goresan pulpen dan stabilo yang warnanya bertajuk pastel.

Hanya orang-orang yang niat bisa membuat rangkuman seperti ini. Dan di ujung kertas tersebut tertulis,

Untuk: Choi yena

Yena literally shock and soft at the same time. yena kembali mengecek nama tersebut, itu benar-benar namanya.

Gatau kenapa detak jantung yena berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Yena" jihoon mengagetkan yena yang dari tadi menatap serius rangkuman milik yena, eh milik jihoon.

Yena mendongak menyadari kehadiran jihoon, lalu gadis itu meneguk salivanya karena menatap jihoon dengan wajah dan rambut yang masih basah karena air, damn ganteng banget.

"Yen" panggil jihoon lagi karena yena terus menatapnya.

"Eh iya hoon" jawab yena, jihoon menatap kertas yang di genggam yena.

"Itu rangkuman buat lo, jaga baik-baik ya, soalnya gua buat nya sampe bergadang" ucap jihoon sambil merogoh hape nya.

Yena mengangguk sangat pelan, frekuensi detak jantung nya bertambah cepat seraya jihoon merapikan rambutnya sambil bercermin di hape.

"Nanti gue jelasin sedikit konsep nya terus langsung latihan soal" jihoon menaruh hape nya lalu menatap yena, gadis itu menunduk tak berani untuk menatap jihoon lagi.

"Yen"

"Hmm"

"Kok muka lo merah?"






💫




👉⭐👈

Silly Girl | OriWinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang