Part 4

2.5K 389 108
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"Mom, duit aku udah tinggal dikit nih di ATM. Kirimin lagi dong, mom!" ujar seorang cowok bule memelas pada sang mama di telepon.

'Kamu ini ya! Bukannya mommy udah kirim 10 juta ke rekening kamu 5 hari yang lalu? Kok bisa tinggal dikit?'

"Yah kan biaya kuliah banyak, mom. Aku harus beli buku yang mahalnya amit-amit. Aku harus bayar seminar. Bayar uang kegiatan juga. Ah, pokoknya macam-macam deh, mom." keluh si bule yang diketahui bernama Lucas.

Halah, padahal uang yang dikirim mamanya itu untuk beli playstation merek terbaru yang sedang ngetrend di kampus. Harganya sekitar 8,5 juta Won, keluaran Suho Kaya Banget Dunia Akhirat Electronic. Sebenarnya Lucas kaget sih mendengar harganya, tapi karena gengsi, dia terpaksa beli daripada diejek cupu oleh Sehun cs.

'Gak usah bohong kamu! Kamu kira mommy bego apa? Mommy juga pernah kuliah dan biaya-biaya yang kamu sebutin tadi gak sampai bikin uang tabungan kamu habis.'

Lucas menepuk dahi. Dia lupa kalau mamanya itu pernah kuliah jurusan teknik rumah tangga yang mengajarkan kalau jadi ibu rumah tangga nanti, gak boleh mudah dikibulin oleh anak dan suami. Ternyata ilmu itu berguna juga sekarang.

"Mom, tapi ㅡ"

'Gak ada tapi-tapian! Pokoknya duit yang ada di tabungan kamu itu harus kamu gunain sampai akhir bulan!'

Lucas mendengus mendengar perintah mutlak sang mama. Mamanya itu memang ganas banget, lebih ganas dari Macan Afrika.

Mata Lucas melebar tiba-tiba. Senyum licik namun menggoda /ngebayangin masa/ terukir di wajahnya. Kenapa dia lupa ya? Kan dia bisa minta ke sang papa. Hehehe.

'Kamu gak bakalan bisa minta ke daddy. Si daddy lagi mommy kandangin di belakang rumah. ATM daddy juga udah mommy sita.'

Glek.

Lucas mendelik. Pupus sudah rencananya.

"Shit." umpatnya pelan.

'Kalau mau ngumpat, ngumpatin daddy kamu aja. Salah sendiri, kenapa beli mobil mulu tiap hari. Udah ah, mommy mau manicure pedicure dulu. Bye anakku yang ganteng!'

Sambungan diputuskan sepihak oleh sang mama. Lucas mengacak rambutnya. Sial, kalau begini dia harus gimana? Uang di ATM tinggal 1,5  juta, sedangkan dia harus bertahan hidup dengan uang itu selama 25 hari. Mau makan apa dia nanti?

Karena merasa sumpek, Lucas memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Untung aja sebelum beli playstation, dia bayar uang kos terlebih dulu.

"Haduh, gue harus makan apa siang ini?" Lucas memegangi perutnya yang mulai keroncongan. Maklum sih, udah jam 12 siang. Tadi pagi dia hanya makan Sori Roti (saudaranya Sari Roti). Wajar sih kalau lapar.

Lucas memandangi berbagai macam tempat makan yang ada di sampingnya. Hidung mancungnya bergerak-gerak ketika mencium aroma pizza dari salah satu toko roti. Haduh, enak banget. Perutnya semakin keroncongan.

Lucas merogoh dompetnya. Dia hanya menemukan 100 ribu di sana. Bisa sih beli pizza, tapi besoknya dia makan apa? Haduh, pusing kepala Ken :')

Merasakan pundaknya ditepuk lembut oleh seseorang, Lucas menoleh dan terbengong mendapati sosok perempuan cantik yang diincarnya.

"Miss Wendy."

"Ah, ternyata saya benar. Saya kira salah orang." Perempuan cantik yang ternyata adalah Wendy tertawa kecil, menambah degupan jantung Lucas. Ahay.

▶Wendy & Her Lovers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang