my sister

123 13 11
                                    


4.30 AM
'krinngg kriinggg..'
Laluna masih terlelap dalam tidurnya, ia mengabaikan suara alarm yang sedari tadi berbunyi, hari ini hari akhir libur panjang luna. Dan besuk luna sudah mulai masuk sekolah,  luna memasuki kelas X.  Ya, baru pertama kali ia masuk SMA, maka dari itu hari ini ia ingin menghabiskan waktunya untuk istirahat saja agar besuk pagi bisa lebih fresh dan semangat untuk pergi ke sekolah, karena selama liburan laluna hanya bermalas malasan, seperti prinsipnya ~ga keluar,  ga mandi~

"bangun woy.  Uda pagi, buruan gih sholat subuh"
teriak dessy,  dessy ialah kakak laluna yang usianya hanya beda dua tahun dari luna.

Tidak ada respon sama sekali dari luna, gadis itu malah menutupi telinganya dengan bantal dan membiarkan kakaknya itu menggubris sendiri seperti burung beo.  "nih anak bandel banget,  minta disiram air kolak mungkin baru bangun" berbagai cara dilakukan dessy agar luna bangun,  seperti menggoyang goyangkan tubuh luna sampai memukul mukul panci hingga berbunyi nyaring, memang ada ada saja tingkah dua saudara ini. Luna yang mulai terganggu dengan kejailan kakaknya itu pun bangun sambil mengumpulkan nyawanya yang masih belum sepenuhnya utuh.
"paan sih kak,  masih malem juga"
"dedek cantik,  matanya katarak apa silinder ya,  noh liat tuh matahari yang cerah mulai menampakkan cahayanya.  Eakk,  kek gua"
"garingg neng" jawab luna singkat kemudian pergi ke kamar mandi begitu saja meninggalkan kakaknya yang masih berkoar tak jelas.
"lah mau kemana,  tuh kasur masih belum diberesin"

Selesai mengambil wudhu, luna berpura pura membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu biar dikira rajin,  karena masih ada kakaknya.  kemudian luna sholat. Dan setelah dessy keluar dari kamarnya, rencananya ia akan tidur lagi secara diam diam agar tidak ketahuan oleh kakaknya yang bawel itu.

"astaghfirullahaladzim. Kok bisa mama dulu lahirin lo dek"
Dessy kembali ke kamar luna untuk mengambil handphone nya yang ketinggalan.
"yaelah, baru bisa merem udah kedatangan makhluk ini lagi" laluna menghela nafas berat,  ingin rasanya ia mengusir dessy dari kamarnya tapi luna masih punya hati nurani (eh btw bukan nurani suaminya iqbwal.  Wkwk,  author ngereceh dikit)
"dek,  bukannya besuk lo udah masuk?"
"iya,  terus?"
"lu kan belum persiapan sama sekali,  peralatan sekolah aja belum beli"
"oh iya" laluna menepuk jidatnya sendiri.

Laluna memang anaknya lebih cenderung ceroboh,  sikapnya yang santai dan agak tertutup berbeda 180derajat dengan kak dessy yang lebih blak blakan dan selalu disiplin.

"ya udah,  nanti siang kita ke toko buku. Sekarang ayo kebawah,  mama udah nyiapin sarapan kesukaan lo tuh"
"okelah.. "

9.00 AM
Seusai sarapan. Laluna segera mandi kemudian bergegas dengan dessy menuju toko buku yang letaknya cukup dekat bila dibandingkan jarak antara aku dan kamu *eakk. Mereka pergi dengan menggunakan sepeda motor

Kini luna dan dessy sudah sampai di toko buku,  dessy mengajak luna untuk pergi ke lantai dua terlebih dahulu untuk membeli novel.
Dessy mencari cari buku yang sekiranya menarik untuk dibaca hanya dengan melihat bagian belakang bukunya,  dimana disitu terdapat rangkuman dari buku tersebut. Sedangkan luna hanya terdiam,  menurut luna membaca novel sangatlah membosankan. Ia lebih tertarik dengan membaca buku pelajaran yang lebih berfaedah. Walaupun toh sekiranya luna tidak kutu buku.
"dek, yang ini bagus ga ya"
"hmm, terserah lo lah kak"
"ishh,  selalu aja kalo dimintain pertimbangan jawabnya gitu"

Dessy membeli buku tersebut,  dan sekarang keduanya berada di lantai bawah.  Dimana tempat buku tulis dan peralatan sekolah lainnya, luna langsung mengambil beberapa pack buku tulis bergambar kartun kesukaannya yaitu Bears.
Kemudian mencari cari bulpen favorit nya, saat ia membalikkan badan,  tiba tiba... 'brrukkk'
Luna menabrak pria itu hingga terjatuh.  Semua sudut mata tertuju ke arahnya,  luna sangat malu jika diperhatikan di tempat umum seperti ini. "maaf.. " hanya satu kata yang diucapkan pria tersebut kemudian pergi begitu saja.
"ck,  benar benar sialan" dercak luna.
Dessy yang mengetahui hal tersebut langsung menuju ke arah luna dan menarik tangan adiknya untuk membayar ke kasir agar segera meninggalkan tempat tersebut.

Sesampainya dirumah, luna menyandarkan tubuhnya di sofa sambil mengecek handphone nya.  Ia membuka whatsapp, berharap ada pesan yang masuk, tetapi ternyata tidak, tentu saja sangat sepi,  tak ada satupun notif ataupun pesan yang masuk. Kalaupun ada mungkin juga dari pacar setianya alias operator indosat *wkwk

'dooorrrr' dessy sengaja mengageti luna,  dan sedari tadi memang dessy sudah memperhatikan wajah adiknya yang selalu murung itu.
"ini hp apa kuburan!" luna membanting hp nya begitu saja ke sofa.
"makannya cari pacar" ledek dessy.
Laluna hanya diam sambil mencerna kata dari kakaknya,  tiba tiba dia teringat dengan kejadian beberapa jam yang lalu, saat dia menabrak cowok sialan tadi,
'kalo diliat liat cowok tadi ganteng juga' ucapnya dalam hati.  Seketika itu lamunanya kembali "ihh,  kok gua jadi alay gini"
"dari dulu lo juga alay kali dek, hahaahhah" lagi lagi dessy meledekinya dan membuat mood nya semakin berantakan.
"canda kali dek,  jangan ngambek, eh btw di toko buku tadi lo ngapain kok bisa jatuh?"
"gara² cowok sialan tadi"
"gimana gimana,  coba ceritakan,  dia ganteng gak, udah kenalan apa belum" kakaknya memang suka kepo dengan urusan orang lain,  apalagi kalau sudah membahas mengenai cowok.
"ya gitu deh pokoknya, lumayan"
"apa!?  Lumayan apanya,  kalo cerita yang jelas dong, lumayan ganteng apa lumayan cakep"
"lumayan brengsek. Hhhh" pekik luna melihat ekspresi kakaknya yang melongo. kemudian ia pergi meninggalkan dessy yang se daritadi masih mengomel sambil mengumpati adiknya.

🍃🍃🍃🍃

Gimana nih ceritanya,  sebenernya ini ide tiba² muncul gitu aja.  Maap kalo ceritanya kurang menarik, 
InsyaAllah bakal update tiap hari sabtu

Follow my ig @ajeng.kf

LalunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang