Part 6

2.5K 337 89
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.


"Taeil, jangan lupa habis kelas, ke ruang dosen ya! Temui saya!"

Taeil mengangguk mendengar perintah dari Pak Yunho, dosen Teori Akuntansi. Dia udah tau apa perintah Pak Yunho. Beliau meminta Taeil menaruh daftar absen di meja. Lalu setelah itu, Taeil disuruh meng-input nilai ke Ms. Excel, sementara dosen berumur 40 tahun itu asik teleponan dengan istri tercinta. Udah mana sok romantis segala, bikin Taeil yang emang jomblo akut jadi iri.

Kalau kata Taeil mah, jomblo harus sabar :)

Oh iya, kenapa harus Taeil yang selalu dimintai bantuan? Karena dia ketua kelas dan tergolong mahasiswa rajin yang berkelakuan paling baik di kampus. 100 untuk Taeil :)

Taeil sampai di ruang dosen. Dengan segera, dia hampiri Pak Yunho yang sedang nyengir sambil teleponan. Tuh kan.

"Beb, nanti aku telepon lagi ya. Love you muah muah muah 😗"

Diam-diam Taeil tersenyum miris. Haduh, bikin iri aja deh ah si bapak.

"Siang Pak Yunho, ada yang bisa saya bantu?" tanya Taeil setelah menaruh daftar absen di meja Pak Yunho.

"Ada sih, tapi bukan saya yang perlu bantuan." ujar Pak Yunho, membuat dahi Taeil berkerut heran. Tumben banget.

"Kalau gak salah yang perlu bantuan itu Miss Wendy deh. Kamu ke tempat Miss Wendy aja." ucapan Pak Yunho langsung membuat jantung Taeil dag dig dug.

"S-sekarang, pak?" tanya Taeil linglung.

"Tahun depan." sahut Pak Yunho datar. "Ya sekarang atuh Moon Taeil 😒."

"B-baik, pak! Saya permisi." Taeil membungkuk hormat lalu berlalu dari meja Pak Yunho.

Selama mencari meja Wendy, jantung Taeil berdegup kencang. Rasanya gugup tapi senang juga karena akhirnya bisa bertemu secara empat mata dengan perempuan pujaan hatinya. Ehem.

Taeil tersenyum sumringah ketika melihat sosok Wendy yang sedang menulis di mejanya. Dengan segera, mahasiswa alim itu menghampiri Wendy.

"Siang, Miss Wendy. Kata Pak Yunho, miss perlu bantuan. Ada yang bisa saya bantu?"

Wendy mendongak dan tersenyum ramah. "Ah, hai eum ㅡ"

"Moon Taeil, miss. Saya mahasiswa miss di mata kuliah pengauditan."

"Oh hahaha. Maaf ya, saya belum hafal dengan nama mahasiswa-mahasiswa saya." Wendy tertawa, membuat Taeil terkagum melihatnya. Cara tertawanya benar-benar anggun, manis, dan cantik. Haduh, apa kabar jantung Taeil?

Jantung Taeil: i'm okay

"Gak apa-apa kok, miss hehehe."

'Apa sih yang enggak buat miss?' - Taeil, pejuang cinta Miss Wendy.

"Miss Wendy, gimana? Sekarang jadi?" seorang dosen ganteng yang diketahui bernama Hongbin menghampiri meja Wendy. Taeil refleks menoleh dengan heran.

"Jadi kok, Pak Hongbin. Sebentar ya." ujar Wendy ramah lalu perempuan cantik itu beralih pada Taeil.

"Taeil, saya mau minta tolong sama kamu. Boleh gak?" tanya Wendy penuh harap.

Taeil langsung mengangguk. Bagi mahasiswa ganteng itu, apa sih yang enggak buat pujaan hati? Ahay.

"B-boleh kok, miss." Taeil mendadak gugup. Apalagi ketika mata hazel Wendy menembus matanya dengan tatapan memelas. Haduh.

▶Wendy & Her Lovers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang