Part 7 (End)

4.4K 460 136
                                    

Sebelum membaca, tolong perhatikan notes di bawah ini ya!

Notes: Aku gak tau ff ini masih ada peminatnya apa enggak. Tapi aku akan tetap menyelesaikan ff ini karena gak mau menggantungkan para readers hehehe.

Oh iya, part ini merupakan part akhir ya. Maaf ya kalau alurnya terlalu cepat. Sebenarnya aku gak mau alurnya kecepatan kayak gini. Tapi aku harus akui kalau, feel menulis ff ini udah hilang.

Aku merasa ff ini gak laku banget, karena yang baca banyak tapi yang vote dikit. Bukannya aku gila vote, tapi coba kalau kalian jadi penulis, pasti akan tau rasanya gimana. Vote dan comment itu untuk mendukung para author supaya semangat melanjutkan karyanya.

Selain faktor vote, masih ada faktor lain yang membuat aku kehilangan feel untuk melanjutkan ff ini.

Oleh karena itu, aku minta maaf kalau alur ceritanya terkesan dipaksakan dan sangat jelek menurut kalian. Aku sudah mencoba untuk mengembalikan mood menulis ff ini, tapi ternyata mood itu sudah hilang entah kemana.

Oke, itu aja cuap-cuap dari aku.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Keberadaan pria tinggi dengan jidat bangsat tempo hari itu membuat para personil fansclub menjadi was-was.

Eunwoo, si ketua fansclub mengatur strategi. Dia membagi para personil menjadi 2 tim. Tim satu yang isinya Jongin, Sehun, dan Lucas bertugas untuk mengawasi gerak-gerik Wendy dimana pun perempuan cantik itu berada. Sementara tim dua yang isinya Johnny, Taeil, dan Winwin bertugas untuk mencari tau siapa sosok si pria berjidat bangsat.

Kegiatan ini udah berlangsung selama seminggu. Namun identitas pria berjidat bangsat belum diketahui sama sekarang.

Kediaman Cha.

"Eunwoo, tolong beliin pembalut dong buat kakak!"

Eunwoo menghela napas mendengar perintah Eunseo, kakaknya. Salah satu permasalahan berat bagi para cogan adalah membeli pembalut. Harga diri yang tinggi membuat mereka sangat enggan membeli benda pribadi milik perempuan itu, tak terkecuali Eunwoo.

"Tapi kak ㅡ"

"Kamu mau jadi adik durhaka, hah?"

Eunwoo lagi-lagi menghela napas. Dengan terpaksa, Eunwoo beranjak dari sofa, mengambil jaket dan masker, lalu pergi ke supermarket.

Sesampainya di supermarket, Eunwoo segera memakai tudung dan masker supaya gak ada yang melihatnya membeli pembalut.

Eunwoo melangkah ke stand pembalut. Dia amati beberapa bungkus pembalut yang terjejer rapi. Ada dua pilihan, bersayap dan biasa. Mampus, pilih yang mana tuh.

"Anjay, gue kagak ngerti beginian."

Eunwoo mengambil beberapa bungkus pembalut secara asal lalu menaruhnya di dalam keranjang. Dia ingin cepat-cepat membayar semua pembalut ini dan pergi dari supermarket.

"Yah, yang bersayap abis."

Suara seorang perempuan membuat Eunwoo menoleh. Matanya terbelalak melihat sosok Wendy yang berdiri tidak jauh darinya. Wendy sedang memegang beberapa bungkus pembalut dengan ekspresi menggemaskan.

▶Wendy & Her Lovers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang