stalk

64 11 6
                                    

Luna menunggu kakaknya, biasanya dessy jam segini sudah menjemputnya duluan. Ia mulai membuka whatsapp kemudian menyepam chat dessy.

Tiba² terdengar suara klakson yang mulai mendekat.  Ia pun menyipitkan pandangannya,  dilihatnya daffa yang sudah berada didepannya dengan menggunakan sepeda motor ninja kesayangannya,  yang pastinya membuat pria itu semakin terlihat gagah.
"nebeng gak?"
"saya?" luna masih ragu,  dia takut jika yang diajak bicara oleh daffa ternyata bukan dirinya.
"ya iya lah,  siapa lagi" jawab daffa enteng
"gak deh kak,  makasih"
"beneran?  Tinggal lo sendirian sama pak satpam loh disini"
"nanti malah ngerepotin"
"ya nggak lah,  udah buruan naik"
Sepuluh detik luna berpikir untuk mempertimbangkan ajakan daffa, dia malu kalau harus nebeng orang, apalagi sama kakel yang baru saja dikenalnya. Ini adalah awal pertamanya ia dibonceng oleh cowok selain papanya sendiri.

Selama dibonceng, tangan luna tak berani memegang pinggang daffa. Sementara itu daffa melihat ekspresi luna dari kaca spion.  Dilihatnya luna yang sedari tadi menunduk dan menggeser badannya mundur agar tidak bertabrakan oleh daffa.
'jedugg'
"aww" luna refleks, tangannya meremas baju daffa dan tubuhnya kini sangat dekat dengan tubuh daffa.
"lo baik baik aja kan"
"maaf kak, habisnya banyak polisi tidur sih"
"haha,  lo kayak gitu aja gpp kok,  gak usah mudur mundur segala"
"nggak kak,  masih belum mukhrim." tutur luna.

Kini mereka sudah sampai di depan gg kompleks rumah luna.
"stop kak,  sampe sini aja" luna cepat cepat turun dari motor daffa
"beneran nih"
"iya.  Makasih ya kak sebelumnya"
"sama²"
Luna mulai melangkahkan kakinya.
"luna" Tetapi daffa memanggilnya
"apa kak"
seketika itu ia berbalik arah mendekati daffa
"lo ikut seleksi osis gak?"
"emm,  nggak kak"
"kenapa?"
"ya gitu"
"oh"Daffa menjadi malas untuk menanyai luna karena jawaban luna yang menurutnya begitu singkat dan cuek. "ya udah gue balik" tambahnya. Ia menyalakan motornya kemudian melaju hingga sudah tidak terlihat lagi.

'aneh,  gue kira mau nanya penting' pekik luna dalam hati kemudian berjalan menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah,  ternyata dessy sudah dirumah duluan.
"loh kak,  kok gak jemput gue"
"yah,  sorry emang gue sengaja biar lo bisa nebeng sama yang lain, lagian sih, kalo gue nunggu lo tadi jelas lama, terus ini tadi lo pulang sama siapa?  Hayoo.."
"pusing gue dengerin lo kak" luna mulai berjalan ke kamarnya.
"maa,  adek pulang bareng gebetannya!" jelas dessy dengan suara lantangnya melebihi suara speaker. Luna yang mengetahui hal itu langsung berlari ke arah dessy dan membungkam mulut kakaknya itu dengan tangan.
"nggak ma,  jangan percaya kak dessy. Luna kan anak polos"
"lepp..  Lepasin gue" dessy memberontak layaknya karyawan buruh yang sedang demo.  Luna pun akhirnya melepaskan bungkaman tangannya itu dari mulut dessy.
"lo sih kak,  punya mulut dijaga ya"
"kalo gitu kasih tau gue,  siapa yang nganterin lo pulang tadi.  Pasti cowok kan,  yakan.. Kan, " dessy mulai menarik turunkan sebelah alisnya dan membuat luna jijik dengan ekspresinya.  "ya.. Terus?"
"wah,  cowok nih.  Siapa namanya, pasti ganteng ya kayak jungkook"
"b aja.  Jongkok yang ada mah, Hahaha" luna tertawa menyeringai kakaknya yang memaparkan wajah wajah sok ngambeknya. "dasar adek, sakit hati eneng dek,  sakit... " jawab dessy dengan memperagakan dirinya layaknya sedang mengikuti lomba drama yang sangat dramatis.  Luna tak banyak menggubris,  ia menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Sore ini cuacanya mendung,  jadi luna tidak menonton televisi 'karena takutnya nanti ada petir terus kalau petirnya nyambet di tv gimana' batinnya.  Ia mengeluarkan handphone nya dari tas dan mulai membukanya.  Luna mengechat Jennie.

laluna:
Jennie,  mendung² gini enaknya ngapain ya

jennie blek krupuk:
Tumben lo nge chat gue duluan.

Kalo kayak gini enaknya nonton drakor bareng tiga serangkai.  Wkwk:)

laluna:
Emang ga boleh?

Tuhkan,  kumat deh

jennie blek krupuk:
Canda cuy,  maklum jomblo akut

laluna:
Maksut lo apa,  lo nyindir gue?

jennie blek krupuk:
Ga gitu,  gue yang jomblo dari dulu say..

laluna:
Say  say... sayuur

jennie blek krupuk:
Hmm.  Krenyes,  garing tau gak,  enaknya bahas cowok aja

laluna:
Yadeh,  kali ini lo menang

jennie blek krupuk:
Gue pengen chat ryo nih,  tapi mulainya gimana ya
jennie blek krupuk:
Yah,  asem. Mau curhat malah ditinggal off😑

Dua pesan masuk dari jennie belum dibuka oleh luna.  Pasalnya,  dia salfok dengan notif nya,  dilihatnya nama akun ig ryo mulai mengikutinya.  'paan ini njir, berarti ryo abis ngestalk gue dong'
Luna membuka aplikasi instagram dan ternyata benar,  itu adalah ryo tiga serangkai. Tak lama kemudian Ryo menyukai semua  foto di akun ig luna. Luna pun mengikuti balik ryo dan kemudian membuka whatsapp lagi untuk mengechat jennie

laluna:
Eh jen,  doi lo napa tuh. Dia nge follow & ngelike semua post an gue di ig

jennie blek krupuk:
Apa?!  Lo seriusan?  Kok gak adil,  gue aja cuman di folbek doang.  Itupun juga kalo guenya gak minta pasti gak bakalan di folbek

laluna:
Ya..  Mana gue tau,  udah jan sedih. Ututu

jennie blek krupuk:
Tumbenan banget sih lo perhatian gini sama gue.  Unch jadi sayangg

laluna:
Lesbi anj:v

Setelah itu mereka sama sama off, luna ngantuk berat dan tertidur pulas dengan keadaan masih menggenggam handphone nya

Btw jan salfok sama namanya jennie di kontaknya luna 😂
Segitu dulu aja ya, thanks buat kalian yg udah mau baca part ini, jangan lupa vote & comment buat next part

Follow my ig @ajeng.kf

LalunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang